Integra Indocabinet (WOOD) Danai Belanja Modal Rp 200 Miliar Pakai Pinjaman Bank

Jumat, 18 Januari 2019 | 08:35 WIB
Integra Indocabinet (WOOD) Danai Belanja Modal Rp 200 Miliar Pakai Pinjaman Bank
[]
Reporter: Auriga Agustina, Dimas Andi | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) berencana terus menggenjot produksi pada tahun ini. Untuk itu, emiten yang bergerak di bidang produksi mebel berbahan dasar kayu ini menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 200 miliar.

Menurut Direktur Keuangan Integra Indocabinet Wang Sutrisno, belanja modal tersebut akan didapat dari laba ditahan dan pinjaman bank. Nantinya, belanja modal tersebut akan digunakan untuk memproduksi produk baru dan menambah kapasitas produksi untuk produk mebel dari kayu serta rotan.

Perusahaan ini juga akan menambah kapasitas produksi rotan sebesar 4.950 m² per tahun. Sebelumnya, kapasitas produksi rotan milik WOOD sebesar 6.125 m.

Selain itu kapasitas Gesso akan bertambah sebanyak 13.200 m² per tahun dari sebelumnya sekitar 64.500 m² per tahun. "Lokasi pabrik baru untuk produk tersebut terdapat di Sidoarjo, Jawa Timur, dengan luas area sekitar satu hektare (ha), yang terdapat dalam fasilitas produksi kami di Sidoarjo," ujar Wang.

Luas pabrik keseluruhan mencapai 35 ha. Wang menyebut, perluasan pabrik dalam rangka menambah kapasitas.
Untuk produk baru, WOOD akan meluncurkannya pada kuartal dua tahun ini. Produk baru tersebut adalah produk wooden blind yang akan menyasar pasar Amerika Serikat.

WOOD akan memproduksi produk ini dengan kapasitas terpasang 13.200 m² per tahun. Ke depan, WOOD juga akan meluncurkan produk baru lain, yakni metal furniture, rattan furniture dan white prime molding.

Seluruh produk baru tersebut diharapkan bisa terserap pasar. Terlebih di tahun ini, Integra Indocabinet juga memiliki rencana melakukan diversifikasi pasar ke Timur Tengah dan Asia.

WOOD menyebutkan ke depan tidak hanya ingin mengekspor komponen bangunan ke China, tapi juga produk yang lain. Di tahun lalu, WOOD menargetkan pendapatan naik 20% menjadi Rp 2,4 triliun. Hingga kuartal III tahun lalu, perusahaan ini telah membukukan pendapatan sebesar Rp 1,37 triliun angka tersebut meningkat 7,8% secara year on year (yoy).

Pada tahun ini penjualan perusahaan ini diperkirakan naik 30% dari realisasi 2018. Jika terealisasi, maka potensi pendapatan yang dapat diraih WOOD mencapai Rp 3,12 triliun di akhir tahun ini.

Dari hasil pendapatan tersebut, penjualan ekspor WOOD berkontribusi 70% dari total pendapatan. Kamis (17/1) harga WOOD turun 1,65% menjadi Rp 595 per saham.

Bagikan

Berita Terbaru

Momentum Nataru Makin  Mengerek Uang Beredar
| Selasa, 24 Desember 2024 | 11:32 WIB

Momentum Nataru Makin Mengerek Uang Beredar

Bank Indonesia mencatat jumlah uang beredar pada November 2024 mencapai Rp 9.175 triliun, tumbuh 7,0% year on year (yoy).​

Minat Mini Meski Dijanjikan Bunga Tinggi
| Selasa, 24 Desember 2024 | 11:20 WIB

Minat Mini Meski Dijanjikan Bunga Tinggi

Dalam lelang SRBI pada 20 Desember lalu, penawaran yang masuk senilai Rp 23,12 triliun. Bank sentral hanya memenangkan Rp 10 triliun. 

Gelembung Protes PPN 12% Membesar
| Selasa, 24 Desember 2024 | 11:11 WIB

Gelembung Protes PPN 12% Membesar

Protes semakin meluas dan datang dari berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa hingga pemengaruh (influencer)

Kantong Masyarakat Bakal Cekak
| Selasa, 24 Desember 2024 | 11:01 WIB

Kantong Masyarakat Bakal Cekak

Sejumlah kebijakan pajak maupun non pajak diperkirakan akan menekan daya beli terutama masyarakat kelas menengah

Banyak Tantangan, Ancol Geber Pendapatan di Liburan Natal dan Tahun Baru
| Selasa, 24 Desember 2024 | 10:32 WIB

Banyak Tantangan, Ancol Geber Pendapatan di Liburan Natal dan Tahun Baru

PJAA menghadapi banyak tantangan di industri pariwisata. Terlihat dari kinerja yang tidak sebaik sebelumnya. 

Mencermati Tiga Fase Perencanaan Keuangan Bagi Orang Dewasa
| Selasa, 24 Desember 2024 | 09:48 WIB

Mencermati Tiga Fase Perencanaan Keuangan Bagi Orang Dewasa

Ada tiga fase yang dihadapi orang dewasa. Ketiganya yaitu fase akumulasi, fase konsolidasi dan fase pensiun.

Emiten Saham EBT Menggeber Ekspansi
| Selasa, 24 Desember 2024 | 08:16 WIB

Emiten Saham EBT Menggeber Ekspansi

Perusahaan di bidang industri energi baru dan terbarukan (EBT) berlomba menangkap peluang dari misi transisi energi

Masih Ada Kado Dividen Akhir Tahun
| Selasa, 24 Desember 2024 | 08:13 WIB

Masih Ada Kado Dividen Akhir Tahun

Menjelang pergantian tahun, pelaku pasar masih bisa memburu cuan dari emiten yang menebar dividen interim ataupun saham bonus. 

KSEI Bidik Dua Juta Investor Baru di 2025
| Selasa, 24 Desember 2024 | 08:08 WIB

KSEI Bidik Dua Juta Investor Baru di 2025

Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) membidik pertumbuhan investor pasar modal sebanyak 2 juta SID pada tahun 2025. 

Saham Berkapitalisasi Jumbo Tak Selalu Memberikan Cuan Yang Besar
| Selasa, 24 Desember 2024 | 07:17 WIB

Saham Berkapitalisasi Jumbo Tak Selalu Memberikan Cuan Yang Besar

Dari 30 saham berkapitalisasi besar, ada beberapa emiten yang memberikan hasil negatif dalam tiga tahun. 

INDEKS BERITA

Terpopuler