Kenaikan Harga Logam Industri Mulai Terbatas di Tahun Depan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga komoditas logam industri kompak bergerak menguat sepanjang tahun ini karena pasokan yang terbatas. Namun, para analis memproyeksikan pertumbuhan harga logam industri di tahun depan tidak akan lebih tinggi dari tahun ini.
Sepanjang tahun ini hingga Jumat (3/12), timah mencatatkan penguatan harga tertinggi di antara logam industri. Harga komoditas ini naik 93,53%.
|
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.
Sudah Berlangganan? Masuk
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama dan gunakan akun Google sebagai metode pembayaran.
Business Insight
Artikel pilihan editor Kontan yang menyajikan analisis mendalam, didukung data dan investigasi.
Kontan Digital Premium Access
Paket bundling Kontan berisi Business Insight, e-paper harian dan tabloid serta arsip e-paper selama 30 hari.
Masuk untuk Melanjutkan Proses Berlangganan
Berita Terbaru
| Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB
Saham Perkapalan Mengangkat Sauh, Cuma Gorengan atau Fundamental yang Mulai Berlayar?Sepanjang tahun 2025 berjalan, harga saham emiten kapal mengalami kenaikan harga signifikan, bahkan hingga ratusan persen.
| Minggu, 21 Desember 2025 | 09:05 WIB
Analisis Astra International, Bisnis Mobil Lesu tapi Saham ASII Malah Terbang 31,85%Peluncuran produk baru seperti Veloz Hybrid diharapkan bisa menjadi katalis penahan penurunan volume penjualan.
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:31 WIB
Embusan Angin Segar Bagi Investor Saham dan Kripto di Indonesia dari AmerikaKebijakan QE akan mengubah perilaku investor, perbankan dan institusi memegang dana lebih hasil dari suntikan bank sentral melalui obligasi.
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:30 WIB
Nilai Tukar Rupiah Masih Tertekan di Akhir TahunMengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot melemah 0,16% secara harian ke Rp 16.750 per dolar AS pada Jumat (19/12)
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:15 WIB
Akuisisi Tambang Australia Tuntas, Bumi Resources Gelontorkan Duit Rp 346,9 MiliarTransformasi bertahap ini dirancang untuk memperkuat ketahanan BUMI, mengurangi ketergantungan pada satu siklus komoditas.
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:06 WIB
Rajin Ekspansi Bisnis, Kinerja Grup Merdeka Masih Merana, Ada Apa?Tantangan utama bagi Grup Merdeka pada 2026 masih berkaitan dengan volatilitas harga komoditas, terutama nikel.
| Minggu, 21 Desember 2025 | 07:42 WIB
Chandra Asri Pacific (TPIA) Terbitkan Obligasi Sebesar Rp 1,5 TriliunDana bersih dari hasil obligasi ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan seluruhnya untuk keperluan modal kerja.
| Minggu, 21 Desember 2025 | 07:00 WIB
Kelolaan Reksadana Syariah Tumbuh Subur di 2025Dana kelolaan reksadana syariah mencapai Rp 81,54 triliun per November 2025, meningkat 61,30% secara year-to-date (ytd).
| Minggu, 21 Desember 2025 | 06:10 WIB
Menjaga Keseimbangan Cuan Bisnis Bank Syariah & ESGDi tengah dorongan transisi menuju ekonomi rendah karbon, perbankan diposisikan sebagai penggerak utama pembiayaan berkelanjutan.
| Minggu, 21 Desember 2025 | 06:10 WIB
Mengunci Target Pertumbuhan Ekonomi Pemerintah, dengan semangat dan ambisi besar seperti biasanya, menargetkan 2026 sebagai pijakan awal menuju mimpi pertumbuhan ekonomi 8%. Terpopuler |
|---|
