Jaminan Pekerja Sritex yang Terkena PHK Segera Cair

Rabu, 12 Maret 2025 | 04:20 WIB
Jaminan Pekerja Sritex yang Terkena PHK Segera Cair
[ILUSTRASI. Buruh dan karyawan keluar dari Pabrik Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) di Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat (28/2/2025).. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/foc.]
Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyelesaian pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan PT Sri Isman Rejeki Tbk (Sritex) mulai mendapat kepastian. Pemerintah memastikan pekerja yang terkena PHK bakal mendapatkan beberapa jaminan pekerja.

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengemukakan Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) para karyawan Sritex yang terkena pemutusan hubungan kerja akan cair mulai pekan ini. Dia memastikan pencairan JHT dan JKP sudah mulai tahap pemrosesan. 

Untuk memudahkan layanan, Kementerian Ketenagakerjaan menyadiakan posko Sritex bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan dan serikat pekerja untuk mengakomodasi kebutuhan pekerja.

"Ini sedang proses dan bisa mulai dicairkan dalam dua sampai tiga hari ini," janji Yassierli di Gedung Parlemen, Selasa (11/3). 

Baca Juga: Kasus Sritex Berefek Industri Tekstil

Selain JHT dan JKP, Kemenaker juga mengupayakan pekerja Sritex mendapatkan tunjangan hari raya (THR).  Yassierli menyebut telah mendapatkan kepastian dari kurator terkait THR.

Walau begitu, Kemenaker belum bisa memastikan berapa besaran THR yang akan diterima oleh para pekerja.

"Kita akan bertemu dengan kurator dan pihak manajemen (Sritex) meski ini domain dari kurator. Tapi kita akan memperjuangkannya," tegas Yassierli.  

Diketahui, PHK terjadi di empat perusahaan Grup Sritex, antara lain PT Sri Rejeki Isman Tbk di Sukoharjo, PT Primayudha Mandirijaya di Boyolali, kemudian PT Sinar Pantja Djaja dan PT Bitratex Industries di Semarang dengan total pekerja terdampak 11.025 orang.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

 Kredit Bank Makin Lesu Meski Bunga Kuncup
| Kamis, 17 Juli 2025 | 06:05 WIB

Kredit Bank Makin Lesu Meski Bunga Kuncup

Kredit perbankan per Juni 2025 hanya tumbuh sebesar 7,77% secara tahunan. Ini merupakan pertumbuhan terendah sejak Maret 2022. ​

Ini Alasan Penerbangan dari Halim Dipindah ke Soetta
| Kamis, 17 Juli 2025 | 06:05 WIB

Ini Alasan Penerbangan dari Halim Dipindah ke Soetta

Pemindahan dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik di Bandara Halim Perdanakusuma dan Bandara Internasional Soekarno Hatta.

Eastparc Hotel (EAST) Sebar Dividen Interim Rp 9,07 Miliar
| Kamis, 17 Juli 2025 | 06:04 WIB

Eastparc Hotel (EAST) Sebar Dividen Interim Rp 9,07 Miliar

Pembagian dividen ini sesuai keputusan direksi yang telah disetujui Dewan Komisaris pada 14 Juli 2025.

Ekspor Tekstil Berpotensi Naik Dua Kali Lipat
| Kamis, 17 Juli 2025 | 06:02 WIB

Ekspor Tekstil Berpotensi Naik Dua Kali Lipat

Penyesuaian certificate of origin (COO) yang diwajibkan untuk produk-produk tekstil juga sudah dipenuhi oleh produsen dalam negeri.

Likuiditas Sangat Ketat, Bank Digital Masih Harus Menabur Bunga Tinggi
| Kamis, 17 Juli 2025 | 06:00 WIB

Likuiditas Sangat Ketat, Bank Digital Masih Harus Menabur Bunga Tinggi

Likuiditas perbankan digital seret. Sejumlah bank menorehkan rasio kredit terhadap simpanan alias loan to deposit ratio (LDR) jauh di atas 92%​

Harga Batubara Menjadi Penghadang Kinerja PT United Tractors Tbk (UNTR)
| Kamis, 17 Juli 2025 | 06:00 WIB

Harga Batubara Menjadi Penghadang Kinerja PT United Tractors Tbk (UNTR)

Penjualan alat berat dan kenaikan produksi emas PT United Tractors Tbk (UNTR) jadi harapan penopang kinerja

Usai Membayar Dividen, Prospek Hartadinata Abadi (HRTA) Masih Cerah
| Kamis, 17 Juli 2025 | 05:59 WIB

Usai Membayar Dividen, Prospek Hartadinata Abadi (HRTA) Masih Cerah

Selama harga emas global tetap stabil, outlook kinerja PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) dinilai masih positif hingga akhir tahun 2025. 

Malindo Feedmill (MAIN) Menumbuhkan Pasar Ekspor
| Kamis, 17 Juli 2025 | 05:58 WIB

Malindo Feedmill (MAIN) Menumbuhkan Pasar Ekspor

Tahun ini, MAIN menargetkan hasil ekspor ke luar negeri mencapai US$ 373.000 atau setara sekitar Rp 6 miliar.

 Momentum Evaluasi  Tata Niaga Beras
| Kamis, 17 Juli 2025 | 05:58 WIB

Momentum Evaluasi Tata Niaga Beras

Beberapa produsen beras mulai memperbaiki mutu, kualitas dan takaran beras sesuai aturan stelah terungkap ngoplos

Tarif Dipangkas, BI Rate Turun, Asing Net Sell Jumbo, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini
| Kamis, 17 Juli 2025 | 05:57 WIB

Tarif Dipangkas, BI Rate Turun, Asing Net Sell Jumbo, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini

Kendati menguat, kemarin asing tetap melakukan aksi jual bersih alias (net sell) sebesar Rp 1,09 triliun.

INDEKS BERITA

Terpopuler