Kebijakan Ekonomi antara Stabilitas Makro dan Gejolak Politik

Jumat, 12 September 2025 | 03:59 WIB
Kebijakan Ekonomi antara Stabilitas Makro dan Gejolak Politik
[ILUSTRASI. Demonstrasi 29 Agustus 2025]
Perdana Wahyu Santosa | Guru Besar Ekonomi, Dekan FEB Universitas YARSI dan Peneliti Senior GREAT Institute

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki kuartal III-2025, Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menghadapi tantangan besar dalam menjaga kepercayaan pasar sekaligus meredam gejolak sosial yang merebak di jalanan. Gejolak itu bukan sekadar kerumunan demonstran, melainkan cermin dari keresahan kolektif akibat ketidakselarasan antara angka-angka makroekonomi dan realitas mikro. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat terkoreksi hingga lebih dari 3% dalam satu hari, bahkan turun ke level terendah dalam beberapa minggu, sebelum akhirnya rebound ke penurunan lebih moderat sekitar –1,1%. Di sisi lain, nilai tukar rupiah sempat menembus Rp 16.500 per dolar AS, sebuah titik yang mengingatkan pada kerentanan ekonomi pasca-krisis 1998, sebelum Bank Indonesia memperkuat intervensi untuk menahan kurs di sekitar Rp 16.300 per dolar AS. 

Kondisi ini diperparah oleh suasana politik jalanan: protes massal muncul serentak di berbagai kota, dipicu oleh salah satunya isu tunjangan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang fantastis. Di tengah turbulensi tersebut, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang disusun ketat oleh Kementrian Keuangan kembali menjadi sorotan, bukan hanya sebagai instrumen fiskal, tetapi juga simbol tarik-ulur antara stabilitas makro dan legitimasi sosial dan diwarnai friksi politik. Perkembangan data Badan Pusat Statistik (BPS) pun mendukung narasi ini: pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2025 mencapai 5,12% year-on-year (yoy), tertinggi dalam dua tahun terakhir meskipun dipertanyakan oleh berbagai pihak, sementara inflasi tahunan berhasil ditekan di kisaran 3,2%, masih dalam target BI. Namun capaian angka-angka itu sering kali berbicara dalam bahasa teknokrat yang sulit dirasakan langsung oleh masyarakat. 

Baca Juga: Mengupas Dua Sisi Insentif Mobil Listrik Impor dari China

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan
Topik Terkait

Berita Terkait

Berita Terbaru

Kemkeu Susun Insentif Pengganti Tax Holiday
| Jumat, 12 September 2025 | 05:27 WIB

Kemkeu Susun Insentif Pengganti Tax Holiday

Insentif ini menjadi tak lagi relevan, setelah implementasi kebijakan pajak minimum global (global minimum tax)

Minat Beli SBN Ritel Diramal Terus Naik
| Jumat, 12 September 2025 | 05:23 WIB

Minat Beli SBN Ritel Diramal Terus Naik

Tahun 2024, jumlah investor SBN ritel kembali meningkat menjadi 916.574 dan pada 2025 menjadi 991.825 investor

Pemerintah Pusat Perbaiki Banjir Bali
| Jumat, 12 September 2025 | 05:15 WIB

Pemerintah Pusat Perbaiki Banjir Bali

Jumlah kerugian imbas banjir besar  yang terjadi di Bali pada hari Selasa kemarin masih tahap penghitungan. 

Tanda-Tanda Ekonomi Kembali Melemah Berlanjut
| Jumat, 12 September 2025 | 05:12 WIB

Tanda-Tanda Ekonomi Kembali Melemah Berlanjut

Sejalan dengan optimisme konsumen, penjualan eceran pada bulan Agustus diperkirakan kembali menurun 

Pemerintah Guyur Dana Rp 200 Triliun, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Jumat, 12 September 2025 | 05:05 WIB

Pemerintah Guyur Dana Rp 200 Triliun, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Di tengah sentimen pengucuran dana pemerintah Rp 200 triliun untuk ekspansi kredit, analis merekomendasi saham-saham emiten berikut ini:​

Ini Jurus Menkeu Baru Mengungkit Ekonomi
| Jumat, 12 September 2025 | 05:03 WIB

Ini Jurus Menkeu Baru Mengungkit Ekonomi

Optimis ekonomi dekati 5,2%, Menkeu siap guyur dana Rp 200 triliun ke bank dan percepat belanja     

Asuransi Jiwa Joint Venture Asing Lokal Kuasai Pasar
| Jumat, 12 September 2025 | 04:55 WIB

Asuransi Jiwa Joint Venture Asing Lokal Kuasai Pasar

Secara total, aset industri asuransi jiwa hingga Juni 2025 meningkat 1,59% secara tahunan menjadi Rp 595,97 triliun.

IHSG Rawan Terkoreksi di Perdagangan Terakhir Pekan Ini, Jumat (12/9)
| Jumat, 12 September 2025 | 04:50 WIB

IHSG Rawan Terkoreksi di Perdagangan Terakhir Pekan Ini, Jumat (12/9)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 48,90 poin atau 0,64% menjadi 7.747,90 pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (11/9).​

Progres Pabrik Kimia Sudah 33%, Prospek Chandra Asri (TPIA) Terdongkrak
| Jumat, 12 September 2025 | 04:46 WIB

Progres Pabrik Kimia Sudah 33%, Prospek Chandra Asri (TPIA) Terdongkrak

Progres pabrik bahan kimia yang dibangun oleh anak usaha TPIA, PT Chandra Asri Alkali ini telah mencapai 33%.

Sumber Alfaria Trijaya Tingkatkan Pangsa Pasar 32,8% lewat Penjualan Luar Jawa
| Jumat, 12 September 2025 | 04:46 WIB

Sumber Alfaria Trijaya Tingkatkan Pangsa Pasar 32,8% lewat Penjualan Luar Jawa

Penjualan Alfamart di luar Jawa naik 16% YoY pada kuartal II‑2025, dorong total pendapatan naik 8% YoY. 

INDEKS BERITA