Jelang Imlek, Permintaan Emas Stagnan

Selasa, 22 Januari 2019 | 08:14 WIB
Jelang Imlek, Permintaan Emas Stagnan
[]
Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jelang tahun baru China, harga emas spot malah terkoreksi. Meredanya sentimen negatif perang dagang serta perlambatan ekonomi China membuat harga emas sulit menguat.

Senin (21/1), harga emas spot kontrak pengiriman Februari 2019 di Commodity Exchange melemah 0,41% menjadi US$ 1.277,40 per ons troi. Bahkan dalam sepekan, harga si kuning anjlok 1,08%
 
Analis Asia Trade Point Futures Deddy Yusuf Siregar mengatakan, perundingan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China mengarah ke hasil positif. Ini membuat pelaku pasar mulai menjauhi emas.
 
Rencana China meningkatkan impor dari AS senilai US$ 1 triliun dalam enam tahun membuat pasar kian optimistis. Hal tersebut diharapkan membuat surplus perdagangan China atas Negeri Paman Sam di 2024 menjadi nol. Tahun lalu surplus dagang China atas AS mencapai US$ 323 miliar.
 
Wakil Perdana Menteri China Liu He dikabarkan akan mengunjungi AS pada 30 dan 31 Januari mendatang untuk putaran kedua negosiasi perdagangan. Pertemuan tersebut menyusul negosiasi tingkat menteri yang berlangsung di Beijing pekan lalu.
 
Di sisi lain, permintaan emas jelang Imlek belum terlihat naik. Padahal, menurut Analis Monex Investindo Futures Faisyal, permintaan emas jelang Imlek lazimnya tinggi setiap tahunnya. "Momen Imlek dan Diwali tidak mampu mendorong daya beli pasar jika dollar AS menguat," kata dia, Senin (21/1).
 
Masih rendahnya permintaan terhadap komoditas logam mulia ini semakin menegaskan adanya perlambatan ekonomi di China. Minggu (20/1), Biro Statistik Nasional China mengumumkan, pertumbuhan ekonomi Negeri Panda tersebut di 2018 hanya 6,6%. Ini merupakan level terendah yang dicapai China sejak 1990 silam.
 
Deddy menambahkan, ketidakpastian Brexit membuat pasar lebih suka masuk ke dollar AS ataupun US Treasury. Selain itu, dollar AS mulai menguat akibat ketidakpastian shutdown menambah beban emas.
 
Untuk hari ini, Faisyal memperkirakan harga emas bergerak di rentang US$ 1,270–US$ 1,290 per ons troi, dengan kecenderungan melemah. Sementara sepekan ke depan, menurut Deddy, harga si kuning ada bergerak antara US$ 1,293–US$ 1,298 per ons troi.
 
Secara teknikal, harga emas berada di atas garis moving average (MA) 50, MA 100 dan MA 200. Sementara indikator stochastic berada di area 16, dengan relative strength index (RSI) di area 53, menunjukkan potensi penguatan jangka panjang. Sama halnya dengan indikator MACD yang berada di area positif.

Bagikan

Berita Terbaru

Awas Lonjakan Utang Jika Gagal Kerek Rasio Pajak
| Rabu, 27 November 2024 | 07:08 WIB

Awas Lonjakan Utang Jika Gagal Kerek Rasio Pajak

OECD memproyeksikan rasio utang pemerintah akan meningkat di tahun 2045 jika target tax ratio meleset

Roda Ekonomi di Tangan Kepala Daerah Baru
| Rabu, 27 November 2024 | 06:58 WIB

Roda Ekonomi di Tangan Kepala Daerah Baru

Melalui desentralisasi, para pemimpin baru di daerah diharapkan ikut berperan memajukan perekonomian di daerahnya 

Meski Jual 2,54 Persen Saham FILM di Harga Diskon, Tencent Masih Raup Untung 140%
| Rabu, 27 November 2024 | 05:46 WIB

Meski Jual 2,54 Persen Saham FILM di Harga Diskon, Tencent Masih Raup Untung 140%

Tencent masih menguasai 1,14 miliarr saham PT MD Entertainment Tbk (FILM) dengan total nilai pasar mencapai Rp 4,19 triliun.

Pemerintah Tolak Proposal Investasi Apple
| Rabu, 27 November 2024 | 05:46 WIB

Pemerintah Tolak Proposal Investasi Apple

Kemenperin akan menjadwalkan pertemuan dengan Apple guna membahas proposal investasi baru pasca ditolaknya rencana investasi sebelumnya.

Unilever Bidik Pertumbuhan Kinerja Agar Keluar dari Tekanan
| Rabu, 27 November 2024 | 05:46 WIB

Unilever Bidik Pertumbuhan Kinerja Agar Keluar dari Tekanan

Unilever terus memperkuat inovasi produk secara berkelanjutan guna menjawab tantangan pasar yang terus berkembang.

Satu Dekade Investasi AS Tembus US$ 67 Miliar
| Rabu, 27 November 2024 | 05:46 WIB

Satu Dekade Investasi AS Tembus US$ 67 Miliar

Nilai investasi Amerika Serikat di Indonesia tersebut adalah selama periode tahun 2014 sampai dengan 2023. 

Gaji Guru ASN dan Honorer akan Naik Tahun Depan
| Rabu, 27 November 2024 | 05:46 WIB

Gaji Guru ASN dan Honorer akan Naik Tahun Depan

Kenaikan guru honorer dan ASN akan diumumkan pemerintah saat peringatan hari guru tanggal 28 November 2024.

Kaum Milenial Garap Pertanian Modern
| Rabu, 27 November 2024 | 05:46 WIB

Kaum Milenial Garap Pertanian Modern

Kementerian Pertanian menargetkan menggarap pertanian modern melibatkan petani milenial mulai tahun depan.

Begini Rincian Skema Pensiun Dini PLTU Cirebon 1 dan Persiapan Pemerintah
| Rabu, 27 November 2024 | 05:46 WIB

Begini Rincian Skema Pensiun Dini PLTU Cirebon 1 dan Persiapan Pemerintah

PLTU Cirebon I dibangun konsorsium CEP yang terdiri dari Marubeni, Korea Midland Power Co., Samtan Co Ltd, dan PT Indika Energy​.

Kaum Milenial Garap Pertanian Modern
| Rabu, 27 November 2024 | 05:45 WIB

Kaum Milenial Garap Pertanian Modern

Kementerian Pertanian menargetkan menggarap pertanian modern melibatkan petani milenial mulai tahun depan.

INDEKS BERITA

Terpopuler