Kehadiran Varian Baru Covid-19 Berpotensi Kerek Harga Emas ke US$ 1.900

Selasa, 30 November 2021 | 04:20 WIB
 Kehadiran Varian Baru Covid-19 Berpotensi Kerek Harga Emas ke US$ 1.900
[]
Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Varian baru virus Covid-19 berpeluang mengerek harga emas. Sentimen tersebut bakal menahan tekanan dari potensi kenaikan suku bunga yang menjatuhkan harga emas.  

Merujuk data Bloomberg, Senin (29/11), harga emas di pasar  spot turun 0,33% ke posisi US$ 1.796 per ons troi. Dalam sepekan harga emas turun  0,44%. 

Komisaris Utama PT HFX Internasional Berjangka Sutopo Widodo melihat,  pergerakan harga emas saat ini dipengaruhi tarik menarik antara sentimen inflasi dan kenaikan suku bunga. Harga emas berpotensi naik saat inflasi naik. 

Baca Juga: Cek harga emas siang ini di Pegadaian, Senin 29 November 2021

Namun, harga emas juga berpotensi turun ketika suku bunga naik. "Inflasi telah pergi ke arah lain dengan indeks harga konsumen (CPI) AS  melonjak 6,2% pada Oktober lalu dari tahun sebelumnya, data ini menandai kenaikan harga konsumen tercepat dalam 30 tahun terakhir," kata Sutopo, Senin (29/11).

Tarik menarik antara inflasi dan prospek kenaikan suku bunga ini jadi menahan kenaikan harga emas.

Analis Monex Investindo Futures Andian Wijaya juga mengatakan, pelemahan harga emas disebabkan ekspektasi kenaikan suku bunga dari The Federal Reserve (The Fed) yang akan dilakukan di akhir tahun 2022. Bahkan, ada potensi kenaikan suku bunga lebih cepat dan stimulus moneter mulai dikurangi. 

Kondisi tersebut membuat dollar AS lebih menarik dari logam emas. Namun, di satu sisi inflasi AS yang tinggi membatasi pergerakan turun logam emas. 

Sementara itu, pasar dihebohkan oleh kehadiran varian baru  Covid-19 yang bernama omicron. Sutopo mengatakan jika omicron memberikan  ancaman serius, harga emas akan kembali menguat ke kisaran US$ 1.900 per ons troi. Ini dengan asumsi, pemerintah dan bank sentral Amerika Serikat akan menunda pengetatan quantitative easing lebih lanjut.

Baca Juga: Harga emas spot menguat karena kekhawatiran Omicron mengimbangi penguatan dolar AS

Jika dampak omicron tak seheboh perkiraan dan bisa dikendalikan, harga emas berpotensi terjungkal ke kisaran US$ 1.600 per ons troi. Sebab, bank sentral punya alasan menaikkan suku bunga.

Bagikan

Berita Terbaru

Strategi Transformasi ASSA Berbuah Manis: Laba Melonjak, Saham Direkomendasikan Buy
| Senin, 17 November 2025 | 08:30 WIB

Strategi Transformasi ASSA Berbuah Manis: Laba Melonjak, Saham Direkomendasikan Buy

Laba bersih PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) melompat didorong bisnis logistik dan penjualan kendaraan bekas.

Daya Beli Konsumen bisa Menguat, Saham Ritel AMRT dan MIDI Siap Tancap Gas?
| Senin, 17 November 2025 | 08:09 WIB

Daya Beli Konsumen bisa Menguat, Saham Ritel AMRT dan MIDI Siap Tancap Gas?

Menjelang momen musiman Nataru, kinerja emiten ritel modern seperti PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) diprediksi menguat.

Dana Kelolaan Reksadana Pecah Rekor Rp 621 Tiliun, Aset Defensif jadi Andalan
| Senin, 17 November 2025 | 08:00 WIB

Dana Kelolaan Reksadana Pecah Rekor Rp 621 Tiliun, Aset Defensif jadi Andalan

Tujuh tahun mentok di sekitar Rp 500-an triliun, akhirnya dana kelolaan industri reksadana tembus level Rp 600 triliun.  

Investor Ritel Lebih Mengincar ST015 Tenor Dua Tahun
| Senin, 17 November 2025 | 06:45 WIB

Investor Ritel Lebih Mengincar ST015 Tenor Dua Tahun

Berdasarkan catatan salah satu mitra distribusi, Bibit, ST015 tenor dua tahun ST015T2 mencatatkan penjualan lebih banyak

Prospek Ekonomi Global Mendongkrak Logam Industri
| Senin, 17 November 2025 | 06:30 WIB

Prospek Ekonomi Global Mendongkrak Logam Industri

Harga logam industri terangkat oleh kombinasi sentimen makro yang membaik serta tekanan pasokan global yang belum mereda.

Rupiah Pekan Ini Menanti Data Ekonomi
| Senin, 17 November 2025 | 06:15 WIB

Rupiah Pekan Ini Menanti Data Ekonomi

Rupiah menguat 0,13% secara harian ke level Rp 16.707 per dolar AS pada Jumat (14/11). Namun, dalam sepekan lalu, rupiah melemah 0,10%. 

Jalan Tengah UMP 2026
| Senin, 17 November 2025 | 06:14 WIB

Jalan Tengah UMP 2026

Negara ini butuh upah yang layak dan iklim usaha yang sehat. Keduanya bisa berjalan jika semua pihak bersedia mendekat ke tengah.

Laju Kredit Valuta Asing di Bank Kian Melemah
| Senin, 17 November 2025 | 06:10 WIB

Laju Kredit Valuta Asing di Bank Kian Melemah

Keputusan bank milik Danantara menaikkan bunga deposito USD menjadi 4% masih mengundang tanya. Pasalnya, permintaan kredit valas masih melambat​

Punya Modal Besar, Sejumlah Bank Berpeluang Melakukan Akuisisi
| Senin, 17 November 2025 | 06:10 WIB

Punya Modal Besar, Sejumlah Bank Berpeluang Melakukan Akuisisi

Jika melihat kondisi permodalan bank-bank menengah dan besar, ada sejumlah bank yang punya ruang lebar melakukan akuisisi.​

Industri Karoseri Terbanting Produk China
| Senin, 17 November 2025 | 06:05 WIB

Industri Karoseri Terbanting Produk China

Askarindo berharap pemerintah dapat melibatkan asosiasi dalam  menyusun kebijakan yang menyangkut industri karoseri nasional.

INDEKS BERITA

Terpopuler