Investor Berburu SUN Tenor Pendek di Pasar Sekunder

Jumat, 10 Mei 2019 | 06:33 WIB
Investor Berburu SUN Tenor Pendek di Pasar Sekunder
[]
Reporter: Dimas Andi | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meningkatnya risiko di pasar obligasi Indonesia membuat sebagian investor memilih memperpendek durasi obligasi. Alhasil, volume perdagangan surat utang negara (SUN) tenor pendek melonjak signifikan.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, volume perdagangan SUN tenor pendek naik 48,58% secara month to month di Maret jadi Rp 273,42 triliun. Di April, volumenya naik 15,2% jadi Rp 315,06 triliun.

Head of Fixed Income Fund Manager Prospera Asset Management Eric Sutedja mengatakan, tingginya pertumbuhan volume perdagangan SUN tenor pendek didorong sentimen global. Mulai dari masalah Brexit, sanksi ekspor minyak Iran yang mempengaruhi harga minyak, hingga perkembangan perang dagang AS dan China.

Ini membuat sebagian investor memilih bertransaksi SUN tenor pendek di pasar sekunder. "Volatilitas seri tenor pendek cukup rendah," kata Eric.

Head of Fixed Income Syailendra Capital Enry Danil menambahkan, volume perdagangan SUN tenor pendek naik juga karena faktor suplai di pasar primer. Selama ini pemerintah lebih sering menawarkan seri tenor menengah dan panjang pada lelang di pasar primer.

"Kemungkinan perdagangan SUN tenor pendek di pasar sekunder lebih ramai karena suplai tenor tersebut di pasar primer tidak ada," ujar Enry.

SUN tenor panjang

Ekonom Pemeringkat Efek Indonesia Fikri C. Permana menilai, SUN tenor panjang masih diburu karena mampu memberi keuntungan yield lebih tinggi. Tapi, dalam jangka pendek, perdagangan SUN tenor pendek masih lebih masif. Sebab, pasar obligasi Indonesia masih dalam tekanan sentimen perang dagang antara AS dan China.

Peluang pasar obligasi domestik untuk bangkit juga masih sulit terwujud dalam waktu dekat, selama konflik tersebut memanas. Terlebih lagi, efek perang dagang turut menggerus dana investor asing di pasar obligasi.

"Harapannya dalam satu atau dua bulan ke depan volume perdagangan SUN di pasar sekunder akan kembali normal, asalkan fundamental ekonomi Indonesia bisa terjaga," terang Fikri.

Bagikan

Berita Terbaru

Mengekor Emas, Perak Menuju US$ 100 per troi ons
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 22:59 WIB

Mengekor Emas, Perak Menuju US$ 100 per troi ons

Harga logam putih ini naik tajam demi mengejar ketertinggalan rasio terhadap emas akibat lonjakan permintaan industri yang masif.

Strategi Samator Indo Gas Tbk (AGII) Ekspansi Sektor Pasar Gas
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 22:56 WIB

Strategi Samator Indo Gas Tbk (AGII) Ekspansi Sektor Pasar Gas

Mengupas profil dan strategi bisnis PT Samator Indo Gas Tbk (AGII) untuk menggenjot kinerja pada tahun depan 

Penetapan UMP 2026: Pengusaha Teriak, Buruh Menggugat
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 19:15 WIB

Penetapan UMP 2026: Pengusaha Teriak, Buruh Menggugat

Serikat pekerja akan menggugat kenaikan upah minimum provinsi (UMP) 2026 di DKI Jakarta ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).

Kewajiban B50 Menjadi Dasar Ekspansi Lahan Baru Kebun Kelapa Sawit
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 19:05 WIB

Kewajiban B50 Menjadi Dasar Ekspansi Lahan Baru Kebun Kelapa Sawit

Sawit Watch mencium aroma ekspansi lahan secara massif, di balik ambisi pemerintah membidik implementasi B50 pada pertengahan 2026.

Kisah Sukes Danang Setyawan Berbisnis Wedangan
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 18:41 WIB

Kisah Sukes Danang Setyawan Berbisnis Wedangan

Profil tempat kongkow Jahe Rempah Mbah Tolok, kedai minuman tradisional berbasis jahe asal Kudus, Jawa Tengah.

Peluang serta Tantangan Bisnis Waralaba Tanpa Gerai Fisik
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 18:10 WIB

Peluang serta Tantangan Bisnis Waralaba Tanpa Gerai Fisik

Peluang utama dari waralaba tanpa outlet terletak pada pengelolaan struktur biaya. Tanpa biaya sewa yang mahal, titik impas bergeser lebih cepat.

Pemerintah Cairkan Rapel THR dan Gaji ke-13 Bagi Guru dan ASN di Daerah
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:54 WIB

Pemerintah Cairkan Rapel THR dan Gaji ke-13 Bagi Guru dan ASN di Daerah

Menkeu menetapkan tambahan Dana Alokasi Umum (DAU) demi menuntaskan pembayaran THR dan gaji ke-13 bagi guru ASN daerah.

Lonjakan Investor Dorong Perkembangan Bisnis Kustodian Bank
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:36 WIB

Lonjakan Investor Dorong Perkembangan Bisnis Kustodian Bank

BCA menilai, pertumbuhan asset under custody (AUC) mencerminkan prospek positif bisnis bank kustodian didorong kesadaran masyarakat berinvestasi.

MPX Logistics (MPXL) Diversifikasi Bisnis di Tahun Depan
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:10 WIB

MPX Logistics (MPXL) Diversifikasi Bisnis di Tahun Depan

MPXL bakal mengoptimalkan strategi diversifikasi bisnis, termasuk dengan pengembangan angkutan komoditas.

Lanjutkan Pengejaran Pajak Kelas Kakap
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:09 WIB

Lanjutkan Pengejaran Pajak Kelas Kakap

Kanwil LTO membidik 35 wajib pajak konglomerat dengan tunggakan Rp 7,52 triliun​                    

INDEKS BERITA

Terpopuler