Instrumen Pesaing Dolar

Kamis, 30 September 2021 | 09:05 WIB
Instrumen Pesaing Dolar
[]
Reporter: Harian Kontan | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dollar Amerika Serikat (AS) memang punya strata yang berbeda dibanding valuta lain. Mengutip Reuters, indeks dollar memperpanjang tren penguatan hingga empat hari berturut-turut pada Rabu.

Indeks yang mengukur nilai the greenbacks terhadap valuta utama lainnya itu menguat 0,3% menjadi 93,990. Ini adalah rekor tertinggi indeks dolar sejak November 2020.  

Merujuk ke Thomson Reuters Datastream, sebanyak 26 valuta mengalami pelemahan terhadap dolar AS sepanjang tahun ini. Pada periode year-to-date, dua valuta tidak mengalami perubahan nilai tukar, dan hanya delapan valuta menguat terhadap dolar AS.

Padahal belakangan ini, AS berada di bawah bayang-bayang status gagal bayar. Ancaman ini muncul karena para politisi dari Partai Demokrat belum mencapai sepakat dengan rivalnya dari Partai Republik dalam penentuan batas utang publik negeri itu.

Otoritas moneter di negeri itu juga masih melonggarkan kebijakan moneter. Likuiditas yang berlimpah menyebabkan dolar di sekitar awal semester kedua nyaris tak bernilai. Indikasinya adalah bunga pinjaman antar bank dalam jangka semalam yang nyaris 0%.

Andai saja situasi yang sama terjadi di negeri maju lain, sekelas Jepang, Inggris, atau bahkan Uni Eropa. Alih-alih menguat ke posisi tertinggi, valuta mereka lebih mungkin melandai.

Apalagi jika emerging market semacam Indonesia yang mengalami kondisi seperti yang terjadi di AS saat ini. Pastinya, valuta negeri yang bersangkutan bakal terjun bebas.

Status dolar yang istimewa di mata pasar keuangan tidak lepas dari peranannya sebagai valuta yang paling luas digunakan, termasuk dalam perdagangan, di planet ini.

Pandemi yang memukul ekonomi negara-negara sedunia juga turut memihak dolar. Karena seluruh negara negara dibayangi prospek suram, tak ada lagi kandidat kuat untuk menyaingi dolar.

Pandemi juga yang menahan langkah sejumlah komoditi, seperti minyak atau emas, untuk menyaingi dolar sebagai instrumen teraman.

Di saat likuiditas berlimpah ruah, dunia akan kesulitan mencetak cuan tanpa kehadiran instrumen lain. Di titik ini, pamor cryptocurrency melambung tinggi.

Kebutuhan dunia untuk membiakkan kapital, dan bukan perubahan fundamentalnya, yang melontarkan nilai tukar uang kripto.  Ambil contoh, harga bitcoin yang melampaui
US$ 60.000 pada April lalu.            

Bagikan

Berita Terbaru

Menjadi Adaptif Melalui Reksadana Campuran
| Minggu, 28 Desember 2025 | 08:20 WIB

Menjadi Adaptif Melalui Reksadana Campuran

Diversifikasi reksadana campuran memungkinkan investor menikmati pertumbuhan saham sekaligus stabilitas dari obligasi dan pasar uang 

Defensif Fondasi Keuangan, Agresif dalam Berinvestasi
| Minggu, 28 Desember 2025 | 08:15 WIB

Defensif Fondasi Keuangan, Agresif dalam Berinvestasi

Ekonomi dan konsumsi masyarakat berpotensi menguat di 2026. Simak strategi yang bisa Anda lakukan supaya keuangan tetap aman.

Cari Dana Modal Kerja dan Refinancing, Emiten Ramai-Ramai Rilis Surat Utang
| Minggu, 28 Desember 2025 | 08:02 WIB

Cari Dana Modal Kerja dan Refinancing, Emiten Ramai-Ramai Rilis Surat Utang

Ramainya rencana penerbitan obligasi yang berlangsung pada awal  tahun 2026 dipengaruhi kebutuhan refinancing dan pendanaan ekspansi.

Catat Perbaikan Kinerja di Kuartal III-2025, PANR Optimis Menatap Bisnis di 2026
| Minggu, 28 Desember 2025 | 08:00 WIB

Catat Perbaikan Kinerja di Kuartal III-2025, PANR Optimis Menatap Bisnis di 2026

Faktor cuaca ekstrem yang melanda sejumlah wilayah memaksa wisatawan domestik memilih destinasi yang dekat.​

Bidik Peluang Aset Produktif, Agresif Terukur Meracik Portofolio 2026
| Minggu, 28 Desember 2025 | 07:20 WIB

Bidik Peluang Aset Produktif, Agresif Terukur Meracik Portofolio 2026

Prospek investasi 2026 digadang lebih menjanjikan, meski risiko ketidakpastian belum sirna. Simak saran racikan portofolio 2026!

Dirut Puri Sentul Permai Tbk (KTDN) 100% Pilih Investasi di Sektor Riil
| Minggu, 28 Desember 2025 | 06:00 WIB

Dirut Puri Sentul Permai Tbk (KTDN) 100% Pilih Investasi di Sektor Riil

Bagi Xaverius Nursalim, uang bukan tujuan akhir dari sebuah usaha tapi sebagai alat kerja, agar memberi nilai dan menjaga keberlanjutan.

Meneropong Bisnis yang Merayap dan Berlari di 2026
| Minggu, 28 Desember 2025 | 05:15 WIB

Meneropong Bisnis yang Merayap dan Berlari di 2026

Pemulihan industri menjelang akhir tahun 2025 belum sepenuhnya merata. Namun di 2026, industri kembali berhadapan dengan sejumlah tantangan.

 
Langkah UMKM Menyusun Harapan
| Minggu, 28 Desember 2025 | 05:10 WIB

Langkah UMKM Menyusun Harapan

Di tengah gejolak harga bahan baku dan ketatnya akses permodalan, pelaku UMKM berusaha mencari cara agar tetap bertahan.

 
Digital Penambal Cuan
| Minggu, 28 Desember 2025 | 05:10 WIB

Digital Penambal Cuan

Proyeksi ekonomi 2026 menunjukkan pertumbuhan digital akan melesat. Temukan strategi diversifikasi pendapatan lewat platform digital.

Keberlanjutan Korporasi di Tengah Ancaman Ekologi
| Minggu, 28 Desember 2025 | 05:05 WIB

Keberlanjutan Korporasi di Tengah Ancaman Ekologi

Bencana ekologis di Sumatera menguji jargon keberlanjutan industri. Komitmen yang kerap tersandera oleh cuan jangka pend

INDEKS BERITA

Terpopuler