ILUSTRASI. Investor menikmati minuman jamu produksi PT Sidomuncul usai Rapat Umum Pemegag Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Sidomuncul di Jakarta, Rabu (31/1/2018).
Reporter: Muhammad Julian | Editor: Narita Indrastiti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berkaca pada kinerja triwulan pertama 2020, manajemen PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk perlu waspada mengatur strategi bisnis. Meski target penjualan di sepanjang tahun ini stagnan, produsen Tolak Angin tersebut berharap masih mengantongi kenaikan laba bersih. Strateginya adalah memangkas sejumlah pengeluaran.
Salah satu sasaran pengurangan beban Sido Muncul yakni biaya promosi dan periklanan. Sepanjang kuartal I 2020 kemarin, perusahaan berkode saham SIDO di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut membayar biaya promosi dan iklan sebesar Rp 54,28 miliar atau meningkat 6,41% year on year (yoy).
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.