Jasa Armada (IPCM) akan Tambah Enam Armada

Jumat, 28 Januari 2022 | 04:55 WIB
Jasa Armada (IPCM) akan Tambah Enam Armada
[]
Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) memperkuat kesiapan armada demi menopang rencana ekspansi bisnis. IPCM pun akan merealisasikan penambahan enam armada secara bertahap.

Managing Director of Commercial & Busimess Development IPCM Shanti Puruhita menjelaskan rencana tersebut akan dilakukan hingga tahun depan. Rencananya, IPCM akan menambah tiga kapal tunda dan tiga kapal pandu. Status saat ini, empat buah kapal sudah  ada kontrak. Sedangkan dua lainnya dalam proses lelang. 

Pada akhir tahun 2021, IPCM telah menandatangani dua kontrak pembangunan kapal baru. Kontrak pertama pembangunan satu kapal tunda dengan daya 2x2.200 horse power (HP) dan pembangunan tiga kapal pandu dengan daya 2x300 HP. 

Baca Juga: IPCM Perpanjang Kerja Sama Jasa Kapal di Terminal FSRU Jawa Satu Power Hingga 2024

"Tahun 2022 IPCM akan terus ekspansi sehingga dibutuhkan penguatan armada," kata Shanti kepada KONTAN, Kamis (27/1). IPCM mengalokasikan belanja modal Rp 250 miliar. Dana capex tersebut termasuk untuk investasi teknologi. 

Shanti bilang, sumber pendanaan capex dari dana internal. Pada tahun ini IPCM bakal fokus untuk mengoptimalkan pasar Pelindo maupun non-Pelindo. Fokus bisnis tersebut akan dilakukan melalui kerjasama maupun kolaborasi dengan beberapa potensial partner. 

Baca Juga: IPCM Mengucurkan Dividen Interim Rp 18,15 Miliar

Bagikan

Berita Terbaru

Saham Perkapalan Mengangkat Sauh, Cuma Gorengan atau Fundamental yang Mulai Berlayar?
| Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

Saham Perkapalan Mengangkat Sauh, Cuma Gorengan atau Fundamental yang Mulai Berlayar?

Sepanjang tahun 2025 berjalan, harga saham emiten kapal mengalami kenaikan harga signifikan, bahkan hingga ratusan persen.

Analisis Astra International, Bisnis Mobil Lesu tapi Saham ASII  Malah Terbang 31,85%
| Minggu, 21 Desember 2025 | 09:05 WIB

Analisis Astra International, Bisnis Mobil Lesu tapi Saham ASII Malah Terbang 31,85%

Peluncuran produk baru seperti Veloz Hybrid diharapkan bisa menjadi katalis penahan penurunan volume penjualan. 

Embusan Angin Segar Bagi Investor Saham dan Kripto di Indonesia dari Amerika
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:31 WIB

Embusan Angin Segar Bagi Investor Saham dan Kripto di Indonesia dari Amerika

Kebijakan QE akan mengubah perilaku investor, perbankan dan institusi memegang dana lebih hasil dari suntikan bank sentral melalui obligasi. 

Nilai Tukar Rupiah Masih Tertekan di Akhir Tahun
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:30 WIB

Nilai Tukar Rupiah Masih Tertekan di Akhir Tahun

Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot melemah 0,16% secara harian ke Rp 16.750 per dolar AS pada Jumat (19/12)

Akuisisi Tambang Australia Tuntas, Bumi Resources Gelontorkan Duit Rp 346,9 Miliar
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:15 WIB

Akuisisi Tambang Australia Tuntas, Bumi Resources Gelontorkan Duit Rp 346,9 Miliar

Transformasi bertahap ini dirancang untuk memperkuat ketahanan BUMI, mengurangi ketergantungan pada satu siklus komoditas.

Rajin Ekspansi Bisnis, Kinerja Grup Merdeka Masih Merana, Ada Apa?
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:06 WIB

Rajin Ekspansi Bisnis, Kinerja Grup Merdeka Masih Merana, Ada Apa?

Tantangan utama bagi Grup Merdeka pada 2026 masih berkaitan dengan volatilitas harga komoditas, terutama nikel. 

Chandra Asri Pacific (TPIA) Terbitkan Obligasi Sebesar Rp 1,5 Triliun
| Minggu, 21 Desember 2025 | 07:42 WIB

Chandra Asri Pacific (TPIA) Terbitkan Obligasi Sebesar Rp 1,5 Triliun

Dana bersih dari hasil obligasi ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan seluruhnya untuk keperluan modal kerja. 

Kelolaan Reksadana Syariah Tumbuh Subur di 2025
| Minggu, 21 Desember 2025 | 07:00 WIB

Kelolaan Reksadana Syariah Tumbuh Subur di 2025

Dana kelolaan reksadana syariah mencapai Rp 81,54 triliun per November 2025, meningkat 61,30% secara year-to-date (ytd). 

Menjaga Keseimbangan Cuan Bisnis Bank Syariah & ESG
| Minggu, 21 Desember 2025 | 06:10 WIB

Menjaga Keseimbangan Cuan Bisnis Bank Syariah & ESG

Di tengah dorongan transisi menuju ekonomi rendah karbon, perbankan diposisikan sebagai penggerak utama pembiayaan berkelanjutan.

Mengunci Target Pertumbuhan Ekonomi
| Minggu, 21 Desember 2025 | 06:10 WIB

Mengunci Target Pertumbuhan Ekonomi

​ Pemerintah, dengan semangat dan ambisi besar seperti biasanya, menargetkan 2026 sebagai pijakan awal menuju mimpi pertumbuhan ekonomi 8%.

INDEKS BERITA