Jangan Grasah-Grusuh

Senin, 24 Juli 2023 | 04:14 WIB
Jangan Grasah-Grusuh
[ILUSTRASI. TAJUK - Sandy Baskoro]
Reporter: Sandy Baskoro | Editor: Fahriyadi .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seperti kejar tayang, pemerintah bergegas mengembangkan proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. Proyek infrastruktur terus dikebut. Kabar terkini, pemerintah sedang mengkaji pembangunan jalur kereta api di kawasan IKN.

Ada tiga layanan KA yang bakal dikembangkan, yakni KA bandara, KA perkotaan dan KA intercity. Sejumlah pihak sudah diajak berdiskusi, misalnya investor asal China dan Austria. Penjajakan kerja sama dengan Tiongkok, misalnya, tergambar saat Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menggelar audiensi dengan Presiden Direktur China Railway International (CRIC) Ju Guojiang, Kamis (20/7) lalu. China Railway International adalah salah satu perusahaan asal Tiongkok yang terlibat dalam proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung.

Selain dengan China, pemerintah Indonesia menjajaki kerja sama dengan korporasi asal Austria. Menhub Budi Karya dan Kepala Bappenas Suharso Monoarfa sempat berkunjung ke kantor Doppelmayr Garaventa Group di Wolfurt, Austria, untuk bertemu dengan CEO Doppelmayr, Thomas Pichler pada September 2022. Pejabat Indonesia melihat langsung sistem pembuatan dan pengelolaan kereta gantung.

Tidak ada yang salah bagi pemerintah Indonesia untuk menggenjot proyek infrastruktur. Sebagai negara berkembang, Indonesia perlu konsisten dan kontinyu mengembangkan proyek infrastruktur.

Hanya saja, pemerintah perlu mempertimbangkan masak-masak sebelum menggelar proyek infrastruktur. Banyak aspek yang perlu menjadi perhatian. Sebab, proyek infrastruktur membutuhkan pendanaan yang tak sedikit.

Mari kita belajar dari proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung. Semula, pada tahun 2015, Presiden Joko Widodo berjanji tidak akan memakai dana APBN di proyek kereta cepat. Namun janji tinggal janji. Pada 2021, lewat Peraturan Presiden Nomor 93 Tahun 2021 (merevisi Perpres No. 107/2015), ada ketentuan pembiayaan proyek kereta cepat melalui dana APBN. Uang negara akhirnya masuk melalui PT Kereta Api Indonesia (KAI), yang memimpin konsorsium Indonesia menggeser PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).

Becermin dari proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung, pemerintah jangan grasah-grusuh menggarap proyek kereta di IKN. Lakukan dahulu studi kelayakan secara independen dan transparan, hitung lagi untung rugi proyek. Jangan sampai APBN kembali dibebani oleh proyek mercusuar semacam ini.         

Bagikan

Berita Terbaru

KPK Sidik Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan EDC di BRI (BBRI), ini Profil Mitra BRI
| Senin, 30 Juni 2025 | 11:26 WIB

KPK Sidik Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan EDC di BRI (BBRI), ini Profil Mitra BRI

Juru Bicara KPK Budi Prasetyo saat dikonfirmasi KONTAN mengenai keberadaan PCS mengatakan, pihaknya masih menyidik kasus tersebut.

Profit 26,3% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Susut (30 Juni 2025)
| Senin, 30 Juni 2025 | 09:02 WIB

Profit 26,3% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Susut (30 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (30 Juni 2025) Rp 1.880.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 26,3% jika menjual hari ini.

Neraca Perdagangan Berpotensi Kembali Mencetak Surplus Besar
| Senin, 30 Juni 2025 | 07:51 WIB

Neraca Perdagangan Berpotensi Kembali Mencetak Surplus Besar

Kinerja ekspor pada bulan Mei diperkirakan meningkat akibat normalisasi setelah liburhari raya pada April lalu

Tantangan Berat Para Pengelola Dana Investasi
| Senin, 30 Juni 2025 | 07:51 WIB

Tantangan Berat Para Pengelola Dana Investasi

Hanya MI dengan permodalan kuat yang mampu mendanai pengembangan ini, memperkuat prinsip Pareto (20/80) dan survival of the fittest.

Harga Pangan Bisa Picu Inflasi Juni
| Senin, 30 Juni 2025 | 07:40 WIB

Harga Pangan Bisa Picu Inflasi Juni

Inflasi kelompok harga bergejolak diperkirakan meningkat, terutama disebabkan oleh naiknya harga beberapa komoditas pangan

Sisa Anggaran Pemerintah Cetak Rekor Tertinggi
| Senin, 30 Juni 2025 | 07:32 WIB

Sisa Anggaran Pemerintah Cetak Rekor Tertinggi

Sisa lebih pembiayaan anggaran (SiLPA) dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) per akhir Mei 2025 melampaui Rp 300 triliun

Mengawal Harga Beras
| Senin, 30 Juni 2025 | 07:05 WIB

Mengawal Harga Beras

Pemerintah perlu mengawal harga beras yang masih di atas harga eceran tertinggi (HET) agar tidak menimbulkan gejolak di publik.

Terjebak Dalam Demokrasi Konsumtif
| Senin, 30 Juni 2025 | 07:00 WIB

Terjebak Dalam Demokrasi Konsumtif

Relasi negara dengan masyarakatnya adalah sebuah modal yang penting untuk membangun demokrasi berkualitas.​

Pelonggaran Moneter AS Bisa Kembali Mengangkat Bitcoin
| Senin, 30 Juni 2025 | 06:45 WIB

Pelonggaran Moneter AS Bisa Kembali Mengangkat Bitcoin

Berdasarkan data Coinmarketcap, BTC naik 6,16% dalam sepekan terakhir ke level US$ 108.158 pada Minggu (29/6).

Wamen Investasi dan Hilirisasi Memperkenalkan Terobosan Kemudahan Berusaha di OSS
| Senin, 30 Juni 2025 | 06:44 WIB

Wamen Investasi dan Hilirisasi Memperkenalkan Terobosan Kemudahan Berusaha di OSS

Fiktif positif diberlakukan sebagai terobosan reformasi birokrasi untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi layanan perizinan.

INDEKS BERITA

Terpopuler