Indofood (INDF) Menaikkan Harga Tender Offer Saham IndoAgri

Senin, 03 Juni 2019 | 08:05 WIB
Indofood (INDF) Menaikkan Harga Tender Offer Saham IndoAgri
[]
Reporter: Herry Prasetyo | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lengan bisnis Grup Salim, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), merevisi harga penawaran tunai bersyarat alias tender offer atas seluruh saham Indofood Agri Resources Ltd (IndoAgri).

Berdasarkan keterbukaan di Singapore Exchange pada 31 Mei lalu, Indofood mengumumkan menaikkan harga penawaran menjadi S$ 0,33 tunai atau sebesar S$ 0,3275 setelah disesuaikan dengan pembayaran dividen IndoAgri tahun buku 2018.

Harga tender offer ini merupakan harga penawaran final. Manajemen Indofood dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan, Indofood tidak berencana untuk melakukan perubahan lebih lanjut atas harga penawaran tersebut.

Sebelumnya, Indofood mematok harga tender offer atas saham IndoAgri sebesar S$ 0,28 atau sebesar S$ 0,2875 setelah disesuaikan dengan pembayaran dividen IndoAgri tahun buku 2018.

Pemegang saham yang telah menerima tender offer sebelum pengumuman perubahan harga penawaran tidak perlu melakukan tindakan lain atas penerimaan penawaran. Pemegang saham tersebut berhak menerima harga penawaran final pada saat dilakukan pelunasan penawaran setelah syarat penawaran terpenuhi

Sesuai dengan pengumuman perpanjangan waktu penawaran, jangka waktu tender offer saham IndoAgri telah diperpanjang. Penawaran saham IndoAgri akan ditutup pada 25 Juni 2019 pukul 17.30 waktu Singapura atau tanggal lain yang akan Indofood umumkan di kemudian hari.

Sebelumnya, jangka waktu tender offer saham IndoAgri akan ditutup pada 24 Mei 2019. Pada 25 Mei lalu, Indofood memperpanjang waktu penawaran lantaran syarat penawaran masih belum terpenuhi.

Hingga 23 Mei pukul 17.00 waktu Singapura, pemegang saham yang telah menerima tender offer sebanyak 102.820.633 saham penawaran. Jumlah tersebut mewakili sekitar 7,37% terhadap total saham IndoAgri.

Tender offer baru akan memperoleh penerimaan yang sah jika jumlah saham yang diperoleh Indofood dalam penawaran ini bersama dengan saham IndoAgri yang telah Indofood dan concert party miliki melebihi 90% dari total saham IndoAgri. Selain syarat penawaran tersebut, tidak terdapat syarat lainnya.

Seperti diketahui, pada 10 April lalu, Indofood mengumumkan akan menggelar tender offer atas 25,66% saham IndoAgri. Penawaran tersebut berlaku untuk seluruh saham IndoAgri yang tidak dimiliki oleh Indofood. Pada saat pengumuman tender offer, Indofood dan Indofood Singapore Holdings Pte Ltd menguasai sekitar 74,34% saham IndoAgri.

First Pacific Investments Limited (FPIL) dan First Pacific Investments Limited (BVI), yang bersama-sama memiliki 0,14% saham IndoAgri, telah memberikan kesanggupan untuk tidak menerima penawaran dan tidak akan menjual maupun melepaskan saha IndoAgri yang mereka miliki. Baik FPIL maupun BVI memiliki pengendali yang sama dengan Indofood.

Melalui aksi korporasi ini, Indofood bermaksud untuk melakukan delisting dan privatisasi atas IndoAgri. Tujuannya, agar Indofood maupun IndoAgri memiliki fleksibilitas dalam melakukan inisiatif strategis dan perubahan operasional. Tujuan lainnya adalah untuk menyederhanakan jumlah perusahaan tercatat dalam struktur perusahaan Indofood.

IndoAgri merupakan grup agribisnis yang terdiversifikasi dan terintegrasi.  Bisnis utama IndoAgri adalah bisnis kelapa sawit mulai penelitian, pembibitan, budidaya, penggilingan dan pemurnian minyak sawit mentah, hingga pemasaran dan distribusi minyak goreng, margarin, dan produk turunan lainnya.

IndiAgri tercatat sebagai pemegang saham PT Salim Invomas Pratama Tbk (SIMP). Selain kelapa sawit, IndoAgri juga memiliki bisnis budidaya tanaman lainnya seperti karet, tebu, kako dan teh.

Per akhir Desember 2018, IndoAgri memiliki 301.721 hektare lahan di Indonesia yang ditanami kelapa sawit, karet, tebu, kakao, dan teh. Di Brasil, IndoAgri melalui Companhia Mineira de Acucar e Alcool (CMAA) memiliki lahan seluas 79.268 hektare.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Indonesian Tobacco (ITIC) Ingin Memperbaiki Kinerja di Kuartal IV 2025
| Senin, 24 November 2025 | 09:45 WIB

Indonesian Tobacco (ITIC) Ingin Memperbaiki Kinerja di Kuartal IV 2025

Penjualan ITIC berasal dari pasar lokal Rp 233,23 miliar dan ekspor Rp 898,86 juta, yang kemudian dikurangi retur dan diskon Rp 4,23 miliar.

Menakar Dampak Pergeseran Pasien Swasta dan BPJS ke Emiten, MIKA dan KLBF Diunggulkan
| Senin, 24 November 2025 | 09:07 WIB

Menakar Dampak Pergeseran Pasien Swasta dan BPJS ke Emiten, MIKA dan KLBF Diunggulkan

Emiten-emiten rumah sakit besar tetap menarik untuk dicermati karena cenderung defensif dari tantangan BPJS. 

Keputusan Korea Menutup 40 PLTU Bakal Berdampak ke ADRO, GEMS, BYAN, PTBA Hingga BUMI
| Senin, 24 November 2025 | 08:32 WIB

Keputusan Korea Menutup 40 PLTU Bakal Berdampak ke ADRO, GEMS, BYAN, PTBA Hingga BUMI

Transisi energi yang dilakoni Korea Selatan memicu penurunan permintaan batubara, termasuk dari Indonesia.

Risiko Waskita Sudah Diperhitungkan, JP Morgan Kerek Rating & Target Harga Saham JSMR
| Senin, 24 November 2025 | 07:55 WIB

Risiko Waskita Sudah Diperhitungkan, JP Morgan Kerek Rating & Target Harga Saham JSMR

Laba bersih PT Jasa Marga Tbk (JSMR) diproyeksikan naik berkat ekspektasi pemangkasan suku bunga dan penyesuaian tarif tol.

Perbankan Optimistis Permintaan Kredit Meningkat Jelang Akhir Tahun
| Senin, 24 November 2025 | 07:55 WIB

Perbankan Optimistis Permintaan Kredit Meningkat Jelang Akhir Tahun

Hasil survei BI menunjukkan perbankan memperkirakan penyaluran kredit baru di kuartal IV akan meningkat ditandai dengan nilai SBT mencapai 96,40%

Pertambangan Topang Permintaan Kredit
| Senin, 24 November 2025 | 07:46 WIB

Pertambangan Topang Permintaan Kredit

Data Bank Indonesia (BI) menunjukkan, kredit ke sektor pertambangan dan penggalian melesat 17,03% secara tahunan​ hingga Oktober

Saham ESG: Transisi Bisnis Hijau di Tengah Kinerja Merah
| Senin, 24 November 2025 | 07:45 WIB

Saham ESG: Transisi Bisnis Hijau di Tengah Kinerja Merah

Sejumlah emiten melepas sebagian bisnis batubara untuk lebih fokus di bisnis hijau. Tapi, ini membuat kinerja keuangan m

OJK Minta Bank Evaluasi Kredit ke Pindar
| Senin, 24 November 2025 | 07:42 WIB

OJK Minta Bank Evaluasi Kredit ke Pindar

Meningkatnya kasus gagal bayar pindar kembali mendorong OJK  mengingatkan perbankan agar lebih waspada menyalurkan kredit channeling 

TBS Energi Utama (TOBA) Terbitkan Sukuk Wakalah Rp 448,50 Miliar
| Senin, 24 November 2025 | 06:37 WIB

TBS Energi Utama (TOBA) Terbitkan Sukuk Wakalah Rp 448,50 Miliar

PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) mengumumkan penerbitan Sukuk Wakalah Jangka Panjang dengan dana modal investasi sebesar Rp 448,50 miliar. ​

Prospek IPO Seksi di Tahun Kuda Api
| Senin, 24 November 2025 | 06:32 WIB

Prospek IPO Seksi di Tahun Kuda Api

Tahun 2026 akan jadi momentum yang relatif kondusif bagi perusahaan yang membutuhkan pendanaan dari pasar modal lewat skema IPO.

INDEKS BERITA

Terpopuler