Kejutan Danantara

Senin, 09 Juni 2025 | 06:10 WIB
Kejutan Danantara
[ILUSTRASI. Yuwono Triatmodjo]
Yuwono Triatmodjo | Redaktur Pelaksana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kabar batalnya Ray Dalio menjadi salah satu penasihat Badan Pengelola Investasi Dana Anagata Nusantara (BPI Danantara), seperti ditulis pertama kali oleh Jun Luo Managing Editor Bloomberg pada 28 Mei lalu, mengejutkan publik dalam negeri. Terlepas bagaimana reaksi investor global menyikapi kabar tersebut, pertanyaan sederhana yang perlu dijawab adalah ada apa dengan Danantara?

Belum genap tiga bulan sebelumnya, founder Bridgewater Associates itu berdialog dengan Presiden Prabowo Subianto beserta sejumlah Menteri dan pengusaha kakap nasional. Gayung bersambut, Senin 24 Maret, foto dan profil Ray Dalio muncul di acara Danantara bertajuk "Meet The Team Danantara Indonesia".

Kala itu, Kepala BPI Danantara Rosan Roslani mengumumkan struktur dari kelembagaan yang dipimpinnya. Nama Ray Dalio Kembali ramai diperbincangkan setelah acara pertemuannya dengan Presiden Prabowo.

Dan kini, setelah muncul kabar panas soal tidak jadi bergabungnya Ray Dalio dalam jajaran penasihat Danantara, jawaban manajemen Danantara juga mengejutkan. Pernyataan bersama Danantara Indonesia dan Ray Dalio menegaskan, bahwa tidak ada perubahan dalam hubungan kemitraan tersebut.

“Keterlibatan Saya sebagai penasihat tetap sama, dan tidak berubah, bersifat sukarela, dan tidak dibayar. Danantara Indonesia sepenuhnya menghormati serta menghargai kontribusi tersebut,” jelas Ray Dalio dalam rilis resmi Bersama Danantara yang diterima awak media.

Sementara di sisi lain, dewan penasihat melibatkan banyak pihak. Ada nama Helman Sitohang eks CEO Asia Pasifik Credit Suisse periode 2015-2021 dan Jeffrey Sachs Direktur Center for Sustainable Development Columbia University AS (2026 hingga kini).

Temasuk nama Chapman Taylor equity portfolio manager Capital Group dan Thaksin Shinawatra Mantan Perdana Menteri Thailand periode 2001-2006.

Lantas, dari deretan nama penasihat tersebut, siapa saja yang berstatus penasihat informal, yang dengan sukarela memberikan nasihat tanpa menerima bayaran?

Bak kata pepatah, "Ada harga, ada rupa". Serta ungkapan yang berbunyi, "Tidak ada makan siang yang gratis". Maka, apa yang bisa para penasihat itu peroleh dari Danantara?

Entah bagaimana sejatinya konsep struktur keanggotaan para penasihat di Danantara, semoga saja tidak ada lagi kejutan.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Masa Kejayaan Unitlink Masih Sulit Terulang
| Rabu, 13 Agustus 2025 | 04:20 WIB

Masa Kejayaan Unitlink Masih Sulit Terulang

Pada Mei 2025 misalnya, OJK mencatat unitlink hanya menyumbang 22,7% dari premi asuransi jiwa, turun dari akhir tahun 2024 yang sebesar 40,4%. 

Pergerakan Rupiah di Rabu (13/8) Menanti Data Ekonomi
| Rabu, 13 Agustus 2025 | 04:20 WIB

Pergerakan Rupiah di Rabu (13/8) Menanti Data Ekonomi

Penguatan dolar AS terjadi setelah AS dan Tiongkok memperpanjang gencatan senjata tarif selama 90 hari.

Proyeksi Kupon SBN Ritel di Sisa Tahun 2025 Antara 5,75% – 6%
| Rabu, 13 Agustus 2025 | 04:19 WIB

Proyeksi Kupon SBN Ritel di Sisa Tahun 2025 Antara 5,75% – 6%

Pemerintah masih akan meluncurkan tiga seri Surat Berharga Negara (SBN) ritel hingga akhir  tahun 2025

Pendapatan Bunga Bank Melandai
| Rabu, 13 Agustus 2025 | 04:19 WIB

Pendapatan Bunga Bank Melandai

Pendapatan bunga bersih sejumlah bank hanya tumbuh tipis di paruh pertama 2025, bahkan cenderung menurun

Penuhi Kebutuhan Sekolah, Kredit Multiguna Meningkat
| Rabu, 13 Agustus 2025 | 04:19 WIB

Penuhi Kebutuhan Sekolah, Kredit Multiguna Meningkat

Pertumbuhan kredit multiguna di Juni 2025 disebabkan tingginya kebutuhan rumah tangga, misalnya biaya pendidikan.

Cemas dengan Kisruh Beras Oplosan, Pabrik Beras Setop Produksi di Beberapa Wilayah
| Rabu, 13 Agustus 2025 | 04:19 WIB

Cemas dengan Kisruh Beras Oplosan, Pabrik Beras Setop Produksi di Beberapa Wilayah

Untuk mengatasi ketidakpastian di pasar, pemerintah diminta segera mengevaluasi total tata niaga beras​.

Daya Beli Menjadi Risiko RAPBN Tahun Depan
| Rabu, 13 Agustus 2025 | 04:19 WIB

Daya Beli Menjadi Risiko RAPBN Tahun Depan

RAPBN 2026, menurut Badan Anggaran, akan menjadi milestone bagi pemerintah menjalankan program strategis.

Daya Beli Masih Terjepit, Bisnis Gadai Semakin Melejit
| Rabu, 13 Agustus 2025 | 04:05 WIB

Daya Beli Masih Terjepit, Bisnis Gadai Semakin Melejit

Layanan gadai diyakini akan semakin dicari demi mendapatkan dana segar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Rojali dan Rohana, Berkah atau Musibah?
| Rabu, 13 Agustus 2025 | 04:03 WIB

Rojali dan Rohana, Berkah atau Musibah?

Sejatinya, "Rojali" dan "Rohana" adalah sebuah berkah bagi peritel, bukan musibah, asal peritel tahu cara memikatnya.

Koreksi Harga Saham KLBF Dimanfaatkan Manulife, Vanguard, Hingga Goldman Sachs
| Selasa, 12 Agustus 2025 | 14:42 WIB

Koreksi Harga Saham KLBF Dimanfaatkan Manulife, Vanguard, Hingga Goldman Sachs

Rekomendasi yang dirilis para analis pada Agustus 2025 berjalan, semuanya menyarankan beli saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF). 

INDEKS BERITA