Jasindo Telah Menjamin 300.000 Hektare Lahan Pertanian

Jumat, 26 Januari 2024 | 23:50 WIB
Jasindo Telah Menjamin 300.000 Hektare Lahan Pertanian
[ILUSTRASI. Sekretaris Perusahaan Asuransi Jasindo, Brellian Gema.]
Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo telah menjamin 300.000 hektare (ha) lahan pertanian di seluruh wilayah Indonesia melalui Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).

Sekretaris Perusahaan Asuransi Jasindo, Brellian Gema mengatakan, saat ini Jasindo telah mengkaver lahan pertanian padi yang tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia. Wilayah lahan pertanian di titik-titik wilayah yang terdapat kantor cabang Jasindo. 

"Jadi kami mengupayakan agar lahan-lahan pertanian yang ada di wilayah operasional kantor cabang kami dapat tercover asuransi," jelas Berllian, Kamis (25/1). 

Baca Juga: AAJI Prediksi Klaim Kesehatan Asuransi Jiwa Capai Rp 20 Triliun pada 2023

Pada September 2023, Brellian mencatat, Jasindo telah membayar klaim gagal panen sebesar Rp 1,1 miliar kepada 43 kelompok tani di Kabupaten Sumbawa Barat. Ia menjelaskan, gagal panen tersebut disebabkan musibah banjir. 

Brellian menjelaskan, untuk mendapatkan asuransi pertanian ini petani cukup membayar Rp 36.000 dan bisa mendapatkan maksimal pertanggungan Rp 6 juta per hektare. Dia bilang, sejatinya, premi yang harus dibayar petani sebesar Rp 180.000. Namun, 80% merupakan bantuan pemerintah, sehingga petani hanya membayar Rp 36.000. 

Kriteria untuk dapat ikut serta dalam program asuransi ini adalah petani harus penggarap atau petani pemilik lahan maksimal dua hektare. "Selain itu, kriteria lahannya adalah lahan irigasi atau lahan tadah hujan yang dekat dengan sumber air," ungkap Brellian. 

Baca Juga: Jasindo Cover 300.000 Hektare Lahan Pertanian Di Seluruh Indonesia

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Kiat Memangkas Emisi dari Semburat Gas Bumi dan Juga Produksi Metana
| Minggu, 23 Februari 2025 | 09:00 WIB

Kiat Memangkas Emisi dari Semburat Gas Bumi dan Juga Produksi Metana

Tahun 2024, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) meraih rating ESG lebih baik. Namun awal tahun ini, PGN terseret kasus dugaan korupsi. 

 
Nakhoda Danantara
| Minggu, 23 Februari 2025 | 06:10 WIB

Nakhoda Danantara

​Pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) terus menjadi sorotan publik. Kenapa?

Sektor Teknologi Naik 20% Saat IHSG Hanya Naik 2,5% Sepekan
| Minggu, 23 Februari 2025 | 06:00 WIB

Sektor Teknologi Naik 20% Saat IHSG Hanya Naik 2,5% Sepekan

Pada periode 17-21 Februari 2025, IHSG mengakumulasi kenaikan 2,48% dan ditutup pada 6.803 di perdagangan terakhir.

Mengekas Protein dari Ternak Ayam Sendiri di Belakang Rumah
| Minggu, 23 Februari 2025 | 05:35 WIB

Mengekas Protein dari Ternak Ayam Sendiri di Belakang Rumah

Tren memelihara ayam di rumah kian digemari. Proses pemeliharaan yang mudah membuat banyak orang keranjingan melakukannya

Mencari Jalan Menuju Akses Internet Rumah dan Murah
| Minggu, 23 Februari 2025 | 05:30 WIB

Mencari Jalan Menuju Akses Internet Rumah dan Murah

Pemerintah akan melelang frekuensi 1,4 GHz untuk memperluas akses internet ke rumah-rumah dengan tarif murah Rp 100.000

 
Bullion Bank Meluncur 26 Februari, Begini Peluang Bisnis Emas di Indonesia
| Jumat, 21 Februari 2025 | 18:53 WIB

Bullion Bank Meluncur 26 Februari, Begini Peluang Bisnis Emas di Indonesia

Presiden  akan meresmikanbullion bank 26 Februari 2025. BSI dan anak usaha BRI Pegadaian  kantongi izin . Begini peluang bisnis emas di Indonesia

Harga Saham INTP Anjlok Terus Sejak Akhir 2024, Investor Asing Banyak yang Nyangkut
| Jumat, 21 Februari 2025 | 17:46 WIB

Harga Saham INTP Anjlok Terus Sejak Akhir 2024, Investor Asing Banyak yang Nyangkut

Industri semen di kuartal I-2025 akan dihadapi dengan persoalan cuaca, belanja konstruksi yang rendah di awal tahun, dan banyaknya hari libur.

Kabar Royalti Nikel Naik Jadi 15%, Laba ANTM, INCO, Hingga MBMA bisa Tergerus Lumayan
| Jumat, 21 Februari 2025 | 11:47 WIB

Kabar Royalti Nikel Naik Jadi 15%, Laba ANTM, INCO, Hingga MBMA bisa Tergerus Lumayan

Penurunan laba dari penjualan bijih nikel emiten diprediksi bisa mencapai hingga 9% jika tarif royalti dinaikkan.

Terbitkan SBN untuk Sokong 3 Juta Rumah
| Jumat, 21 Februari 2025 | 08:53 WIB

Terbitkan SBN untuk Sokong 3 Juta Rumah

Hal ini diputuskan dalam rapat Kemkeu dengan Kementerian Perumahan dan Permukiman, Kementerian BUMN, Bank Indonesia, dan Komisi XI DPR

Awas! Rasio Utang Pemerintah Merambat Naik
| Jumat, 21 Februari 2025 | 08:44 WIB

Awas! Rasio Utang Pemerintah Merambat Naik

Rasio utang pemerintah tahun 2024 naik menjadi 39,67% PDB, setara dengan rasio utang saat awal Covid 2020

INDEKS BERITA

Terpopuler