Jual Saham Transcoal (TCPI), Sari Nusantara Raih Capital Gain 6.924%
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Transaksi besar atas saham PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) berlangsung di minggu terakhir Juni 2019. Nilai transaksinya mencapai Rp 310,5 miliar dan berlangsung sebelum cum date dividen TCPI.
Transaksi ini dilangsungkan oleh dua pemegang saham utama Transcoal. Yakni PT Sari Nusantara Gemilang sebagai penjual dan PT Karya Permata Insani sebagai pembeli. Crossing saham ini difasilitasi oleh Jasa Utama Capital Sekuritas, broker yang bersama Investindo Nusantara Sekuritas menjadi underwriter initial public offering (IPO) TCPI pada 6 Juli 2018 silam.
Sari Nusantara menjual 50.000.100 saham TCPI ke Karya Permata di harga Rp 6.210 per saham. Usai transaksi yang berlangsung pada 24 Juni 2019, itu kepemilikan Sari Nusantara Gemilang atas saham TCPI menyusut menjadi dari 56% menjadi 55%. Sebaliknya, kepemilikan Karya Permata Insani naik dari 24% menjadi 25%.
Sari Nusantara Gemilang memperoleh untung besar dari transaksi tersebut. Maklum, diukur dari harga perdana saat IPO yang di Rp 138 per saham, harga saham TCPI sudah naik 6.924%. Per 28 Juni 2019 harga saham TCPI berada di Rp 6.925 per saham.
Perhitungan KONTAN, dari setiap lembar saham yang dijual, Sari Nusantara mengantongi laba Rp Rp 6.787 per saham. Dus, total keuntungan yang dijala sebesar Rp 339,35 miliar.
Di sisi lain, meski harus merogoh kocek dalam-dalam, Karya Permata Insani langsung memperoleh keuntungan dari transaksi tersebut. Sumbernya, dari dividen tunai yang dibagikan TCPI untuk tahun buku 2018. Cum date-nya pada 27 Juni 2019, atau tiga hari setelah Karya Permata membeli saham TCPI dari Sari Nusantara.
Setiap pemegang saham Transcoal memperoleh dividen Rp 15,5. Total dividen yang dibagikan TCPI Rp 77,50 miliar, setara 29,18% dari laba bersih 2018. Walhasil, dari 50.000.100 saham yang baru dibelinya, Karya Permata mendapat tambahan dividen Rp 775 juta.