Jurus Dewan Ekonomi Nasional Sikapi Tarif Trump

Selasa, 08 April 2025 | 12:10 WIB
Jurus Dewan Ekonomi Nasional Sikapi Tarif Trump
[ILUSTRASI. Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan saat pertemuan dengan Kemenko Perekonomian di Jakarta (12/3/2025).]
Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump resmi menetapkan tarif impor ke beberapa negara, salah satunya Indonesia sebesar 32%. Tak hanya Indonesia, tarif impor ini juga dikenakan untuk negara lain seperti China sebesar 34%, Uni Eropa 20%, Kamboja 49%, Vietnam 46%, Sri Lanka 44%, Bangladesh 37%, Thailand 36%, serta Taiwan 32%.

Menanggapi hal tersebut, Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Republik Indonesia merekomendasikan beberapa kebijakan yang dapat menjadi pertimbangan Pemerintah. DEN menyebutkan bahwa Indonesia harus mempersiapkan secara rinci langkah antisipatif dan melakukan negosiasi dengan AS terhadap berbagai kemungkinan penerapan tarif respirokal ke Indonesia.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terbaru

Menambah Anggaran  demi Ketahanan Pangan
| Kamis, 10 Juli 2025 | 05:20 WIB

Menambah Anggaran demi Ketahanan Pangan

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) meminta tambahan anggaran untuk tahun anggaran 2025 termasuk juga 2026.

Petrindo Jaya (CUAN) Siap Menggelar Stock Split Mulai 15 Juli 2025
| Kamis, 10 Juli 2025 | 05:15 WIB

Petrindo Jaya (CUAN) Siap Menggelar Stock Split Mulai 15 Juli 2025

Pelaksanaan stock split PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) mundur dari jadwal sebelumnya yang ditetapkan pada 10 Juli 2025.

Jadi Emiten BEI, Indokripto Koin (COIN) Siap Genjot Kinerja Pada 2025
| Kamis, 10 Juli 2025 | 05:05 WIB

Jadi Emiten BEI, Indokripto Koin (COIN) Siap Genjot Kinerja Pada 2025

Pada Rabu (9/7), PT Indokripto Koin Semesta Tbk resmi mencatatkan sahamnya di BEI melalui skema penawaran umum perdana saham (IPO).

Penjualan Ritel Naik, Tapi Tidak Membaik
| Kamis, 10 Juli 2025 | 05:00 WIB

Penjualan Ritel Naik, Tapi Tidak Membaik

Berdasarkan hasil Survei Penjualan Eceran, Indeks Penjualan Riil (IPR) pada bulan Juni 2025 diperkirakan berada di level 233,7

Daya Beli Lesu, Premi Asuransi Jiwa Melemah
| Kamis, 10 Juli 2025 | 04:45 WIB

Daya Beli Lesu, Premi Asuransi Jiwa Melemah

Hingga Mei 2025, premi asuransi jiwa menurun 1,33% jadi Rp 72,53 triliun karena kondisi ekonomi dan daya beli yang melemah. 

Arah Paripurna Dana Desa
| Kamis, 10 Juli 2025 | 04:31 WIB

Arah Paripurna Dana Desa

Alhasil 25 tahun reformasi tidak ada arah pembangunan yang jelas semisal sektor industri apa yang akan dijadikan sebagai leading sector.

Dorong Penjualan Emas, Prospek Saham Hartadinata (HRTA) Masih Berkilau
| Kamis, 10 Juli 2025 | 04:12 WIB

Dorong Penjualan Emas, Prospek Saham Hartadinata (HRTA) Masih Berkilau

HRTA menandatangani perjanjian kerja sama Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI untuk penyediaan emas batangan BSI Gold.

Menakar Prospek IHSG di Antara Indeks Saham Bursa Asia
| Kamis, 10 Juli 2025 | 04:12 WIB

Menakar Prospek IHSG di Antara Indeks Saham Bursa Asia

Sejak awal tahun 2025, IHSG tercatat turun 1,92%. Performa ini berada di bawah indeks saham Filipina dan Vietnam. ​

Minimnya Dorongan Utang ke Perekonomian
| Kamis, 10 Juli 2025 | 04:12 WIB

Minimnya Dorongan Utang ke Perekonomian

Meski utang pemerintah terus naik, pertumbuhan ekonomi malah mencatatkan perlambatan pada kuartal I-2025

Perang Dagang, Pemain Asuransi Marine Cargo Bakal Incar Segmen Domestik
| Kamis, 10 Juli 2025 | 04:12 WIB

Perang Dagang, Pemain Asuransi Marine Cargo Bakal Incar Segmen Domestik

Aktivitas perdagangan tentu akan berdampak pada penurunan premi asuransi marine cargo karena sangat tergantung nilai dan volume perdagangan  

INDEKS BERITA

Terpopuler