Kebun Aren, Atraksi, dan Pilihan Usaha untuk Wisata Paska Pandemi

Minggu, 27 Desember 2020 | 09:45 WIB
 Kebun Aren, Atraksi, dan Pilihan Usaha untuk Wisata Paska Pandemi
[]
Reporter: Sumber: Tabloid Kontan | Editor: Hendrika

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di Kepulauan Pasifik, kelapa benar-benar dimanfaatkan sebagai obyek wisata. Sebelum pandemi, sekelompok wisatawan di Pulau Molokai, Hawaii; menyimak dengan serius cerita pemandu tentang kisah cinta Puteri Hina (Sina) dengan Pangeran Belut.

Kisah itu adalah legenda asal-usul kelapa. Selesai bercerita, pemandu mempersilakan wisatawan menikmati kelapa pandan yang diimpor dari Thailand. Hawaii memang paling piawai menangguk dolar dan yen dari wisatawan; dengan memanfaatkan tanaman. Ya kelapa, ya talas, ya sukun, nanas, bahkan helikonia. Kita tak perlu menyontek Hawaii, meskipun FAO mencatat Indonesia penghasil kelapa nomor satu dunia. Kita masih punya lontar dan juga aren, sebagai penghasil gula merah di samping kelapa.

Aren bahkan lebih unggul karena hampir semua bagian tanaman bisa dimanfaatkan.

Bunga jantan aren merupakan penghasil nira untuk bahan baku gula merah, cuka dan tuak. Bunga betina jadi buah kolang-kaling. Ijuknya sampai sekarang masih merupakan komoditas ekspor yang cukup penting. Lidinya untuk sapu yang lebih kuat dari sapu lidi kelapa. Daun mudanya jadi pembungkus rokok. Kayu bagian luar batang yang keras, kuat dan awet; merupakan bahan tangkai cangkul dan kapak dengan kualitas terbaik. Kayu aren ini di Jawa Tengah disebut ruyung.

Ijuk merupakan serabut, yang tumbuh dari tepi pelepah daun yang menempel di batang aren. Di empelur pelepah daun itu ada serat putih dalam berbagai ukuran yang sangat kuat. Dulu, serat pelepah aren digunakan sebagai jerat burung tekukur. Di permukaan kulit pelepah daun dan batang aren, tumbuh bulu-bulu halus, yang di Jawa Tengah disebut kawul. Sebelum ada korek api, kawul adalah bahan pembuat api, bersama batu api dan baja. Baja (titikan), digoreskan ke batu api, hingga timbul percikan api. Percikan api itu diarahkan ke kawul yang dengan cepat akan terbakar. Teknik membuat api ini cukup menarik bagi milenial, apabila dipraktekkan langsung di bawah pohon aren.

Batang aren juga penghasil pati seperti halnya sagu. Bedanya, pati aren berwarna kecoklatan. Ketika dimasak jadi papeda, rasanya sama. Pati batang aren bisa untuk kerupuk, dodol, dan yang paling banyak menyerap saat ini industri soun. Selain dari pati aren, soun juga bisa dibuat dari pati ganyong (Canna indica). Batang aren bahan pati, haruslah yang sudah cukup tua, tetapi belum keluar bunga betina calon kolang-kaling. Terlalu muda rendemen patinya rendah, kalau sudah keluar bunga betina, kandungan pati di batang juga sudah berkurang. Menentukan saat tepat untuk menebang batang aren guna diambil patinya, memerlukan keahlian tersendiri.

Paket wisata aren

Kualitas paket wisata aren, sebenarnya jauh lebih baik dibanding cerita pemandu tentang asal-usul kelapa di Hawaii, yang hanya ditutup dengan minum air kelapa muda. Itu pun kelapa mudanya diimpor dari Thailand.

Paket wisata aren, dimulai dengan mengajak wisatawan ke pohon aren terdekat, yang sedang disadap. Dalam perjalanan menuju pohon aren, pemandu bisa mengisi waktu, bercerita tentang versi legenda pohon aren, yang diambil dari internet. Idealnya, legenda itu berasal dari masyarakat di lokasi yang didatangi wisatawan. Kalau lokasinya di Jawa Barat, legenda arennya legenda dari Jawa Barat.

Sesampai di lokasi pohon aren, petani penyadap mendemonstrasikan cara penyadapan. Pemandu menjelaskan bunga jantan dan bunga betina aren serta cara menyadapnya. Setelah melihat atraksi penyadapan, wisatawan bisa mencicipi air nira yang telah disiapkan. Dilanjutkan pemandu bercerita tentang daun aren untuk bungkus rokok, lidi aren untuk sapu, kolang-kaling, ijuk, serat pelepah daun, kayu/pati aren, atraksi pengambilan kawul dan praktik pembuatan api zaman dulu, sebelum ada korek api. Karena membuat api dari kawul ini sulit, tungku rumah tangga zaman dulu selalu diberi kayu bakar yang tidak menyala tetapi tetap membara.

Apabila tidak banyak pertanyaan dari wisatawan, acara di bawah pohon aren ini paling cepat memakan waktu 0,5 jam. Dari bawah pohon aren, wisatawan diajak ke satu rumah penduduk, atau halaman rumah, untuk menyaksikan proses pembuatan gula aren.

Di sini telah disiapkan air nira untuk dicetak menjadi gula. Sambil dijelaskan pemandu, penyadap nira aren menuangkan nira ke dalam wadah, lalu api dinyalakan. Tetapi di sampingnya ada wadah lain berisi nira yang sedang direbus. Di sampingnya lagi nira kental yang siap dituang ke dalam cetakan.

Sambil melihat atraksi pembuatan gula aren, pemandu bercerita tentang gula merah. Selain dari nira aren, gula merah juga berasal dari nira kelapa, lontar, nipah dan air tebu. Karena nilai gula aren dan kelapa cukup tinggi, ada pemalsuan dari bahan air tebu, bahkan dari gula pasir rafinasi. Pemandu juga bisa bercerita tentang aturan penggunaan sulfit untuk makanan dari Badan POM.

Acara seperti ini bisa ditutup dengan makan siang, atau cukup snack dengan minum teh atau kopi, dengan pemanis gula aren. Wisatawan yang berminat membeli gula aren, telah disiapkan gula jadi yang dikemas sesuai kebiasaan setempat.

Agar wisatawan bisa ditahan selama sehari, atau malah sehari semalam; paket aren ini bisa digabungkan dengan paket lain. Di pedesaan Jawa dan Sumatera; selain aren pasti ada komoditas padi, umbi-umbian, melinjo, sayuran, ternak kerbau, ayam kampung, domba/kambing; itik, ikan mas/nila dll. Khusus di Jawa Barat, lalap sunda yang relatif sudah terlupakan seperti putat, songgom dan reundeu; bisa dihadirkan hingga daya tarik wisata aren ini lebih tinggi.

Paska pandemi, masih sulit berharap wisata massal seperti dulu. Hingga wisata alternatif seperti ini paling ideal dihadiri antara 10 20 orang.

Bagikan

Berita Terbaru

Industri Unggas Tertekan, Japfa Comfeed (JPFA) Masih Diunggulkan
| Rabu, 06 Agustus 2025 | 14:00 WIB

Industri Unggas Tertekan, Japfa Comfeed (JPFA) Masih Diunggulkan

BRI Danareksa Sekurita memproyeksikan JPFA akan mengantongi penjualan senilai Rp 53,89 triliun di akhir tahun 2025 ini.

Kerap Terjadi, BBM Langka di Tengah Tahun & Gerus Pendapatan Usaha Pengangkutan 50%
| Rabu, 06 Agustus 2025 | 12:00 WIB

Kerap Terjadi, BBM Langka di Tengah Tahun & Gerus Pendapatan Usaha Pengangkutan 50%

Kalau tidak ada tambahan quota BBM bersubsidi, naikkan saja harga bio solar dari Rp 6.800 ke Rp 10.000, tapi jangan kurangi kuotanya.

Tarif Royalti Batubara Berubah, Masih Jadi Potensi Berkah Bagi AADI
| Rabu, 06 Agustus 2025 | 11:00 WIB

Tarif Royalti Batubara Berubah, Masih Jadi Potensi Berkah Bagi AADI

Perubahan tarif royalti untuk perusahaan barubara, diproyeksi tetap akan memberikan berkah untuk PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI).

Tak Terlalu Bergantung pada Subsidi, NFCX Genjot Penjualan Motor Listrik ke Korporasi
| Rabu, 06 Agustus 2025 | 10:00 WIB

Tak Terlalu Bergantung pada Subsidi, NFCX Genjot Penjualan Motor Listrik ke Korporasi

PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) menargetkan pertumbuhan topline dan bottomline masing-masing 30 persen pada 2025.

Dua Proyek Jumbo di Bali Kerek Prospek Saham MINA, SSIA, WINE, MLBI, dan BUVA
| Rabu, 06 Agustus 2025 | 08:54 WIB

Dua Proyek Jumbo di Bali Kerek Prospek Saham MINA, SSIA, WINE, MLBI, dan BUVA

Pengembang properti dan pelaku usaha mamin dengan eksposur substansial di Bali berpotensi memperoleh manfaat dari proyek MRT dan KEK Kesehatan.

Laba 27,11% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Susut (6 Agustus 2025)
| Rabu, 06 Agustus 2025 | 08:40 WIB

Laba 27,11% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Susut (6 Agustus 2025)

Harga emas batangan Antam 24 hari ini masih sesuai update 6 Agustus 2025 di Logammulia.com Rp 1.950.000 per gram, buyback Rp 1.796.000 per gram.

Triv Menggaet Pendanaan Rp 3,2 Triliun dari Perusahaan Kripto Global, MEXC
| Rabu, 06 Agustus 2025 | 08:13 WIB

Triv Menggaet Pendanaan Rp 3,2 Triliun dari Perusahaan Kripto Global, MEXC

Kami juga dapat meningkatkan likuiditas, serta menghadirkan lebih banyak produk inovatif bagi pengguna baru maupun lama.

Harga Saham Pengelola Hypermart (MPPA) Naik Signifikan Meski Kinerja Kurang Memuaskan
| Rabu, 06 Agustus 2025 | 08:11 WIB

Harga Saham Pengelola Hypermart (MPPA) Naik Signifikan Meski Kinerja Kurang Memuaskan

Kinerja keuangan PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) di semester I-2025 tertekan lantaran pendapatan dan laba bersih kuartal II turun.

Angka PDB Memantik Kontroversi, Simak Arah IHSG Hari Ini, Rabu (6/8)
| Rabu, 06 Agustus 2025 | 08:07 WIB

Angka PDB Memantik Kontroversi, Simak Arah IHSG Hari Ini, Rabu (6/8)

Angka PDB tersebut memang memantik kontroversi. Sebelumnya analis dan ekonomi memprediksi, PDB Indonesia lesu atau paling tidak stagnan.

Industri Tekstil Nasional Masih Tersendat
| Rabu, 06 Agustus 2025 | 07:22 WIB

Industri Tekstil Nasional Masih Tersendat

Pada Juli 2025, Farhan mengaku tidak ada peningkatan penjualan baik di pasar domestik maupun ekspor.

INDEKS BERITA

Terpopuler