Jepang Stop Pembiayaan untuk Proyek Pembangkit Batubara di Bangladesh dan Indonesia

Kamis, 23 Juni 2022 | 14:32 WIB
Jepang Stop Pembiayaan untuk Proyek Pembangkit Batubara di Bangladesh dan Indonesia
[ILUSTRASI. Batubara di PLTU PLN.]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Jepang tidak akan lagi menyalurkan pinjaman untuk dua proyek pembangkit listrik tenaga batubara di Indonesia dan Bangladesh, demikian pernyataan kementerian luar negeri negeri itu pada Rabu. Pernyataan itu muncul setelah Jepang menuai berbagai kritik dari atas dukungannya terhadap bahan bakar yang menimbulkan polusi.

Negara-negara anggota kelompok G7 pada Juni berjanji untuk memberikan dukungan baru terhadap pembangkit listrik batubara yang pada akhir tahun 2021. Namun Jepang melanjutkan bantuan untuk pembangunan pembangkit yang berada di Indramayu, Indonesia dan pembangkit di Matarbari, angladesh. Jepang beralasan bahwa pendanaan kedua proyek itu "sudah berlangsung" sebelum keputusan diambil.

Tanpa teknologi menangkap emisi, batubara menjadi polutan jika dibakar untuk menghasilkan listrik atau panas. Sistim penangkapan emisi sendiri jarang digunakan dalam pembangkit listrik.

Baca Juga: Menurut Hasil Riset, Kerusakan Biodiversity Akan Pangkas Peringkat Utang

Tetapi Jepang telah mengubah kebijakannya sebagai tanggapan atas meningkatnya penentangan terhadap batu bara karena merupakan salah satu bahan bakar fosil dengan emisi terberat dan aktivis lingkungan dan investor sangat ingin melihatnya dihapus.

"Kami telah memutuskan untuk tidak melanjutkan proyek Matarbari lebih jauh mengingat tren diskusi internasional tentang tenaga batu bara, dan setelah berkonsultasi dengan pihak Bangladesh," Sekretaris Pers Kementerian Luar Negeri Hikariko Ono mengatakan pada konferensi pers, menurut situs web kementerian. .

Sedangkan untuk proyek Indramayu, pemerintah Jepang telah memutuskan untuk tidak mempertimbangkan penyaluran pinjaman dalam yen lebih lanjut karena pemerintah Indonesia telah memutuskan untuk tidak melanjutkan proyek tersebut, katanya.

Pemerintah Jepang telah lama dikritik oleh kelompok-kelompok lingkungan karena mendukung ekspor teknologi dan peralatan tenaga batu bara bahkan ketika dunia bergerak untuk memerangi perubahan iklim.

Bagikan

Berita Terbaru

IHSG Pekan Ini Tembus Rekor Baru, Waspada Sentimen Global
| Minggu, 14 Desember 2025 | 06:00 WIB

IHSG Pekan Ini Tembus Rekor Baru, Waspada Sentimen Global

IHSG mengakumulasi kenaikan 0,32% dalam sepekan terakhir. Sedangkan sejak awal tahun, IHSG menguat 22,33%.

Animo Investor Saham
| Minggu, 14 Desember 2025 | 05:50 WIB

Animo Investor Saham

​Kenaikan IHSG terdorong oleh peningkatan investor pasar modal di dalam negeri yang semakin melek berinvestasi saham.

Keandalan Menara MTEL Diuji Bencana Sumatera
| Minggu, 14 Desember 2025 | 05:35 WIB

Keandalan Menara MTEL Diuji Bencana Sumatera

Banjir dan longsor membuat layanan telekomunikasi di sejumlah wilayah Sumatera lumpuh. Dalam situasi ini, keandalan peru

Memutar Roda Bisnis yang Terhuyung di Pulau Andalas
| Minggu, 14 Desember 2025 | 05:10 WIB

Memutar Roda Bisnis yang Terhuyung di Pulau Andalas

Banjir dan longsor yang melanda Sumatera akhir November bukan hanya merenggut ratusan nyawa, tapi bikin meriang perdagangan.

 
Transaksi Pembayaran Lewat QRIS Semakin Semarak
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 10:11 WIB

Transaksi Pembayaran Lewat QRIS Semakin Semarak

BI menargetkan volume transaksi QRIS tahun 2025 mencapai 15,37 miliar atau melonjak 146,4% secara tahunan dengan nilai Rp 1.486,8 triliun 

CIMB Niaga Syariah Jajaki Konsolidasi dengan BUS
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 10:07 WIB

CIMB Niaga Syariah Jajaki Konsolidasi dengan BUS

Bank CIMB Niaga berpotensi memiliki bank syariah beraset jumbo. Pasalnya, bank melakukan penjajakan untuk konsolidasi dengan bank syariah​

Ekonomi Tak Pasti, Kolektor Barang Mewah Berhati-hati
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 08:00 WIB

Ekonomi Tak Pasti, Kolektor Barang Mewah Berhati-hati

Kondisi ekonomi global yang tak pasti serta suku bunga tinggi menekan industri barang mewah di tahun 2025

Berhentilah Menebang Masa Depan
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 07:10 WIB

Berhentilah Menebang Masa Depan

Bencana  banjir dan longsor di tiga provinsi Sumatra jadi momentum reformasi kebijakan perizinan dan tata ruang Indonesia.​

Jangan Jadi Tradisi
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 07:00 WIB

Jangan Jadi Tradisi

Lonjakan harga-harga komoditas pangan menjelang Nataru ataupun saat puasa dan Lebaran harus disikapi serius pemerintah lewat kebijakan.

Bos Martina Berto (MBTO) Memilih Investasi Berhorizon Menengah hingga Panjang
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:55 WIB

Bos Martina Berto (MBTO) Memilih Investasi Berhorizon Menengah hingga Panjang

Direktur Utama PT Martina Berto Tbk (MBTO), Bryan David Emil, memilih aset berjangka menengah panjang dalam portofolio investasinya.

INDEKS BERITA