Kalbe Farma (KLBF) Konsolidasikan Bisnis Digital Kesehatan

Kamis, 18 November 2021 | 07:00 WIB
Kalbe Farma (KLBF) Konsolidasikan Bisnis Digital Kesehatan
[]
Reporter: Kenia Intan | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) berencana memperkuat pengembangan bisnis digital. Keseriusannya diwujudkan dengan mengambil alih saham PT Medika Komunika Teknologi atau KlikDokter beberapa waktu lalu.

Asal tahu saja, KLBF mengambil alih seluruh saham KlikDokter dari PT Kreatif Media Karya, anak usaha PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK). Sekarang, Kalbe memiliki sebesar 99,98% saham KlikDokter.

Untuk memperkuat lini ini, Kalbe mulai mengonsolidasikan bisnis digital. CEO KlikDokter Hendra Heryanto Tjong mengungkapkan, salah satu unit bisnis digital Kalbe, yakni MOSHealth, telah merger dengan KlikDokter pada Selasa (16/11). MOSHealth adalah anak usaha PT Enseval Putera Megatrading.

Asal tahu saja, MOSHealth merupakan platform atau aplikasi pemesanan digital business to consumer (B2C) untuk memudahkan konsumen membeli obat, vitamin dan produk kesehatan lainnya di apotek mitra MOSHealth.

Saat ini, unit bisnis digital KLBF lainnya, PT Karya Hasta Dinamika atau KALCare, juga dalam proses integrasi dengan KlikDokter. Adapun KALCare bergerak di usaha e-commerce terkait dengan produk-produk kesehatan.

"Jadi, KlikDokter akan menjadi super app digital healthcare Kalbe Farma," jelas Heryanto dalam webinar, Rabu (17/11). Dia bilang, KlikDokter bersama KLBF akan memberikan banyak terobosan baru di ranah digital dalam 6 hingga 12 bulan ke depan.

Bercermin dari kondisi saat ini, pandemi Covid-19 mendorong pengguna KlikDokter meningkat hingga 55% sejak tahun 2020. Sepengamatannya, telemedicine lebih didominasi dari pemeriksaan kandungan dan anak.

"Kontribusinya mayoritas di KlikDokter, lebih dari 50% telemedicie dari kandungan dan anak. Itu juga alasan HalloBumil lumayan berkembang," jelas Heryanto lagi.

HalloBumil merupakan aplikasi kehamilan dan parenting interaktif di bawah KlikDokter. Saat ini, ada lebih dari 1,5 juta pengguna HalloBumil dengan lebih dari 300.000 pengguna aktif tiap bulan. Pengguna terdaftar mencapai lebih dari 1 juta.

Dia melihat, digitalisasi industri kesehatan seperti telemedicine punya pasar luas. Layanan ini akan bersifat melengkapi layanan konvensional bukan menggantikannya.

Dalam catatan KONTAN sebelumnya, Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius mengungkapkan, bisnis digital kesehatan sangat menjanjikan dan akan bertambah besar ke depan. Ini tidak terlepas dari perubahan perilaku konsumen dan pasar yang kian dipengaruhi oleh teknologi internet.

Tahun ini saja, KLBF menyiapkan dana khusus antara
Rp 100 miliar-Rp 150 miliar untuk memperkuat lini bisnis kesehatan digital miliknya.

 

Bagikan

Berita Terbaru

BABY Targetkan Pertumbuhan Dua Digit, Begini Strategi Ekspansinya Tahun Depan
| Selasa, 09 Desember 2025 | 09:20 WIB

BABY Targetkan Pertumbuhan Dua Digit, Begini Strategi Ekspansinya Tahun Depan

PT Multitrend Indo Tbk (BABY) ikut memanfaatkan tren shoppertainment di TikTok Shop dan berhasil mengerek penjualan lewat kanal ini.

Potensi Pasar Menggiurkan, Robinhood Akuisisi Buana Capital dan Pedagang Aset Kripto
| Selasa, 09 Desember 2025 | 09:03 WIB

Potensi Pasar Menggiurkan, Robinhood Akuisisi Buana Capital dan Pedagang Aset Kripto

Reputasi global tidak serta-merta menjadi jaminan keamanan dana nasabah yang anti-bobol, mengingat celah oknum internal selalu ada.

Beda Nasib Hingga Prospek Anggota MIND ID di 2026: INCO dan PTBA (Bag 2 Selesai)
| Selasa, 09 Desember 2025 | 08:29 WIB

Beda Nasib Hingga Prospek Anggota MIND ID di 2026: INCO dan PTBA (Bag 2 Selesai)

Faktor kebijakan pemerintah ikut memengaruhi kinerja dan prospek PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

Mengintip Strategi Bisnis RAAM, Tambah 3-5 Bioskop per Tahun & Genjot Pendapatan F&B
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:54 WIB

Mengintip Strategi Bisnis RAAM, Tambah 3-5 Bioskop per Tahun & Genjot Pendapatan F&B

Penurunan penjualan PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM) diimbangi oleh menyusutnya rugi bersih hingga 82%.

Akuisisi Korporasi Selalu Mengandung Ketidakpastian, Madu Atau Racun?
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:36 WIB

Akuisisi Korporasi Selalu Mengandung Ketidakpastian, Madu Atau Racun?

Akuisisi korporasi adalah keputusan investasi sangat strategis. Akuisisi  menjadi alat sebuah perusahaan untuk bertumbuh lebih cepat. ​

Dian Swastatika Sentosa (DSSA) Lunasi Obligasi dan Sukuk yang Jatuh Tempo
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:19 WIB

Dian Swastatika Sentosa (DSSA) Lunasi Obligasi dan Sukuk yang Jatuh Tempo

Jumlah obligasi yang jatuh tempo pada 6 Desember 2025 terdiri dari pokok sebesar Rp 199,17 miliar dan bunga keempat sebesar Rp 3,596 miliar.

Kantongi Dana Segar dari IPO, RLCO Bidik Laba Rp 40 Miliar
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:10 WIB

Kantongi Dana Segar dari IPO, RLCO Bidik Laba Rp 40 Miliar

PT Abadi Lestari Indonesia Tbk (RLCO) mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (8/12).​

Investor Asing Masih Hati-Hati
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:08 WIB

Investor Asing Masih Hati-Hati

Kendati tampak pemulihan, investor asing masih berhati-hati berinvestasi, terlihat dari arus keluar dana asing yang dominan di pasar obligasi.​

Tantangan Penerapan Biodiesel B50 di 2026
| Selasa, 09 Desember 2025 | 06:54 WIB

Tantangan Penerapan Biodiesel B50 di 2026

SPKS juga menyoroti munculnya perusahaan seperti Agrinas Palma yang mengelola1,5 juta ha lahan sawit dan berpotensi menguasai pasokan biodiesel

Rupiah Loyo Mendekati Rp 16.700 per Dolar AS, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Selasa, 09 Desember 2025 | 06:51 WIB

Rupiah Loyo Mendekati Rp 16.700 per Dolar AS, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Pasar juga mewaspadai kurs rupiah yang terus melemah mendekati Rp 16.700 per dolar AS. Kemarin rupiah tutup di Rp 16.688 per dolar AS.

INDEKS BERITA

Terpopuler