KONTAN.CO.ID - Neraca jasa menyebabkan neraca transaksi berjalan kembali defisit. Di kuartal ketiga current account deficit tercatat US$ 8,8 miliar, atau 3,37% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Sedangkan neraca jasa mencetak defisit US$ 2,22 miliar.
Angka itu lebih tinggi daripada defisit neraca jasa di kuartal kedua, yaitu US$ 1,86 miliar, seiring dengan peningkatan defisit jasa transportasi. Mengutip laporan Bank Indonesia (BI), defisit jasa transportasi meningkat karena pembayaran jasa freightseiring yang lebih tinggi sejalan dengan meningkatnya impor barang. Selain itu, kunjungan wisatawan nasional ke luar negeri dalam pelaksanaan ibadah haji juga naik.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.