Reporter:
Auriga Agustina, Intan Nirmala Sari |
Editor: Narita Indrastiti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham sektor perbankan menguat. Alhasil, alam kurun waktu dua minggu, kapitalisasi pasar atau market capitalization (market cap) saham perbankan naik puluhan triliun.
Market caps saham Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik sekitar 6%. Begitu juga dengan nilai kapitalisasi pasar Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang juga naik (lihat tabel).
Valdy Kurniawan, analis Phintraco Sekuritas menilai, kenaikan itu masih wajar. Terlebih, saham perbankan sejak awal tahun terus mengalami tekanan. "Kenaikannya belum sepenuhnya menutup penurunan sejak awal tahun," ujar Valdy, Rabu (28/11).
Indeks sektor keuangan sejak awal tahun hingga 7 November turun 2,61%. Dua pekan terakhir, saham sektor ini baru mengakumulasi kenaikan 1,62%.
Window dressing turut mengerek kenaikan tersebut. "Sahamnya sudah terdiskon, investor akumulasi beli," kata Valdy.
Aksi beli asing
Bobot saham perbankan juga membesar seiring kenaikan market cap. Kini, bobot lima saham dengan market cap terbesar, yakni BBCA, BBRI, BMRI, BBNI dan BDMN, mencapai 24,29% terhadap Indeks Harga Saham Gabungan.
Sementara bobot kelima saham tersebut di indeks sektor keuangan mencapai 76,39%. Dus, sedikit perubahan harga dari kelima saham tersebut akan sangat mempengaruhi kinerja indeks.
Toh, analis menilai saham perbankan masih menarik. Investor asing juga menyerbut saham perbankan. Net buy asing di BBCA sebulan terakhir mencapai Rp 2,11 triliun di seluruh pasar.
Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri menjelaskan, valuasi saham BBCA memang sudah mahal. Tapi, kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) BBCA 1%, terendah dibanding yang lain.
Valdy merekomendasikan saham BBCA untuk jangka pendek. Target harganya Rp 26.000. Kemarin, saham BBCA turun 50 poin ke level Rp 24.450.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.