KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Intiland Development Tbk memproyeksikan kontribusi pendapatan berulang atau recurring income pada tahun ini naik menjadi 25% terhadap total pendapatan. Sepanjang tahun lalu, recurring income menyumbang Rp 596 miliar atau 23% dari total pendapatan.
Theresia Rustandi, Sekretaris Perusahaan PT Intiland Development Tbk menyebutkan, tahun lalu pendapatan mereka masih berasal dari development income. "Berasal dari penjualan perumahan, apartemen, perkantoran, maupun lahan kawasan industri," ungkap dia saat dihubungi KONTAN, Minggu (21/4).
Dari sumber pendapatan tersebut, emiten dengan kode saham DILD di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini mencatatkan total pendapatan sebesar Rp 2,6 triliun di sepanjang 2018. Komposisinya meliputi Rp 1,95 triliun atau 77% pendapatan berasal dari penjualan berbagai proyek dan sisanya disumbangkan oleh pendapatan berulang.
"Tahun ini recurring income juga akan meningkat seiring dengan progres penyelesaian pembangunan sejumlah proyek pengembangan mixed use seperti Praxis dan Spazio Tower di Surabaya," tutur Theresia.
Dengan demikian, Intiland Development memproyeksikan pendapatan recurring income pada tahun ini bisa berkontribusi sebesar 25%, atau meningkat dari kontribusi tahun lalu sebesar 23% dari total pendapatan.
Hingga kuartal I 2019, Intiland Development belum memasarkan proyek anyar. Pertimbangannya, mereka belum merilis proyek baru karena masih fokus menjual produk-produk yang sudah ada.
Manajemen Intiland Development akan meluncurkan produk baru pada semester kedua tahun ini, sambil mengamati perkembangan pasar. "Peluncuran proyek baru kemungkinan kami lakukan pada kuartal ketiga atau keempat tahun ini, tergantung situasi dan kondisi," kata dia.
Intiland Development juga belum mempublikasikan pencapaian penjualan pemasaran atau marketing sales di sepanjang kuartal pertama tahun ini.