Inilah Proyeksi Harga Minyak Mentah di 2021-2022 Versi EIA

Senin, 18 Januari 2021 | 23:28 WIB
Inilah Proyeksi Harga Minyak Mentah di 2021-2022 Versi EIA
[ILUSTRASI. Infografik: Outlook konsumsi dan pasokan minyak 2021-2022]
Reporter: Thomas Hadiwinata | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak mentah berpeluang untuk kembali menguat dalam dua tahun mendatang. Proyeksi semacam itu tercantum dalam laporan Energy Information Administration (EIA) yang dipublikasikan Selasa (12/1) kemarin.

Lembaga statistik energi milik pemerintah Amerika Serikat (AS) itu memperkirakan rerata harga minyak Brent akan kembali pulih di kisaran US$ 53 per barel selama 2021-2022.

Proyeksi itu sejalan dengan outlook konsumsi minyak versi EIA yang akan meningkat hingga 5,6 juta barel per hari di tahun 2021. Di tahun berikutnya, konsumsi minyak diproyeksikan EIA akan meningkat hingga 3,3 juta barel per hari.

Baca Juga: Kementerian ESDM memproyeksi kebutuhan BBM non subsidi tahun ini capai 48,97 juta kl

Dasar dari proyeksi peningkatan konsumsi itu adalah asumsi produk domestik bruto dunia selama tahun ini dan 2022. Dengan menggunakan data dari Oxford Economics, EIA memperkirakan PDB dunia di 2021 dan 2022 masing-masing sebesar 5,4% dan 4,3%.

Namun, EIA memprediksi permintaan minyak di paruh pertama tahun ini masih beraa di bawah bayang-bayang dampak buruk dari pandemi. Kenaikan kasus baru infeksi Covid 19 akan memicu pemberlakuan kembali kebijakan pembatasan di banyak negara. 

Seberapa cepat konsumsi minyak akan kembali tumbuh, menurut EIA, bergantung pada seberapa cepat program vaksinasi berlangsung di seluruh dunia. Dan, perkembangan vaksinasi akan ditentukan oleh laju produksi serta distribusi vaksin di tingkat global.

Baca Juga: Komitmen Arab Saudi dan Rusia Bisa Menjaga Harga Minyak

Program vaksinasi yang dimulai di Amerika Serikat di Desember membantu minyak mentah untuk menutup sebagian dari penurunan harganya yang terjadi selama 2020. Mengutip Reuters, harga minyak Brent sebesar US$ 51,8 per barel di hari terakhir perdagangan di tahun 2020. Di hari yang sama, harga minyak West Texas Intermediate sebesar US$ 48,52 per barel.

Jika diukur dengan harga penutupan di 2019, kedua jenis minyak mentah itu mengalami penurunan harga sepanjang 2020. Harga minyak Brent rontok 21,5%, dengan penurunan terdalamnya terjadi pada April 2020. Pada bulan itu, Brent diperdagangkan seharga US$ 15,98 per barel, yang merupakan harga terendah sejak 1999.

Di bulan yang sama, kontrak minyak mentah WTI malah rontok hingga titik terendahnya sepanjang sejarah. Harga kontrak pengantaran minyak WTI saat itu tercatat negatif US$ 40,32 per barel.

Selanjutnya: Penyebab ekonomi Indonesia baru akan rebound di kuartal II 2021

 

 

Bagikan

Berita Terbaru

Cek Skor Kredit demi Pencapaian Penting dalam Hidup
| Minggu, 07 September 2025 | 07:00 WIB

Cek Skor Kredit demi Pencapaian Penting dalam Hidup

Jangan hanya tahu platform pinjaman, tapi unduh juga aplikasi cek skor kredit biar berimbang dalam memanfaatkan fasilitas utang.

Asuransi Perjalanan Jadi Kontributor Utama saat Makin Banyak yang Jalan-Jalan
| Minggu, 07 September 2025 | 06:30 WIB

Asuransi Perjalanan Jadi Kontributor Utama saat Makin Banyak yang Jalan-Jalan

Bisnis asuransi perjalanan menunjukkan pertumbuhan positif. Online travel agent dan platform digital lainnya bisa memperluas akses.

Balik ke Fase Ekspansif, Prospek Industri Hijau Positif
| Minggu, 07 September 2025 | 06:15 WIB

Balik ke Fase Ekspansif, Prospek Industri Hijau Positif

Industri manufaktur kembali ke fase ekspansif. Ini sekaligus berpeluang mengembangkan industri hijau di Tanah Air.

Tambang Emas Itu Bernama Sampah Rumah Tangga
| Minggu, 07 September 2025 | 05:45 WIB

Tambang Emas Itu Bernama Sampah Rumah Tangga

Lewat program konversi sampah menjadi emas, Pegadaian meramu dua hal sekaligus, membangun literasi investasi dan budaya ramah lingkungan.

Cuan Cetar dari Produksi Camilan Bar
| Minggu, 07 September 2025 | 05:35 WIB

Cuan Cetar dari Produksi Camilan Bar

Tren gaya hidup sehat butuh sumber nutrisi sehat. Salah satunya camilan bar yang mengenyangkan. Belakangan camilan bar diminati banyak orang.

 
BI dan Pemerintah Berbagi Beban
| Minggu, 07 September 2025 | 05:10 WIB

BI dan Pemerintah Berbagi Beban

BI dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sepakat menanggung beban sama besar alias separo-separo atas bunga surat utang pemerintah.​

Banyak Aksi Unjuk Rasa, IHSG Sepekan Cuma Naik Tipis
| Minggu, 07 September 2025 | 04:25 WIB

Banyak Aksi Unjuk Rasa, IHSG Sepekan Cuma Naik Tipis

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di level 7.867,35 pada perdagangan Kamis (4/9) atau melemah 0,23% dibandingkan hari sebelumnya

Risiko Tambahan Emiten Komoditas Nikel
| Minggu, 07 September 2025 | 04:15 WIB

Risiko Tambahan Emiten Komoditas Nikel

Konsumsi baterai FLP yang semakin meningkat bisa membuat pengelola smelter berpotensi kehilangan pasar strategis

Ketidakpastian Masih Tinggi, Begini Catatan Sekuritas Asing Soal IHSG
| Minggu, 07 September 2025 | 04:10 WIB

Ketidakpastian Masih Tinggi, Begini Catatan Sekuritas Asing Soal IHSG

Sepekan dalna asing net sell Rp 5,28 triliun, analis berharap pasar modal akan kembali membaik di jangka panjang

Gugatan CMNP ke BHIT Terkait NCD Senilai Rp 119 Triliun Masih Berlanjut
| Sabtu, 06 September 2025 | 22:22 WIB

Gugatan CMNP ke BHIT Terkait NCD Senilai Rp 119 Triliun Masih Berlanjut

PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) melayangkan gugatan kepada Hary Tanoe dan PT MNC Asia Holding Tbk (BHIT) sebesar Rp 119 triliun.

INDEKS BERITA

Terpopuler