Kenaikan Harga Logam Industri Mulai Terbatas di Tahun Depan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga komoditas logam industri kompak bergerak menguat sepanjang tahun ini karena pasokan yang terbatas. Namun, para analis memproyeksikan pertumbuhan harga logam industri di tahun depan tidak akan lebih tinggi dari tahun ini.
Sepanjang tahun ini hingga Jumat (3/12), timah mencatatkan penguatan harga tertinggi di antara logam industri. Harga komoditas ini naik 93,53%.
Ini Artikel SpesialAgar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan. Sudah berlangganan? MasukBerlangganan dengan GoogleGratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran. Kontan Digital Premium AccessBusiness Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari Rp 120.000Business InsightHanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan Berita Terbaru
| Senin, 03 November 2025 | 15:49 WIB
Inflasi Tahunan Tertinggi Dalam 17 Bulan, Inflasi Bulanan Tertinggi Dalam 5 TahunBPS melaporkan inflasi Oktober 2025 capai 0,28% (MtM) dan 2,86% (YoY), tertinggi dalam 5 tahun. Emas perhiasan jadi pemicu utama. Simak detailnya!
| Senin, 03 November 2025 | 15:15 WIB
Neraca Dagang Indonesia Surplus 65 Bulan, September 2025 MenciutBPS merilis data neraca dagang Indonesia September 2025. Surplus neraca dagang mencapai US$ 4,34 miliar, turun dari bulan sebelumnya.
| Senin, 03 November 2025 | 12:47 WIB
Inflasi Oktober 2025 Mencapai 2,86% dan Tertinggi Sejak 2021, Emas Jadi Pemicu UtamaInflasi Indonesia Oktober 2025 mencapai 0,28% MtM (2,86% YoY). BPS sebut emas perhiasan pemicu. Pahami dampak dan data provinsinya.
| Senin, 03 November 2025 | 12:45 WIB
Kontroversi Pajak Kekayaan, Itu Eksesif, Picik dan KunoTak masuk akal, wajib pajak menjual atau melikuidasi sebagian harta mereka, hanya karena tidak memiliki aset likuid untuk membayar pajak ini.
| Senin, 03 November 2025 | 12:22 WIB
Indonesia Surplus Neraca Dagang 65 Bulan Berturut-Turut, Tapi Surplus Makin MiniBPS mengumumkan neraca perdagangan September 2025 mengalami surplus US$ 4,34 miliar, ditopang non-migas.
| Senin, 03 November 2025 | 12:05 WIB
PMI Manufaktur Oktober Melesat, Sinyal Awal Pemulihan Ekonomi IndonesiaPMI manufaktur Indonesia naik jadi 51,2 di Oktober 2025, didorong permintaan domestik dan belanja masyarakat.
| Senin, 03 November 2025 | 08:07 WIB
Kredit Diprediksi Masih Flat Hingga Akhir Tahun, Saham BTPS Direkomendasikan TahanMeski belakangan tengah mengalami koreksi, sepanjang 2025 berjalan saham BTPS sudah mencetak kenaikan harga 46,52%.
| Senin, 03 November 2025 | 07:46 WIB
Meneropong Prospek Saham DEWA di Tengah Transformasi Bisnis dan Otak-Atik KeuanganSetiap kenaikan kapasitas 50 juta bcm membutuhkan investasi Rp 3,4 hingga Rp 4 triliun untuk pembelian alat berat dan peralatan pendukung.
| Senin, 03 November 2025 | 07:25 WIB
Banjir Impor Biang Kerok Kontraksi TPTIKI Oktober menujukkan 22 subsektor masih ekspansi, hanya industri tekstil yang mengalami kontraksi akibat tekanan pasar
| Senin, 03 November 2025 | 07:22 WIB
Pendapatan Operasional Melejit, Laba Indomobil (IMAS) Melambung TinggiSampai 30 September 2025, laba bersih PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) melejit 216,06% secara tahunan (yoy) jadi Rp 257,60 miliar. Terpopuler |
|---|
