KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki paruh kedua tahun ini, investor mulai menyesuaikan kembali portofolionya. Pelaku pasar juga mengantisipasi kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed yang berpotensi menekan nilai tukar rupiah. Alhasil, saham-saham yang lebih defensif dan kinerjanya berpotensi tumbuh di semester kedua menjadi buruan investor.
Dalam sepekan terakhir, sejumlah saham berbasis komoditas cenderung menjadi penggerus Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, sejak awal tahun ini, pergerakan harga saham komoditas seperti batubara, nikel, dan minyak sudah cukup tinggi.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.