Kemiskinan Struktural Jadi Soal

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Kemiskinan struktural merupakan satu sebab utama kemiskinan di Indonesia. Arti kemiskinan struktural adalah kemiskinan yang berakar dari keterbatasan akses pendidikan, kesehatan, pekerjaan, hingga kepemilikan aset.
Kemiskinan tidak lepas dari terbatasnya akses masyarakat miskin ke pendidikan. Mayoritas orang miskin memiliki tingkat pendidikan rendah, yang membatasi kemampuan mereka mengakses pendidikan yang tinggi dan berkualitas.
Pemerintah perlu kebijakan yang tidak sekadar pendidikan gratis, tetapi juga menjamin keberlanjutan melalui dukungan biaya hidup, beasiswa, dan jaminan pendidikan tinggi bagi anak-anak keluarga miskin.
Lalu, ada masalah ketimpangan akses pekerjaan. Tingginya jumlah tenaga kerja tak sebanding dengan lapangan pekerjaan. Orang dengan pendidikan rendah sulit mendapat kerja yang layak. Perlu penciptaan lapangan kerja masif dan pengembangan sektor padat karya.
Perusahaan yang investasi di daerah harus didorong merekrut warga lokal. Pemerintah perlu meningkatkan keterampilan pekerja.
Baca Juga: Kebijakan Si Miskin Bisa Berubah Total
Hal lain, kurangnya pembangunan daerah tertinggal. Ini menjadi sumber kemiskinan di daerah tersebut. Misalnya seperti Papua, Nusa Tenggara.
Pemerintah perlu pendekatan lebih serius dalam membangun wilayah-wilayah ini, termasuk menciptakan sumber ekonomi baru yang tidak sepenuhnya bergantung pada sumber daya alam.
Memutus rantai kemiskinan struktural perlu pendekatan komprehensif yang tidak hanya fokus ke bantuan jangka pendek, tapi juga membangun akses yang adil terhadap pendidikan berkualitas, lapangan pekerjaan, kepemilikan aset, dan penguatan industri lokal.
Pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat harus bekerja bersama menciptakan sistem ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan, agar kemiskinan tidak jadi warisan turun-temurun.