Menurut Hasil Riset, Kerusakan Biodiversity Akan Pangkas Peringkat Utang

Kamis, 23 Juni 2022 | 14:12 WIB
Menurut Hasil Riset, Kerusakan Biodiversity Akan Pangkas Peringkat Utang
[ILUSTRASI. Ilustrasi surat utang]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - LONDON. Kerusakan keanekaragaman hayati global yang parah akan mengakibatkan kerusakan ekonomi pada akhir dekade ini. Hasil sebuah studi memperingatkan situasi itu akan mengakibatkan peringkat utang berbagai negara, termasuk China, terpangkas hingga lebih dari separuh. 

Penelitian yang dilakukan sekelompok universitas di Inggris melihat berbagai skenario. Termasuk skenario di mana keruntuhan sebagian ekosistem utama merusak industri yang bergantung pada alam, seperti pertanian dan perikanan yang diandalkan banyak negara.

Penelitian itu menyebut dampak merugikan akan mengakibatkan 58% dari 26 negara yang diteliti menghadapi ancaman penurunan peringkat kredit negara, masing-masing setidaknya satu tingkat .

Baca Juga: Xi Jinping: Krisis Ukraina Kembali Membunyikan Alarm bagi Umat Manusia

Karena peringkat mempengaruhi berapa banyak pemerintah harus membayar untuk meminjam di pasar modal global, maka penurunan peringkat menimbulkan tambahan bunga pinjaman antara US$ 28 miliar hingga US$ 53 miliar per tahun.

"Dampak peringkat di bawah skenario keruntuhan layanan ekosistem parsial dalam banyak kasus signifikan dan substansial," kata laporan itu, menambahkan bahwa biaya utang tambahan itu berarti pemerintah memiliki lebih sedikit untuk dibelanjakan dan hal-hal seperti tingkat hipotek akan naik.

China dan Malaysia akan terkena dampak paling parah dari penelitian yang diprediksi, dengan penurunan peringkat lebih dari enam tingkat dalam skenario keruntuhan parsial.

India, Bangladesh, Indonesia, dan Ethiopia akan menghadapi penurunan peringkat sekitar empat tingkat. Sementara hampir sepertiga negara yang dianalisis akan mengalami penurunan peringkat lebih dari tiga.

Baca Juga: Inflasi Inti Singapura di Mei 2022 Capai Level Tertinggi Sejak 2008

Bagi China, penurunan kelayakan kredit itu akan menambah tagihan bunga utang berkisar US$ 12 miliar hingga US$ 18 miliar per tahun. sementara sektor korporasi negara yang berhutang tinggi akan menanggung kenaikan biaya bunga berkisar US$ 20 miliar hingga US$ 30 miliar.

Biaya pinjaman Malaysia akan meningkat antara US$ 1 miliar hingga US$ 2,6 miliar. Sementara sektor korporasi Malaysia perlu menanggung tambahan biaya utang antara US$ 1 miliar hingga US$ 2,3 miliar.

"Lebih penting lagi, peringkat utang negara dari kedua ekonomi itu ini akan beralih dari tingkat investasi ke tingkat spekulatif," demikian kutipan dari hasil penelitan itu. Investor obligasi biasa menyebut utang dengan risiko lebih tinggi sebagai utang berperingkat sampah.

Bagikan

Berita Terbaru

Investor Domestik Tambah Posisi di Sejumlah Sektor Saham pada Mei 2025
| Minggu, 08 Juni 2025 | 21:00 WIB

Investor Domestik Tambah Posisi di Sejumlah Sektor Saham pada Mei 2025

BRI Danareksa Sekuritas mencermati penambahan posisi investor domestik pada sejumlah sektor, terutama logam, otomotif, dan retail pada Mei 2025.

Berusaha Membuai Pasar dengan Pinjaman Tunai
| Minggu, 08 Juni 2025 | 20:05 WIB

Berusaha Membuai Pasar dengan Pinjaman Tunai

Bank digital berusaha menjaring debitur dengan cash loan.                                                    

Prospek Cerah dari Manfaat Teknologi Data Spasial
| Minggu, 08 Juni 2025 | 20:01 WIB

Prospek Cerah dari Manfaat Teknologi Data Spasial

Berbagai sektor industri termasuk institusi pemerintah bakal makin membutuhkan data spasial.                

Profit 31,63%% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (8 Juni 2025)
| Minggu, 08 Juni 2025 | 09:23 WIB

Profit 31,63%% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (8 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (8 Juni 2025) Rp 1.904.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 31,63% jika menjual hari ini.

Dari Kamar Murah ke Pemberdayaan Komunitas
| Minggu, 08 Juni 2025 | 06:35 WIB

Dari Kamar Murah ke Pemberdayaan Komunitas

Di balik reputasinya sebagai penyedia kamar murah dan layanan check-in kilat, OYO punya ambisi lebih besar. Apa itu?

 
Tak Sekadar Batal Haji, Layanan Furoda Berbuntut Panjang
| Minggu, 08 Juni 2025 | 06:20 WIB

Tak Sekadar Batal Haji, Layanan Furoda Berbuntut Panjang

Ribuan calon jemaah haji furoda gagal berangkat ke Tanah Suci. Tak hanya calon jemaah yang gundah gulana, agen travel juga pusing alang kepalang. 

 
Yuk, Menikmati Cuan dari Permainan untuk Mantan Anak Kecil
| Minggu, 08 Juni 2025 | 05:50 WIB

Yuk, Menikmati Cuan dari Permainan untuk Mantan Anak Kecil

Bermain kini bukan hanya urusan anak-anak. Playground kini menjadi ruang pelepas penat bagi orang dewasa. Apa peluang bisnisnya?

 
Kopdes Melaju Buat Siapa?
| Minggu, 08 Juni 2025 | 05:10 WIB

Kopdes Melaju Buat Siapa?

​Hingga awal Juni, sebanyak 78.000 lembaga Kopdes Merah Putih sudah terbentuk melalui musyawarah desa khusus.

Menadah Peluang dari Aksi Jual Asing
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:32 WIB

Menadah Peluang dari Aksi Jual Asing

Beberapa saham yang terkena aksi jual asing dalam sepekan terakhir ini, masih dapat dicermati untuk trading jangka pendek

Emiten Memperluas Diversifikasi Bisnis
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:25 WIB

Emiten Memperluas Diversifikasi Bisnis

 Sejumlah emiten mulai dari sektor teknologi, kesehatan, hingga energi, memperluas bisnis dengan membentuk anak usaha baru.

INDEKS BERITA

Terpopuler