Kemeriahan Rights Issue Lagi di Akhir Tahun

Rabu, 24 November 2021 | 04:05 WIB
Kemeriahan Rights Issue Lagi di Akhir Tahun
[]
Reporter: Nur Qolbi, Sugeng Adji Soenarso | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aksi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue mewarnai pencarian dana di pasar modal Indonesia pada pengujung tahun ini. Sejumlah emiten akan menawarkan saham barunya dalam waktu dekat. 

Sejumlah emiten yang akan rights issue di antaranya Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO), PT Multipolar Tbk (MLPL), Bank Neo Commerce Tbk (BBYB), Bank Ina Perdana Tbk (BINA) dan Bank J Trust Tbk (BCIC) (lihat tabel). 

Analis Panin Sekuritas William Hartanto menyatakan, penggunaan dana hasil rights issue untuk pengembangan bisnis bernilai positif, ketimbang hanya untuk melunasi utang. William mengatakan, dalam melihat emiten rights issue penting untuk mempertimbangkan harga pelaksanaan rights issue serta pembeli siaga. 

Baca Juga: Sejumlah emiten bakal menggelar rights issue, simak rekomendasi sahamnya dari analis

Menurut dia, harga pelaksanaan rights issue menarik jika di bawah harga pasar. Sementara pembeli siaga dianggap penting melihat keseriusan investor. 

William menilai, rencana rights issue BPD Jawa Barat & Banten Tbk (BJBR) menarik. Emiten ini akan rights issue di kuartal I-2022 dan melepas 925 juta saham baru. Efek dilusi rights issue BJBR ini pun tak besar. 

Pilihan saham 

Selain itu, rights issue AGRO dan BCIC juga menarik karena harga penawaran saham barunya masih di bawah harga pasar. "Saham rights issue umumnya melemah," kata William.
Analis Pilarmas Investindo Sekuritas, Okie Setya Ardiastama menilai upaya rights issue merupakan bagian dari peningkatan modal. 

"Kami juga melihat nantinya dapat berdampak pada likuiditas saham," ujar dia, Selasa (23/11). Walau begitu, ia menyarankan investor memperhatikan tujuan dari penggunaan modal dan tanggal penting terkait pelaksanaan dari rights issue. 

Dari beberapa emiten tersebut, dia melihat aksi korporasi AGRO yang paling menarik ditebus. "Saat ini holding dari AGRO telah berkomitmen untuk menyerap penambahan modal tersebut," sebut dia.

Baca Juga: Ada 2 peminat utama dalam rencana divestasi saham Sub Holding Sarana Infrastruktur

Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mengumumkan akan mengeksekusi haknya. BRI Danareksa Sekuritas akan bertindak sebagai pembeli siaga. 

Tujuan rights issue AGRO adalah untuk pengembangan bisnis, utamanya penyaluran kredit digital dan akan menaikkan distribusi kredit. Okie memasang target harga saham AGRO untuk 12 bulan ke depan Rp 2.200.

Corporate Secretary AGRO, Hirawan Nur Kustono menuturkan penggunaan dana rights issue selain untuk meningkatkan permodalan, juga untuk ekspansi pembiayaan berbasis digital. Skema rights issue dalam penambahan modal dipilih AGRO karena dari sisi biaya relatif lebih murah dibanding pendanaan lainnya. "Penambahan modal, rasio CAR akan meningkat sehingga terjaga sesuai ketentuan otoritas," terang Hirawan.

Direktur MLPL Agus Arismunandar menyatakan, rights issue diyakini paling tepat mengoptimalkan dan meningkatkan shareholders value. Tujuan aksi korporasi MLPL untuk penguatan neraca keuangan dan pengembangan investasi ke depan.

Berdasarkan data BEI per 9 November 2021, untuk rencana rights issue di pipeline BEI terdapat 40 perusahaan dengan perkiraan total dana dihimpun sebesar Rp 24,44 triliun. Perusahaan yang menargetkan penghimpunan dana dengan target lebih dari Rp 1 triliun mencapai 10 perusahaan. 

Baca Juga: Bank Ina Perdana (BINA) patok harga rights sssue Rp 4.200 per saham

Bagikan

Berita Terbaru

Membedah Saham TRIN, dari Agenda Ekspansi Hingga Masuknya Anak Hashim Djojohadikusumo
| Rabu, 03 Desember 2025 | 09:59 WIB

Membedah Saham TRIN, dari Agenda Ekspansi Hingga Masuknya Anak Hashim Djojohadikusumo

Hingga pengujung 2025 PT Perintis Triniti Properti Tbk (TRIN) membidik pertumbuhan marketing revenue Rp 1,8 triliun.

BSDE Siap Menerbitkan Obligasi dan Sukuk Senilai Rp 1,75 Triliun
| Rabu, 03 Desember 2025 | 08:47 WIB

BSDE Siap Menerbitkan Obligasi dan Sukuk Senilai Rp 1,75 Triliun

Berdasarkan prospektus obligasi BSDE, seperti dikutip Selasa (2/12), emiten properti ini akan menerbitkan obligasi dalam empat seri.

Proyek Sanur Bakal Jadi Sumber Pendapatan Utama PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA)
| Rabu, 03 Desember 2025 | 08:03 WIB

Proyek Sanur Bakal Jadi Sumber Pendapatan Utama PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA)

Perdagangan saham PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA) kembali dibuka mulai sesi 1 hari ini, Rabu, 3 Desember 2025. 

Buyback Berakhir Hari Ini, tapi Harga Saham KLBF Kian Terpuruk Didera Sentimen MSCI
| Rabu, 03 Desember 2025 | 07:46 WIB

Buyback Berakhir Hari Ini, tapi Harga Saham KLBF Kian Terpuruk Didera Sentimen MSCI

Tekanan jual investor asing dan rerating sektor konsumer menghantam saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).

Calon Emiten Sarang Burung Wallet Ini Tetapkan Harga IPO di Rp 168 Per Saham
| Rabu, 03 Desember 2025 | 07:41 WIB

Calon Emiten Sarang Burung Wallet Ini Tetapkan Harga IPO di Rp 168 Per Saham

Saham RLCO lebih cocok dibeli oleh investor yang memang berniat untuk trading. Memanfaatkan tingginya spekulasi pada saham-saham IPO.

Reksadana Saham Bangkit di Akhir Tahun
| Rabu, 03 Desember 2025 | 07:00 WIB

Reksadana Saham Bangkit di Akhir Tahun

Berdasarkan data Infovesta, per November 2025 reksadana saham mencatat return 17,32% YtD, disusul return reksadana campuran tumbuh 13,26% YtD

Bayang-Bayang Bunga Utang Menggerogoti Fiskal
| Rabu, 03 Desember 2025 | 06:46 WIB

Bayang-Bayang Bunga Utang Menggerogoti Fiskal

Utang publik global capai US$110,9 T, memicu suku bunga tinggi. Ini potensi risiko kenaikan biaya utang pemerintah Indonesia hingga Rp4.000 T. 

IHSG Lagi-Lagi Mencetak Rekor Sepanjang Hayat, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Rabu, 03 Desember 2025 | 06:45 WIB

IHSG Lagi-Lagi Mencetak Rekor Sepanjang Hayat, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Pendorong penguatan IHSG berasal dari kenaikan harga saham emiten-emiten konglomerasi dan menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Perlindungan Proteksi Barang Milik Negara
| Rabu, 03 Desember 2025 | 06:39 WIB

Perlindungan Proteksi Barang Milik Negara

Pemerintah perkuat ketahanan fiskal melalui Asuransi BMN berbasis PFB. Cakupan aset melonjak jadi Rp 91 triliun di tahun 2025.

Ekspor Lemas Karena Bergantung ke Komoditas
| Rabu, 03 Desember 2025 | 06:37 WIB

Ekspor Lemas Karena Bergantung ke Komoditas

Ekspor Oktober 2025 turun 2,31% secara tahunan, tertekan anjloknya CPO dan batubara.                   

INDEKS BERITA