Jelang Libur Lebaran, Ini yang Perlu Investor Cermati

Senin, 27 Mei 2019 | 05:19 WIB
Jelang Libur Lebaran, Ini yang Perlu Investor Cermati
[]
Reporter: Arfyana Citra Rahayu, Yoliawan H | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar akan menghadapi libur panjang lebaran di pengujung pekan ini. Investor perlu memperhatikan lagi isi portofolio saat ini. Analis memprediksi, volume perdagangan di pekan terakhir Mei ini akan turun. Plus, ada potensi terjadinya aksi ambil untung.

Head of Research MNC Sekuritas Thendra Crisnanda menjelaskan, kemungkinan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk bergerak turun selama sepekan ke depan menjadi lebih besar karena dibayangi aksi ambil untung menjelang libur lebaran.

 "Sebaiknya investor dapat merealisasikan sebagian keuntungan yang didapatkan ketika IHSG mendekati level 6.110," jelas Thendra, Jumat (24/5).

Tapi, ia menilai penurunan ini masih wajar. Pasalnya, menurut hitungan Thendra, transaksi bursa sepekan sebelum lebaran memang cenderung lebih rendah dibanding hari biasa. Apalagi, pasar masih cukup khawatir dengan kondisi politik Tanah Air pasca pemilu.

Ini terlihat dari nilai penjualan bersih oleh asing atau net sell yang pekan lalu mencapai Rp 1,5 triliun. Sedangkan nilai perdagangan Jumat lalu turun menjadi Rp 7,5 triliun dari hari sebelumnya Rp 8,3 triliun.

Meski IHSG berpeluang terkoreksi sepekan ke depan, analis menyebut investor tidak perlu khawatir. Apalagi, prospek IHSG masih oke.

Menurut Analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji Gusta Utama, investor tak perlu keluar dari pasar. Secara teknikal, IHSG menunjukkan peluang penguatan. Plus, masih banyak saham yang menarik.

Investor bisa tetap berinvestasi di pasar modal seperti biasanya dengan strategi akumulasi beli terhadap saham yang punya kinerja fundamental yang solid. "IHSG pekan depan menunjukkan pola bullish harami candlestick pattern yang memberi sinyal stimulus beli pada rentang 5.827–6.238," kata Nafan.

Nafan antara lain merekomendasikan akumulasi beli di BMRI dengtan target harga Rp 8.050–Rp 8.650 untuk jangka menengah maupun panjang. Ia juga merekomendasikan akumulasi beli INDF dengan target harga jangka panjang Rp 8.050 per saham.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menambahkan, meredanya konflik politik atas hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) di akhir pekan lalu menjadi sentimen positif bagi IHSG. Tetapi, IHSG pekan depan juga dihadapkan dengan sentimen negatif, terutama global.

Pemberlakuan black list oleh Amerika Serikat terhadap Huawei bisa mendorong eskalasi perang dagang yang berlarut-larut. Analis menilai IHSG bisa menguat di pekan ini, tapi terbatas. IHSG masih berpotensi mengalami aksi beli yang akan memberi stimulus. “IHSG diprediksi bergerak di rentang 5.827–6.238,” ujar Nafan.

Sedangkan di awal pekan, terbuka peluang penguatan, sebelum menghadapi aksi profit taking. "IHSG pada hari Senin (27/5) diprediksi kembali menguat di rentang 6.000 sampai 6.065,” ujar William Hartanto, Analis Panin Sekuritas.

Bagikan

Berita Terbaru

ADRO Bagi Dividen Jumbo, Boy Thohir Kebagian Rp 2,67 T dari Kepemilikan Langsung
| Selasa, 05 November 2024 | 15:41 WIB

ADRO Bagi Dividen Jumbo, Boy Thohir Kebagian Rp 2,67 T dari Kepemilikan Langsung

Dana dari pembagian dividen ADRO untuk mengeksekusi PUPS atas saham PT Adari Andalan Indonesia (PT AAI).

The Fed Diyakini Bakal Pangkas Suku Bunga Acuan Lagi, di Indonesia BI Akan Mengikuti
| Selasa, 05 November 2024 | 11:30 WIB

The Fed Diyakini Bakal Pangkas Suku Bunga Acuan Lagi, di Indonesia BI Akan Mengikuti

Data inflasi AS pada September 2024, inflasi AS tercatat di kisaran 2,1% yoy, sedikit di atas target The Fed di 2,0%. 

Arus Dana Asing di Pasar Keuangan Indonesia Pekan Ini Bakal Tertahan
| Selasa, 05 November 2024 | 10:50 WIB

Arus Dana Asing di Pasar Keuangan Indonesia Pekan Ini Bakal Tertahan

Bank Indonesia diperkirakan akan menahan suku bunga acuannya pada November 2024 karena rupiah sedang melemah.

Dua Investor Asing Kelas Kakap Lanjutkan Aksi Penjualan Saham TAPG
| Selasa, 05 November 2024 | 09:07 WIB

Dua Investor Asing Kelas Kakap Lanjutkan Aksi Penjualan Saham TAPG

Sejak Agustus 2024 sudah beredar kabar mengenai rencana Pemerintah Singapura untuk melepas kepemilikannya di TAPG.

Angkutan Kargo Naik, Kinerja Hasnur Internasional Shipping (HAIS) Melejit
| Selasa, 05 November 2024 | 08:15 WIB

Angkutan Kargo Naik, Kinerja Hasnur Internasional Shipping (HAIS) Melejit

Sepanjang periode Januari-September 2024, HAIS berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 12,40%, yakni menjadi Rp 765,37 miliar

Membedah Kinerja Keuangan Emiten Udang Kaesang (PMMP) yang Ruginya Membengkak
| Selasa, 05 November 2024 | 08:01 WIB

Membedah Kinerja Keuangan Emiten Udang Kaesang (PMMP) yang Ruginya Membengkak

PMMP masih terikat sejumlah kontrak kerja sama, salah satunya memasok udang ke Marubeni Corporation 

Pemerintah Pastikan Skema Subsidi Elpiji 3 Kg Tidak Berubah
| Selasa, 05 November 2024 | 07:50 WIB

Pemerintah Pastikan Skema Subsidi Elpiji 3 Kg Tidak Berubah

Untuk penyluran subsidi elpiji dan BBM akan diubah menjadi skema bantuan langsung tunai ke masyarakat penerima.

Mustika Ratu (MRAT) Memperkuat Ekspor ke Eropa dan Timur Tengah
| Selasa, 05 November 2024 | 07:50 WIB

Mustika Ratu (MRAT) Memperkuat Ekspor ke Eropa dan Timur Tengah

Untuk memperluas pasar ekspor, Mustika Ratu turut serta dalam Indonesia Europe Business Forum (IEBF) 2024.

Hasil Pemilu Presiden AS Penentu Prospek Aliran Dana Asing ke RI dalam Jangka Pendek
| Selasa, 05 November 2024 | 07:50 WIB

Hasil Pemilu Presiden AS Penentu Prospek Aliran Dana Asing ke RI dalam Jangka Pendek

Jika Kemala Harris terpilih menjadi presiden Amerika Serikat, maka akan lebih menguntungkan Indonesia.

Hapus Kredit Macet UMKM Rp 8,7 T, Erick Thohir: Kami Usul Minimal Berusia 5 Tahun
| Selasa, 05 November 2024 | 07:26 WIB

Hapus Kredit Macet UMKM Rp 8,7 T, Erick Thohir: Kami Usul Minimal Berusia 5 Tahun

Kebijakan hapus tagih kredit bagi petani dan nelayan menjadi salah satu prioritas bagi pemerintahan Presiden Prabowo.

INDEKS BERITA

Terpopuler