Berita Bisnis

Investor Evergrande Menuntut Dana Kembali

Selasa, 28 September 2021 | 08:15 WIB
Investor Evergrande Menuntut Dana Kembali

Reporter: Ferrika Sari | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Ribuan investor ritel terancam kehilangan uang  yang mereka tempatkan di produk investasi terbitan Evergrande Group. Mereka menuntut uang mereka segera dikembalikan perusahaan yang tengah bermasalah itu.

Mengutip Bloomberg, Senin (27/9), sejumlah investor sedang bernegosiasi atas perpanjangan masa pembayaran imbal hasil. Namun tidak jelas berapa besar uang investor yang tertunggak. 
 
Dana publik yang masih terbenam di produk investasi Evergrande diperkirakan senilai 40 miliar yuan atau setara US$ 6,2 miliar. Kesulitan Evergrande memenuhi kewajiban telah memicu protes nasional, hingga bergema ke Beijing. 
 
Jika masalah ini terus berlanjut, dikhawatirkan akan merembet ke industri perwalian, pengelola aset di China yang kini memiliki dana kelolaan sekitar US$ 3 triliun. Buntut lain dari kegagalan  Evergrande adalah perusahaan properti lain di China akan kehilangan sumber pendanaan nonbank terbesar. 
 
Kredit macet
 
Evergrande akan mengalami tekanan likuiditas yang semakin kencang di sisa tahun ini. Sepanjang kuartal IV,  nilai jatuh tempo yang harus dipenuhi Evergrande. Untuk produk wealth management yang diterbitkannya, perusahaan yang kini merambah berbagai sektor di luar properti itu, harus siap membayar US$ 1,8 miliar. Produk investasi ini menyasar investor ritel dan institusi kaya. 
 
Nilai produk wealth management yang jatuh tempo di tahun depan lebih besar lagi, hingga US$ 4 miliar. Untuk mencegah situasi tak terkendali, Pemerintah China berupaya menjaga stabilitas keuangan dan memerintahkan perusahaan segera membayarkan kewajibannya. 
 
Dalam pertemuan baru-baru ini, regulator mendesak perusahaan untuk menyelesaikan proyek perumahan yang belum selesai dan membayar kembali utang ke investor ritel, sambil menghindari default pada obligasi dolar.
 
Ketua Evergrande Hui Ka Yan mengatakan perusahaan segera melunasi utangnya. Namun tidak jelas bagaimana ia melunasi utang lebih dari US$ 300 dengan arus kas yang menyusut.
 
Perusahaan gagal melunasi kupon obligasi nilai US$ 83,5 juta pada tanggal jatuh tempo (23/9). Mengikuti instruksi Beijing, Evergrande mengalokasikan dana yang tersedia hanya untuk penyelesaian proyek perumahan, dan tidak untuk pelunasan utang.     

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Sudah berlangganan? Masuk

Berlangganan

Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan

Rp 20.000

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Terbaru