ILUSTRASI. Foto udara kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Kamis (29/8/2019). Guna memperkuat sistem kelistrikan Lombok sekaligus mendorong pemanfaatan Energi Baru Terbarukan? (EBT) untuk pembang
Reporter: Dimas Andi | Editor: Yuwono triatmojo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memasang target investasi energi baru terbarukan (EBT) sebesar US$ 17,93 miliar selama lima tahun ke depan. Dengan jumlah tersebut, pemerintah mengharapkan kapasitas pembangkit energi hijau di Indonesia bertambah 9.051 megawatt (MW).
Indonesia membutuhkan nilai investasi jumbo ini untuk memastikan target bauran EBT sebesar 23% pada tahun 2025 bisa tercapai. Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tastif menyebutkan, secara rinci target pengembangan pembangkit EBT pada 2020 sebesar 687 MW. Kemudian naik menjadi 1.001 MW di 2021, 1.922 MW pada 2022, 1.778 MW pada 2023 serta 3.664 MW pada 2024.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.