Kemampuan Bayar dan Daya Beli Loyo, NPL KPR Naik

Sabtu, 14 September 2024 | 05:50 WIB
Kemampuan Bayar dan Daya Beli Loyo, NPL KPR Naik
[ILUSTRASI. Hunian HK Realtindo di Sawangan, Depok, Jawa Barat, Selasa (3/9/2024). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/03/09/2024]
Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kualitas kredit sektor properti masih memburuk dan membayangi industri perbankan. Rasio kredit macet alias non performing loan (NPL) di segmen properti yang kembali merangkak naik dari bulan ke bulan.

Data Bank Indonesia (BI) mencatat, NPL kredit properti per Juli 2024 berada di level 2,68%. Angka ini naik tipis dari bulan sebelumnya di 2,64%.

Industri perbankan sejatinya sudah mencatatkan penurunan NPL kredit properti sejak April 2024. Kala itu, NPL kredit properti di 2,72%. Hanya saja, jika dilihat secara tahunan NPL properti masih turun dari Juli 2023 di 2,81%. 

Baca Juga: Pefindo Tegaskan Peringkat idAA Bank BJB (BJBR) Dengan Prospek Stabil

EVP Consumer Loan Bank Central Asia (BCA) Welly Yandoko mengakui, NPL properti meningkat. Namun posisinya masih di batas aman. 

Welly menjelaskan, penyebab penurunan kualitas kredit dikarenakan daya beli masyarakat yang melemah. Otomatis, proses pembayaran alias repayment capacity para kreditur menjadi lebih lemah. Terlebih masa restrukturisasi kredit mulai berakhir. 

Untuk itu, Welly menyebut, BCA akan selalu disiplin menjalankan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan kredit. "Setiap aplikasi KPR yang masuk ke BCA sudah melalui proses screening yang sangat mendalam dan hati-hati," ujar dia, Jumat (13/9).

Welly memaparkan, ia belum bisa memproyeksikan sampai kapan tren kenaikan NPL di KPR ini bisa selesai. Ia mengaku masih akan melihat bagaimana perkembangan situasi ekonomi ke depan. 

"Semoga kondisi semakin baik, sehingga daya beli kembali naik. Kami di BCA masih yakin NPL akan turun kembali di kisaran 1,5%-1,6%, bahkan turun lebih dari itu," papar Welly. Per semester I lalu, NPL BCA ada di 1,72%. 

Direktur Utama Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk Yuddy Renaldi memaparkan, segmen masyarakat menengah ke bawah memang mengalami penurunan dalam kemampuan membayar kredit properti. Ia membeberkan, NPL KPR di BJB naik 0,5%. Namun secara keseluruhan NPL emiten berkode BJBR ini masih terjaga pada level 1,5%.

Baca Juga: Tak Hanya BUMN Karya, Beban Bank Pelat Merah Bertambah Lantaran Ikut Menggotong IKN

Untuk mencegah NPL segmen KPR terus merangkak naik, Bank BJB mengaku lebih selektif dalam menyalurkan kredit. Ini terlihat dari pertumbuhan kredit properti BJBR yang tidak sekencang tahun lalu. 

Per Juli 2024, KPR Bank BJB hanya naik 9,8% secara tahunan. Ini berbeda dengan tahun sebelumnya yang selalu tumbuh dua digit. "Kami cenderung lebih konservatif dan berhati-hati dalam penyaluran kredit properti," ujar Yuddy. 
 

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Dirut ADCP Rizkan Firman: Jeli Mendesain Investasi Properti
| Sabtu, 12 Oktober 2024 | 09:08 WIB

Dirut ADCP Rizkan Firman: Jeli Mendesain Investasi Properti

Rizkan Firman, Direktur Utama PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADCP)

Mata Uang Asia Tertekan, Yen Jepang dan Yuan China Masih Bisa Dilirik
| Sabtu, 12 Oktober 2024 | 09:03 WIB

Mata Uang Asia Tertekan, Yen Jepang dan Yuan China Masih Bisa Dilirik

Pergerakan mata uang Asia masih akan dipengaruhi sejumlah data ekonomi, khususnya dari Amerika Serikat (AS)

Pasar Obligasi Masih Menarik Meskipun Suku Bunga Dipangkas
| Sabtu, 12 Oktober 2024 | 08:54 WIB

Pasar Obligasi Masih Menarik Meskipun Suku Bunga Dipangkas

Kendati suku bunga acuan dipangkas, prospek investasi surat utang masih menarik

Rekognisi Bali dan Pariwisata Berkelanjutan
| Sabtu, 12 Oktober 2024 | 08:10 WIB

Rekognisi Bali dan Pariwisata Berkelanjutan

Mewujudkan pariwisata berkualitas di Bali bisa membantu menuju Indonesia emas 2045.

Akhir Kenangan Pahit
| Sabtu, 12 Oktober 2024 | 08:00 WIB

Akhir Kenangan Pahit

Penurunan PPN tahun depan bisa menjadi kenangan manis pemerintahan Jokowi.

Tiga Tambang Tembaga Baru Yang Kaya Cadangan
| Sabtu, 12 Oktober 2024 | 07:55 WIB

Tiga Tambang Tembaga Baru Yang Kaya Cadangan

Ketiga proyek pertambangan tembaga itu memiliki cadangan hingga miliaran ton

Presiden Terpilih Melanjutkan Pendirian Family Office
| Sabtu, 12 Oktober 2024 | 07:37 WIB

Presiden Terpilih Melanjutkan Pendirian Family Office

Pendirian family office terjegal satu kementerian

Prabowo Janji Kendorkan Ketentuan Perpajakan
| Sabtu, 12 Oktober 2024 | 07:24 WIB

Prabowo Janji Kendorkan Ketentuan Perpajakan

Tim Prabowo mewacanakan penurunan PPh badan hingga penghapusan PPN properti

Buruh Tolak Hitung Upah Pakai Rumus PP 51/2023
| Sabtu, 12 Oktober 2024 | 07:15 WIB

Buruh Tolak Hitung Upah Pakai Rumus PP 51/2023

Serikat buruh berharap pemerintahan Prabowo Subianto yang menentukan upah 2025.

Kewajiban Legal Audit  Bisa Timbulkan Biaya Tinggi
| Sabtu, 12 Oktober 2024 | 07:10 WIB

Kewajiban Legal Audit Bisa Timbulkan Biaya Tinggi

Pengusaha menolak adanya rencana aturan kewajiban audit bagi perusahaan. 

INDEKS BERITA

Terpopuler