Kejar Pertumbuhan Penjualan 30%, Ini Strategi Sky Energy (JSKY)

Jumat, 19 Juli 2019 | 05:47 WIB
Kejar Pertumbuhan Penjualan 30%, Ini Strategi Sky Energy (JSKY)
[]
Reporter: Filemon Agung | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sky Energy Indonesia Tbk (JSKY) sudah menetapkan target penjualan bersih 30% year on year (yoy) tahun ini. Strategi pengembang energi baru dan terbarukan (EBT) tersebut yakni memacu segmen pasar business-to-consumer (B2C).

Pengembang properti hunian merupakan salah satu target Sky Energy. "Akan lebih mudah masuk ketika proyek rumah masih dalam tahapan awal pembangunan sehingga bisa saja nanti perumahan dengan modul surya akan mengadopsi skema kredit kepemilikan rumah (KPR)," kata Jackson Tandiono, Presiden Direktur PT Sky Energy Indonesia, Tbk, Kamis (18/7).

Tahun lalu, penjualan bersih Sky Energy naik 2,01% yoy menjadi Rp 424,71 miliar. Penjualan panel surya mendominasi hingga Rp 226,73 miliar. Berkaca dari capaian itu, target pertumbuhan penjualan 30% tahun ini setara dengan Rp 552,12 miliar.

Selain di dalam negeri, Sky Energy juga memasarkan produk di luar negeri. Kembali mengintip catatan tahun lalu, komposisi penjualan bersihnya terdiri dari Rp 275,56 miliar penjualan lokal dan Rp 149,15 miliar ekspor.

Manajemen Sky Energy mengaku sudah mengekspor produk ke Amerika, Kanada dan kawasan Eropa sejak tahun 2013. Porsi ekspor ke wilayah tersebut sekitar 50% terhadap total ekspor.

Produk baru

Selain memperkuat segmen B2C, Sky Energy mendorong penjualan lewat produk modul surya baru yakni J-Leaf, J-Feather dan J-Bifacial. Mereka mengklaim, ketiganya merupakan modul surya paling ringan di dunia dan sudah teregistrasi di Japan Patent Office. Target pemasaran mulai September 2019.

Produk J-Leaf berbobot 5,6 kilogram per meter persegi (kg/m) sedangkan berat J-Feather sebesar 3,7 kg/m. Meskipun begitu, keduanya tetap mampu menghasilkan daya maksimum setara 240 maximum power (Pmax/W) dengan tingkat efisiensi 18%. Sebagai perbandingan, modul surya konvensional berbobot sekitar 10,2 kg/m dengan tingkat efisiensi 16%.

Kalau produk J-Bifacial bisa menghasilkan lebih banyak daya sebab memiliki wajah modul di kedua sisi alias bifacial. Produk itu memproduksi daya 5%-30% lebih besar ketimbang modul surya standar.

Bangun service center

Sambil memacu kinerja, Sky Energy merencanakan pendirian empat area service center atau pusat layanan panel surya di Jakarta. Perusahaan tersebut akan membangun secara bertahap mulai akhir tahun 2019.

Sky Energy belum mengungkapkan biaya investasi. Kalau tak meleset, pekan depan mereka akan membahas alokasi dana belanja modal alias capital expenditure (capex). "Kami masih mengkaji kebutuhan yang ada berdasarkan beberapa rencana dan pendanaan akan terungkap saat RUPSLB pekan depan," jelas Jackson.

Pada kuartal I 2019, penjualan bersih Sky Energy naik 21,14% yoy menjadi Rp 126,34 miliar. Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih naik 39,30% yoy menjadi Rp 8,40 miliar.

Bagikan

Berita Terbaru

Jurus Kalbe Farma (KLBF) Kejar Cuan, Genjot Radiofarmaka hingga Pabrik Alkes
| Rabu, 17 Desember 2025 | 08:25 WIB

Jurus Kalbe Farma (KLBF) Kejar Cuan, Genjot Radiofarmaka hingga Pabrik Alkes

KLBF jaga dividen 50‑60% sambil menyiapkan produksi X‑Ray, dialyzer, dan kolaborasi CT Scan dengan GE.

Analisis Saham PPRE, Potensi Tekanan Jangka Pendek dan Prospek Fundamental
| Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00 WIB

Analisis Saham PPRE, Potensi Tekanan Jangka Pendek dan Prospek Fundamental

Tekanan yang dialami saham PT PP Presisi Tbk (PPRE) berpotensi berlanjut namun dinilai belum membalikkan tren.

Perlu Segmentasi Pasar Kedelai Lokal dan Impor
| Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00 WIB

Perlu Segmentasi Pasar Kedelai Lokal dan Impor

Segmentasi penggunaan kedelai lokal dan impor menjadi strategi kunci untuk menjaga keberlanjutan industri sekaligus menekan risiko inflasi pangan.

Incar Dana Rp 198 Miliar, Cahayasakti Investindo (CSIS) Gelar Rights Issue
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:46 WIB

Incar Dana Rp 198 Miliar, Cahayasakti Investindo (CSIS) Gelar Rights Issue

PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk (CSIS) akan menerbitkan saham baru maksimal 522.800.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

Harga Bahan Baku Melemah, Prospek Emiten Kertas Cerah
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:40 WIB

Harga Bahan Baku Melemah, Prospek Emiten Kertas Cerah

Pemulihan permintaan ekspor serta stabilnya pasar domestik menjadi penopang utama outlook kinerja emiten kertas pada 2026.

Prospek Emiten CPO Masih Belum Loyo
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:34 WIB

Prospek Emiten CPO Masih Belum Loyo

Di tengah tren penurunan harga CPO global, sejumlah emiten sawit tetap memasang target pertumbuhan kinerja pada 2026.

Anggaran MBG Sudah Terserap 81%
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:30 WIB

Anggaran MBG Sudah Terserap 81%

Hingga saat ini sudah ada 741.985 tenaga kerja yang terlibat dalam melayani program makan bergizi gratis.

Bukit Uluwatu Villa (BUVA) Akuisisi Aset SMRA di Bali Senilai Rp 536,38 Miliar
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:30 WIB

Bukit Uluwatu Villa (BUVA) Akuisisi Aset SMRA di Bali Senilai Rp 536,38 Miliar

Emiten yang berafiliasi dengan pengusaha Happy Hapsoro ini mengambil alih PT Bukit Permai Properti, anak usaha PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).

Arah IHSG Hari Ini Rabu (17/12), Antara BI Rate dan Loyonya Kurs Rupiah
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:29 WIB

Arah IHSG Hari Ini Rabu (17/12), Antara BI Rate dan Loyonya Kurs Rupiah

Tekanan kehati-hatian datang dari pergerakan rupiah yang melemah ke Rp16.685 per dolar AS di pasar spot pada saat indeks dolar AS melemah. 

Minat Investor Tinggi, Penawaran Saham IPO Superbank (SUPA) Oversubscribed
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:25 WIB

Minat Investor Tinggi, Penawaran Saham IPO Superbank (SUPA) Oversubscribed

Penawaran umum perdana saham (IPO) PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA) kelebihan permintaan atau oversubscribed 318,69 kali.

INDEKS BERITA

Terpopuler