Jumlah Penawaran Tender Indofood Agri Capai 12,89%

Selasa, 25 Juni 2019 | 18:39 WIB
Jumlah Penawaran Tender Indofood Agri Capai 12,89%
[]
Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Anak usaha PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) di Singapura, Indofood Agri Resources Ltd menuntaskan proses penawaran tunai bersyarat atau tender offer dalam rangka go private di Bursa Efek Singapura (SGX). 

Dalam keterbukaan informasi di SGX, hingga 24 Juni 2019 kemarin, jumlah penawaran yang masuk mencapai 179,89 juta saham, atau mewakili sekitar 12,89% dari total jumlah saham yang diterbitkan. 

Penawaran tender tersebut ditutup pada hari ini, Selasa (25/6). Namun, belum ada data total penawaran yang tender yang masuk per hari ini. Manajemen Indofood Agri mengatakan, pemegang saham yang ingin menerima penawaran namun belum melakukannya, dapat mengikuti prosedur penerimaan yang telah diatur dalam dokumen tender tersebut. 

Seperti diketahui, harga penawaran tender ini mencapai S$ 0,33 tunai atau sebesar S$ 0,3275 setelah disesuaikan dengan pembayaran dividen Indofood Agri tahun buku 2018.

Ini merupakan harga yang sudah direvisi. Sebelumnya, Indofood hanya mematok harga tender offer sebesar S$ 0,28. Tender offer ini berlaku atas seluruh saham perusahaan yang tidak dimiliki Indofood, yakni sebesar 25,66%. 

Saat ini, Indofood dan Indofood Singapore Holdings Pte Ltd menguasai sekitar 74,34% saham IndoAgri. First Pacific Investments Limited (FPIL) dan First Pacific Investments Limited (BVI), yang bersama-sama memiliki 0,14% saham Indofood Agri, telah memberikan kesanggupan untuk tidak menerima penawaran dan tidak akan menjual maupun melepaskan saha IndoAgri yang mereka miliki. Baik FPIL maupun BVI memiliki pengendali yang sama dengan Indofood.

Tender offer ini dilakukan lantaran Indofood Agri akan melakukan delisting sukarela dan menjadi perusahaan privat. Tujuannya agar Indofood dan Indofood Agri memiliki fleksibilitas dalam melakukan inisiatif strategis dan perubahan operasional. 

IndoAgri tercatat sebagai pemegang saham PT Salim Invomas Pratama Tbk (SIMP). Selain kelapa sawit, IndoAgri juga memiliki bisnis budidaya tanaman lainnya seperti karet, tebu, kako dan teh.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Investor Asing Tertarik Masuk, Harga Saham DADA Naik di Tengah Aksi Jual Pengendali
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 20:28 WIB

Investor Asing Tertarik Masuk, Harga Saham DADA Naik di Tengah Aksi Jual Pengendali

Sejak April hingga pertengahan Agustus 2025, PT Karya Permata Inovasi Indonesia terus-menerus menjual saham DADA.

PIK 2 Bakal Private Placement Rp 300 Miliar, Harga Saham PANI Malah Terkoreksi
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 19:58 WIB

PIK 2 Bakal Private Placement Rp 300 Miliar, Harga Saham PANI Malah Terkoreksi

Marketing sales PANI bakal turun 42% YoY menjadi Rp 3,5 triliun akibat siklus perlambatan di pasar properti.

Danantara Dikabarkan bakal Menerbitkan Patriot Bond Senilai Rp 50 Triliun
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 12:24 WIB

Danantara Dikabarkan bakal Menerbitkan Patriot Bond Senilai Rp 50 Triliun

Kabar mengenai Patriot Bond Danantara pertama kali terungkap lewat akun instagram pribadi Tantowi Yahya (@tantowiyahyaofficial) tanggal 23 Agustus

Membedah Katalis yang bisa Mendongkrak Kinerja Keuangan & Saham Vale Indonesia (INCO)
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 10:47 WIB

Membedah Katalis yang bisa Mendongkrak Kinerja Keuangan & Saham Vale Indonesia (INCO)

Penjualan nikel saprolit akan memberikan tambahan pendapatan potensial sekitar US$ 56 juta di paruh kedua 2025.

Memantau Geliat Industri Bank Kustodian di Tahun 2025
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 10:41 WIB

Memantau Geliat Industri Bank Kustodian di Tahun 2025

Industri bank kustodian di Indonesia dapat belajar dari negara yang lebih maju seperti India dan Vietnam. 

Saham TLKM Tetap di Atas 3.000 di Tengah Jual-Beli oleh JP Morgan & Credit Agricole
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 08:43 WIB

Saham TLKM Tetap di Atas 3.000 di Tengah Jual-Beli oleh JP Morgan & Credit Agricole

Berdasar rata-rata target harga berdasarkan konsensus analis, potensi kenaikan harga saham TLKM sudah terbatas.

Valuasi Harga Saham HEAL Kian Premium Sejak Masuknya Grup Djarum, Masih Layak Beli?
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 08:12 WIB

Valuasi Harga Saham HEAL Kian Premium Sejak Masuknya Grup Djarum, Masih Layak Beli?

Masuknya Grup Djarum membuka peluang bagi RS Hermina (HEAL) untuk menggarap ratusan ribu karyawan yang berada di bawah konglomerasi tersebut.

Anggaran BA BUN Bengkak, Rawan Jadi Pos Gelap
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 07:54 WIB

Anggaran BA BUN Bengkak, Rawan Jadi Pos Gelap

Anggaran tahun depan dipatok Rp 525 triliun, naik signifikan 46,65% dibanding 2025 yang sebesar Rp 358 triliun.

Harga Saham EMTK Mengangkasa, Vanguard Group tak Mau Ketinggalan Kesempatan Jualan
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 07:42 WIB

Harga Saham EMTK Mengangkasa, Vanguard Group tak Mau Ketinggalan Kesempatan Jualan

Sepanjang Agustus 2025 berjalan, investor asing institusi lebih banyak menjual saham EMTK ketimbang akumulasi.

Belanja Perpajakan Tak Ungkit Industri Pengolahan
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 07:30 WIB

Belanja Perpajakan Tak Ungkit Industri Pengolahan

Meski belanja perpajakan digelontorkan, kinerja industri pengolahan justru semakin menunjukkan tanda-tanda kelesuan. 

INDEKS BERITA

Terpopuler