Kapasitas Energi Terbarukan di China Naik Menjadi 728 Gigawatt

Senin, 28 Januari 2019 | 15:34 WIB
Kapasitas Energi Terbarukan di China Naik Menjadi 728 Gigawatt
[]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Dian Pertiwi

KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Sepanjang tahun 2018, kapasitas energi terbarukan di China naik 12%. Naiknya kapasitas ini lantaran China meluncurkan proyek-proyek energi baru. China secara agresif mempromosikan energi terbarukan sebagai bagian dari revolusi energi untuk mengurangi ketergantungan pada batubara.

Total kapasitas terpasang, termasuk sumber energi hidro dan biomassa, matahari dan angin, naik menjadi 728 gigawatt pada akhir 2018. Porsi sumber energi terbarukan menjadi 38,3% naik 1,7% dari tahun sebelumnya.

Kapasitas tenaga angin China berkontribusi sebesar 20,59 gigawatt. Selain itu China juga telah menyelesaikan proyek pembangunan PLTA berkapasitas 8,54 gigawatt. Total energi tenaga air China akhir tahun lalu mencapai 352 gigawatt.

Belakangan China mengubah strategi konstruksi energi terbarukan untuk memastikan pembangkit listrik yang lebih bersih. China juga mengurangi penggunaan bahan bakar batubara untuk mengurangi emisi dan dampak buruk bagi lingkungan. 

Li Chuangjun, wakil kepala bagian energi terbarukan National Energy Administration (NEA) menyebut dengan meningkatnya energi terbarukan, limbah di sektor tenaga angina turun menjadi 7% di tahun lalu.

Program revolusi energi China juga melibatkan pemasangan teknologi kontrol emisi baru untuk pembangkit listrik tenaga batubara. Sektiar 810 gigawatt, setara 80% energi China menggunakan teknologi rendah emisi.

Meski China tengah menggalakkan program energi terbarukan, toh China tetap berinvestasi pembangunan proyek energi berbahan bakar batubara di negara lain yang memiliki standar lingkungan rendah.

 

 

 

Bagikan

Berita Terbaru

Berpacu Menetralkan Sebaran Radioaktif Cs-137
| Rabu, 15 Oktober 2025 | 07:26 WIB

Berpacu Menetralkan Sebaran Radioaktif Cs-137

Pemerintah menargetkan proses dekontaminasi cemaran radioaktif di Cikande selesai pada Desember 2025,

HGII Memperkuat Investasi di Sektor Energi Bersih
| Rabu, 15 Oktober 2025 | 07:22 WIB

HGII Memperkuat Investasi di Sektor Energi Bersih

HGII  menegaskan komitmennya untuk mendukung transisi energi Indonesia menuju target Net Zero Emission 2060

Tol Kataraja Seksi 1 Mulai Beroperasi Fungsional
| Rabu, 15 Oktober 2025 | 07:19 WIB

Tol Kataraja Seksi 1 Mulai Beroperasi Fungsional

Tol Kataraja atau dibuka untuk mendukung penyelenggaraan Wonderful Indonesia Tourism Fair (WITF) 2025

Pemerintah Lelang Sembilan Blok Migas
| Rabu, 15 Oktober 2025 | 07:17 WIB

Pemerintah Lelang Sembilan Blok Migas

Sebelumnya diberitakan Shell menjajaki kemungkinan berinvestasi lagi di hulu migas Indonesia.yang akan dilelang pemerintah

 Wacana Wajib Pasok Domestik Logam Mulia
| Rabu, 15 Oktober 2025 | 07:13 WIB

Wacana Wajib Pasok Domestik Logam Mulia

Skema DMO untuk mengatasi ketergantungan Aneka Tambang (Antam) terhadap impor emas yang mencapai 30 ton per tahun

Tarif Cukai Tak Lagi Mencekik, Kinerja HM Sampoerna (HMSP) Berpotensi Naik
| Rabu, 15 Oktober 2025 | 06:46 WIB

Tarif Cukai Tak Lagi Mencekik, Kinerja HM Sampoerna (HMSP) Berpotensi Naik

Pendapatan dan laba PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) diproyeksi melonjak pada tahun 2026, seiring sentimen positif kebijakan tarif cukai.​

Emiten CPO Tertekan Aturan Denda Lahan
| Rabu, 15 Oktober 2025 | 06:41 WIB

Emiten CPO Tertekan Aturan Denda Lahan

Denda lahan konservasi yang akan diberlakukan pemerintah berpotensi menekan laba dan ekuitas emiten CPO​.

BEI Menyiapkan Ketentuan Batas Minimum Free Float Emiten IPO
| Rabu, 15 Oktober 2025 | 06:35 WIB

BEI Menyiapkan Ketentuan Batas Minimum Free Float Emiten IPO

Tiga pengelompokan berdasarkan ekuitas, yakni calon emiten dengan ekuitas di bawah Rp 500 miliar, minimal free float pada saat IPO di bawah 20%. 

Mengukur Prospek Saham-Saham ESG
| Rabu, 15 Oktober 2025 | 06:33 WIB

Mengukur Prospek Saham-Saham ESG

Kendati memiliki label environmental, social, and governance (ESG), sejumlah saham yang tergabung di indeks hijau ini masih tertekan. 

Laju Bursa Saham Mulai Tersendat
| Rabu, 15 Oktober 2025 | 06:31 WIB

Laju Bursa Saham Mulai Tersendat

Di tengah sentimen perang dagang, investor profit taking saham-saham konglomerasi. Dana asing juga menguap seiring pelemahan rupiah

INDEKS BERITA

Terpopuler