Kejar Yield, Industri Asuransi Global Perbesar Alokasi Investasi di Private Market

Senin, 15 November 2021 | 12:33 WIB
Kejar Yield, Industri Asuransi Global Perbesar Alokasi Investasi di Private Market
[ILUSTRASI. FILE PHOTO: Logo BlackRock Inc di gedung kantornya di New York, AS, 16 Juli 2018. REUTERS/Lucas Jackson/File Photo]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - GLASGOW / NEW YORK. Industri asuransi global berniat meningkatkan alokasi investasi ke private market menjadi 14% dari 11%, untuk meningkatkan imbal hasil selama dua tahun ke depan. Perubahan alokasi itu sejalan dengan kecenderungan industri itu menempatkan lebih banyak dana ke aset yang berfokus ke lingkungan, demikian pernyataan petinggi di BlackRock Inc, perusahaan pengelola aset terbesar di dunia.

Charles Hatami, global head of financial institutions groups di Blackrock, menuturkan tren tersebut dalam wawancara dengan Reuters pada Jumat (12/11), merujuk ke survei terhadap 362 eksekutif di berbagai perusahaan asuransi, yang memiliki aset dalam pengelolaan bernilai total US$ 27 triliun.

Hasil survei menunjukkan bahwa kecenderungan industri asuransi menoleransi risiko kemungkinan akan berlanjut, bahkan setelah sukubunga melandai di masa pandemi, kata Hatami. Pada 2019, aset private market menyumbang 7% dari total alokasi, menurut survei tersebut.

Baca Juga: Saham batubara tergelincir setelah kesepakatan iklim Glasgow

"Perusahaan asuransi mengadopsi lebih banyak risk appetite," kata Hatami.

BlackRock mengelola aset atas nama perusahaan asuransi, dengan nilai lebih dari $500 miliar. Nilai itu setara 5% dari total aset yang dikelolanya sebesar US$ 9,5 triliun.

Daya tarik aset alternatif seperti infrastruktur, ekuitas swasta dan dana lindung nilai di mata investor semakin meningkat selama beberapa tahun terakhir, seiring dengan gencarnya pencetakan uang yang dilakukan bank sentral di berbagai negara untuk mempertahankan suku bunga rendah, serta minimnya imbal hasil di pasar obligasi layak investasi.

Baca Juga: Taproot meluncur, harga Bitcoin menanjak

Secara keseluruhan, 60% dari perusahaan asuransi berencana untuk mengambil lebih banyak risiko dengan mencari aset yang menawarkan imbal hasil lebih tinggi selama dua tahun ke depan, kata BlackRock. Ini adalah persentase terbesar yang pernah terjaring dalam survei yang pertama kali digelar Blackrock pada tahun 2015.

Survei tersebut juga menemukan perusahaan asuransi hampir secara seragam mengatakan perubahan iklim akan berdampak signifikan pada portofolio. Dan, perusahaan asuransi berharap untuk meningkatkan alokasi mereka untuk investasi berkelanjutan sekitar 30% selama dua tahun ke depan.

Hatami mengatakan sektor-sektor, seperti infrastruktur dan proyek energi terbarukan, semacam pembangkit listrik tenaga angin dan sinar matahari menuai minat yang kian tinggi dari industri asuransi. Ini tercermin dari peningkatan dana yang ditempatkan dalam produk pengelolaan dana terbaru Blackrock, yaitu Global Infrastructure Debt Fund.

Mengingat likuiditas yang tersedia untuk private market lebih rendah, survei memperlihatkan 41% dari perusahaan asuransi berencana untuk meningkatkan stok dana yang dibutuhkan untuk berbagai kebutuhan operasional, mulai melunasi klaim kebakaran rumah, kecelakaan mobil, hingga cedera pribadi.

Selanjutnya: Pasokan di Pasar Global Berlimpah, AS Ajak Jepang Bahas Pasar Baja dan Aluminium

 

Bagikan

Berita Terbaru

Ada 15 Saham Berpotensi Keluar Pemantauan Khusus Kriteria 1, Peluang atau Jebakan?
| Selasa, 25 November 2025 | 11:25 WIB

Ada 15 Saham Berpotensi Keluar Pemantauan Khusus Kriteria 1, Peluang atau Jebakan?

Investor mesti fokus pada emiten dengan narasi kuat lantaran saat berhasil keluar dari PPK peluang rebound muncul tetapi dibarengi risiko tinggi.

Mengupas Emiten Sektor Logistik Darat, Antara Tantangan, Peluang, dan Saham Pilihan
| Selasa, 25 November 2025 | 09:10 WIB

Mengupas Emiten Sektor Logistik Darat, Antara Tantangan, Peluang, dan Saham Pilihan

Prospek bisnis logistik darat didukung perkembangan ritel, e-commerce, dan infrastruktur. Namun, ada tantangan dari sisi pengelolaan biaya.

Menakar Peluang Cuan di Saham CBDK dari Sisi Teknikal dan Fundamental
| Selasa, 25 November 2025 | 08:41 WIB

Menakar Peluang Cuan di Saham CBDK dari Sisi Teknikal dan Fundamental

Kinerja keuangan PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) diperkirakan akan tetap tumbuh positif sepanjang tahun 2025.

Bos Djarum Dicekal Bikin Saham BBCA & TOWR Sempat Goyang: Saatnya Serok atau Cabut?
| Selasa, 25 November 2025 | 08:13 WIB

Bos Djarum Dicekal Bikin Saham BBCA & TOWR Sempat Goyang: Saatnya Serok atau Cabut?

Tekanan yang dialami saham BBCA mereda setelah pada Selasa (24/11) bank swasta tersebut mengumumkan pembagian dividen interim.

Bankir Optimistis Pertumbuhan Kredit Konsumer Membaik di Akhir Tahun
| Selasa, 25 November 2025 | 08:09 WIB

Bankir Optimistis Pertumbuhan Kredit Konsumer Membaik di Akhir Tahun

Para bankir optimistis akan terjadi perbaikan pertumbuhan  kredit konsumer menjelang akhir tahun, ditopang momentum natal dan tahun baru 

Menggelar IPO, Abadi Lestari (RLCO) Tawarkan 625 Juta Saham
| Selasa, 25 November 2025 | 07:49 WIB

Menggelar IPO, Abadi Lestari (RLCO) Tawarkan 625 Juta Saham

PT Abadi Lestari Indonesia Tbk (RLCO) berencana untuk IPO dengan menawarkan maksimal 625 juta saham kepada publik. 

Permintaan Domestik Kuat, Kinerja Elnusa (ELSA) Bisa Melesat
| Selasa, 25 November 2025 | 07:41 WIB

Permintaan Domestik Kuat, Kinerja Elnusa (ELSA) Bisa Melesat

Prospek kinerja PT Elnusa Tbk (ELSA) masih menjanjikan. Segmen penjualan barang dan jasa distribusi serta logistik energi bakal jadi motor utama.

Siasat Asahimas Flat Glass (AMFG) Hadapi Penurunan Penjualan Kaca
| Selasa, 25 November 2025 | 07:40 WIB

Siasat Asahimas Flat Glass (AMFG) Hadapi Penurunan Penjualan Kaca

Seiring dengan pelemahan pasar, terjadi kenaikan biaya produksi AMFG yang dipicu oleh fluktuasi harga gas alam.

Patrick Walujo Mundur, Skenario Merger GOTO dan Grab Kian Terbuka
| Selasa, 25 November 2025 | 07:33 WIB

Patrick Walujo Mundur, Skenario Merger GOTO dan Grab Kian Terbuka

Suksesi kepemimpinan menambah kental aroma rencana merger GOTO dan Grab pasca Patrick Sugito Walujo resmi mengundurkan diri dari jabatan CEO GOTO.

Transcoal Pacific (TCPI) Tetap Menjaring Cuan Pengangkutan Laut
| Selasa, 25 November 2025 | 07:25 WIB

Transcoal Pacific (TCPI) Tetap Menjaring Cuan Pengangkutan Laut

TCPI akan mengoptimalkan utilisasi armada yang ada serta melakukan peremajaan kapal secara bertahap.

INDEKS BERITA

Terpopuler