Investasi Saham

Sabtu, 25 Februari 2023 | 08:00 WIB
Investasi Saham
[]
Reporter: Harris Hadinata | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Yang namanya investasi, pasti ada saatnya untung, ada pula saatnya rugi. Apalagi investasi di pasar saham, yang tergolong instrumen investasi berisiko tinggi.

Karena itu, investor selalu disarankan untuk berhati-hati dalam memilih saham dan hanya menanamkan investasi di saham-saham yang berkualitas bagus dengan fundamental solid. Kalau tidak cermat, bisa-bisa malah terjebak di saham gorengan dan akhirnya merugi.

Belakangan, kerap muncul pertanyaan soal kualitas saham yang ada di bursa efek dalam negeri. Pasalnya, beberapa kali terjadi, perusahaan yang baru melepas sahamnya di bursa harganya langsung terjun bebas menuju Rp 50, yang merupakan level harga saham terendah.

Contoh saham PT Mitra Angkasa Sejahtera Tbk (BAUT). Emiten ini IPO di awal 2022 silam dengan harga saham perdana Rp 100 per saham. Di tahun yang sama, harga saham ini turun jadi Rp 50 per saham.

Bahkan emiten milik negara pun bisa bernasib sama. Harga saham PT PP Properti Tbk (PPRO) misalnya. Setelah mulai turun ke bawah Rp 60 di 2022, saham anak usaha PT PP Tbk (PTPP) ini akhirnya tertahan di Rp 50 sejak akhir Oktober 2022 hingga sekarang.

Saham-saham konstruksi BUMN juga belakangan menjadi perhatian pelaku pasar. Bila dihitung dalam lima tahun terakhir, semua saham BUMN konstruksi tidak memberikan cuan sama sekali bagi investor. Bahkan emiten-emiten ini juga tidak membagi dividen ke investor.

Beberapa tahun silam, saya sempat bertemu dengan seorang manajer pabrik sebuah perusahaan barang konsumsi di Jawa Timur. Saat itu, perusahaan barang konsumsi tersebut baru saja IPO. Tapi si manajer justru bilang, ia tidak mau berinvestasi di bursa Indonesia.

Ia beralasan, saham di bursa Indonesia tidak cocok untuk investasi jangka panjang. Tapi, saham-sahamnya memang menarik untuk mencari cuan jangka pendek.

Per Jumat (24/2) ini, sudah ada 844 saham yang tercatat. Dari saham-saham tersebut, kebanyakan memang tidak bisa mencatatkan pergerakan harga positif secara konsisten tiap tahun.

Berdasarkan riset yang dilakukan KONTAN, hanya ada 17 saham yang selalu ditutup lebih tinggi dibanding akhir tahun sebelumnya di periode 2018-2022. Sembilan di antaranya melanjutkan kenaikan di 2023 ini.

Salah satunya saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). BEI perlu lebih banyak lagi mencari saham seperti ini.

Bagikan

Berita Terbaru

Harga CPO Bikin Laba Melonjak, Prospek Kinerja dan Saham AALI di Q4 Bisa Menguat
| Sabtu, 22 November 2025 | 11:00 WIB

Harga CPO Bikin Laba Melonjak, Prospek Kinerja dan Saham AALI di Q4 Bisa Menguat

Kenaikan harga CPO yang terjadi menjadi katalis positif jangka pendek, sementara area support AALI berada di kisaran Rp 7.600 hingga Rp 7.700.

YELO Bakal Perkuat Bisnis Fixed Broadband Internet ke Segmen Rumah Tangga
| Sabtu, 22 November 2025 | 09:00 WIB

YELO Bakal Perkuat Bisnis Fixed Broadband Internet ke Segmen Rumah Tangga

PT Yeloo Integra Datanet Tbk (YELO) tengah menghadapi masa sulit sepanjang sembilan bulan tahun 2025 ini.

Mengejar Target Pajak Lewat Digitalisasi
| Sabtu, 22 November 2025 | 07:00 WIB

Mengejar Target Pajak Lewat Digitalisasi

Untuk mengejar target pajak penghambat sitem coretax harus segera dibenahi supaya optimalisasi penerimaan pajak terpenuhi..​

Cetak Pekerja Miskin
| Sabtu, 22 November 2025 | 07:00 WIB

Cetak Pekerja Miskin

Negara dan dunia kerja harus mulai merombak strategi dunia tenaga kerja yang bisa menumbuhkan produktivitas serta gaji yang mumpuni.

Bos Hotel Sahid Ingatkan Investor dalam Berinvestasi Jangan Ikut-ikutan Tren Sesaat
| Sabtu, 22 November 2025 | 07:00 WIB

Bos Hotel Sahid Ingatkan Investor dalam Berinvestasi Jangan Ikut-ikutan Tren Sesaat

Dana yang ia miliki sebagian besar kembali ia putar untuk memperkuat modal usaha, ekspansi di berbagai unit bisnis yang ia kelola. 

Setelah Izinnya Dicabut, Kini P2P Lending Crowde Digugat Bank Mandiri Rp 730 Miliar
| Sabtu, 22 November 2025 | 06:38 WIB

Setelah Izinnya Dicabut, Kini P2P Lending Crowde Digugat Bank Mandiri Rp 730 Miliar

Gugatan ini bukan kali pertama dilayangkan Bank Mandiri. 1 Agustus lalu, bank dengan logo pita emas ini juga mengajukan gugatan serupa.

Ini Bisa Jadi Valas Pilihan Saat Dolar AS Perkasa
| Sabtu, 22 November 2025 | 06:30 WIB

Ini Bisa Jadi Valas Pilihan Saat Dolar AS Perkasa

Volatilitas tinggi di pasar valuta asing memerlukan kehati-hatian dan sesuaikan dengan profil risiko

Dharma Polimetal (DRMA) Bersiap Akuisisi dan Ekspansi Bisnis
| Sabtu, 22 November 2025 | 05:20 WIB

Dharma Polimetal (DRMA) Bersiap Akuisisi dan Ekspansi Bisnis

DRMA sedang merampungkan akuisisi PT Mah Sing Indonesia. Akuisisi 82% saham perusahaan komponen plastik tersebut mencatat nilai Rp 41 miliar.

Jasnita Telekomindo (JAST) Memacu Ekspansi Bisnis Berbasis Teknologi
| Sabtu, 22 November 2025 | 05:17 WIB

Jasnita Telekomindo (JAST) Memacu Ekspansi Bisnis Berbasis Teknologi

Melihat rencana bisnis PT Jasnita Telekomindo Tbk (JAST) yang tengah memperkuat portofolio produk berbasis teknologi

Banyak Fraud, Industri Fintech Butuh Penjaminan
| Sabtu, 22 November 2025 | 04:55 WIB

Banyak Fraud, Industri Fintech Butuh Penjaminan

Risiko tinggi bikin asuransi fintech lending sulit dibuat dan butuh persiapan yang sangat matang agar tidak menambah risiko

INDEKS BERITA

Terpopuler