Insya Allah, Prospek BTPN Syariah (BTPS) Digital Bakal Lebih Berkah

Rabu, 29 Desember 2021 | 04:35 WIB
Insya Allah, Prospek BTPN Syariah (BTPS) Digital Bakal Lebih Berkah
[]
Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana transformasi digital bakal mengerek prospek saham PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS). BTPS akan meluncurkan aplikasi mobile banking pada paruh pertama tahun 2022. Soft-launching digelar pada Desember tahun ini. 

Analis Ciptadana Sekuritas Asia Erni Marselia Siahaan menyebut, kehadiran mobile banking ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan nasabah, baik individu maupun deposan institusi. "Kami menilai ini strategi yang baik karena akan melengkapi layanan pendanaan BTPS dan membuka peluang untuk lebih banyak meraup current account saving account (CASA) di masa depan," terang dia.

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Setya Ardiastama juga menilai transformasi digital dapat berdampak positif bagi kinerja BTPS ke depan. Berdasarkan data lima tahun terakhir, BTPS mencatatkan pertumbuhan pembiayaan dengan tingkat pertumbuhan tahunan majemuk atau compounded annual growth rate (CAGR) sebesar 17,43%.

Baca Juga: Berperan Sentral di Ekonomi Keluarga, BTPN Syariah Layani 4 Juta Nasabah Perempuan

Sedangkan rerata pertumbuhan tahunan pendapatan operasional bersih mencapai 1,02%. Okie melihat, pertumbuhan tersebut masih tetap positif tahun depan. "Pemulihan ekonomi dapat berdampak pada membaiknya kinerja sektor industri sehingga akan membantu perbankan memperbaiki kualitas aset," ujar dia, Selasa (28/12).

Analis RHB Sekuritas Andrey Wijaya menyebut, platform digital mutakhir juga akan memudahkan agen BTPS mengamankan nasabah baru yang masih belum tersentuh. Kehadiran aplikasi digital juga akan membawa pengaruh positif terhadap BTPS. "Karena akan mempermudah bank ini melakukan penetrasi pasar baru, terutama micro loan atau nasabah mikro," tutur dia, kemarin.

Selain itu, relaksasi pembatasan aktivitas masyarakat memungkinkan BTPS menjajaki pangsa pasar baru. Info saja, per akhir September, BTPS melayani 6 juta nasabah dengan nasabah aktif mencapai 4 juta. Angka ini mencakup 236.000 komunitas. Ini membuat BTPS menjadi bank dengan basis nasabah mikro terbesar di Indonesia.

Baca Juga: Terapkan Metode Pendampingan Ultra Mikro, BTPN Syariah Optimistis Terus Tumbuh

Ekspansi ventura

Erni menyebut, BTPS juga mencatatkan kenaikan permintaan tabungan nasabah sebesar 34% secara tahunan. Secara kuartalan, permintaan tabungan nasabah naik 16% menjadi Rp 2,6 triliun per kuartal ketiga 2021. 

Selain itu, BTPS juga mendorong ekspansi lewat BTPN Syariah Ventura, anak usaha baru yang bertujuan mengamankan peluang di ekosistem digital dalam berbagai layanan perbankan. Anak usaha non-bank ini akan menambah fleksibilitas bagi BTPS, dibanding hanya bermitra dengan startup dan mitra logistik. 

Tahun ini, Erni memprediksi BTPS akan membukukan net interest income Rp 4,35 triliun dan sebesar Rp 5,16 di 2022. Sementara laba bersih BTPS diperkirakan mencapai Rp 1,49 triliun akhir tahun ini dan akan naik menjadi Rp 2,10 triliun tahun depan.

Erni mempertahankan rekomendasi beli saham BTPS dengan target harga Rp 4.420 per saham. Target ini naik dari target sebelumnya di Rp 3.910. Erni meyakini, biaya kredit BTPS akan turun menjadi 4,8% pada 2022, setelah melonjak di paruh kedua 2021.

Sementara Andrey memangkas rekomendasi BTPS dari semula beli menjadi netral. Tapi ia menaikkan target harga menjadi Rp 3.780 dari sebelumnya Rp 3.500 per saham. Ia meyakini platform mobile banking yang akan segera diluncurkan akan menembus segmen pasar baru dan memperluas CASA.

Baca Juga: Terapkan Metode Pendampingan Ultra Mikro, BTPN Syariah Optimistis Terus Tumbuh

Sementara Okie merekomendasikan beli untuk saham BTPS dengan target harga sebesar Rp 4.650 per saham. Selasa (28/12), saham BTPS ditutup melemah 1,07% ke level Rp 3.700 per saham.    

Bagikan

Berita Terbaru

RAFI dan Perusahaan Pinjol Penggugat PKPU Jajaki Kesepakatan Perdamaian
| Jumat, 11 Juli 2025 | 14:35 WIB

RAFI dan Perusahaan Pinjol Penggugat PKPU Jajaki Kesepakatan Perdamaian

Liabilitas PT Sari Kreasi Boga Tbk (RAFI) membengkak di 2024, salah satunya bersumber dari pinjaman online.

Laba 26,26% Setahun: Harga Emas Antam Hari Ini Naik, Buyback Menguat (11 Juli 2025)
| Jumat, 11 Juli 2025 | 08:24 WIB

Laba 26,26% Setahun: Harga Emas Antam Hari Ini Naik, Buyback Menguat (11 Juli 2025)

Harga emas batangan Antam 24 karat hari ini 11 Juli 2025 di Logammulia.com Rp 1.906.000 per gram, tapi harga buyback Rp 1.750.000 per gram.

Trump Terus Bikin Kebijakan Kontroversial, CHF dan EUR Jadi Pelarian Investor Global
| Jumat, 11 Juli 2025 | 08:24 WIB

Trump Terus Bikin Kebijakan Kontroversial, CHF dan EUR Jadi Pelarian Investor Global

Langkah Donald Trump justru lebih merugikan ekonomi AS dan menekan mata uangnya sendiri, ketimbang berdampak negatif terhadap negara lain.​

Target Rasio Penerimaan Pajak Daerah Terancam Luput
| Jumat, 11 Juli 2025 | 08:16 WIB

Target Rasio Penerimaan Pajak Daerah Terancam Luput

Hingga akhir Juni 2025, pendapatan pajak daerah hanya mencapai Rp 107,7 triliun, terkontraksi 8,06% secara tahunan.

Meski Lepas dari Tarif, Tapi Jatuh ke Mulut Defisit
| Jumat, 11 Juli 2025 | 08:11 WIB

Meski Lepas dari Tarif, Tapi Jatuh ke Mulut Defisit

Mengukur potensi defisit neraca perdagangan efek negosiasi perdagangan dengan Amerika Serikat (AS)  

Sejumlah Sektor Ini Masih Digelayuti Tantangan, Kinerja Kuartal II Diprediksi Melemah
| Jumat, 11 Juli 2025 | 08:07 WIB

Sejumlah Sektor Ini Masih Digelayuti Tantangan, Kinerja Kuartal II Diprediksi Melemah

Meski dibayangi sentimen negatif sektoral, sejumlah saham emiten dinilai masih menarik untuk dicermati.

Ekonomi Juga Butuh Stimulus Bunga dari Bank Sentral
| Jumat, 11 Juli 2025 | 08:05 WIB

Ekonomi Juga Butuh Stimulus Bunga dari Bank Sentral

Bank Indonesia (BI) akan menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada tanggal 15-16 Juli pekan depan   

Harga Saham UNTR Tengah Rebound, namun Potensi Kenaikan Lanjutannya Relatif Terbatas
| Jumat, 11 Juli 2025 | 07:38 WIB

Harga Saham UNTR Tengah Rebound, namun Potensi Kenaikan Lanjutannya Relatif Terbatas

Kinerja PT Pamapersada Nusantara serta pelemahan harga batubara global membatasi prospek PT United Tractors Tbk (UNTR).

Harga Saham JPFA Mendaki Kala Ramai Rekomendasi Beli, Institusi Juga Rajin Akumulasi
| Jumat, 11 Juli 2025 | 07:10 WIB

Harga Saham JPFA Mendaki Kala Ramai Rekomendasi Beli, Institusi Juga Rajin Akumulasi

Target harga rata-rata 12 bulan berdasar rekomendasi analis menunjukkan ada upside potential lebih dari 50%.

Anomali Saham IOTF, Naik Hampir 70% Usai Calon Pengendali Jual Sebagian Kepemilikan
| Jumat, 11 Juli 2025 | 06:48 WIB

Anomali Saham IOTF, Naik Hampir 70% Usai Calon Pengendali Jual Sebagian Kepemilikan

Ketika PT Gaia Artha Dinamic melakukan akumulasi, harga saham PT Sumber Sinergi Makmur Tbk (IOTF) justru melorot. 

INDEKS BERITA

Terpopuler