Kenaikan Harga Logam Industri Mulai Terbatas di Tahun Depan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga komoditas logam industri kompak bergerak menguat sepanjang tahun ini karena pasokan yang terbatas. Namun, para analis memproyeksikan pertumbuhan harga logam industri di tahun depan tidak akan lebih tinggi dari tahun ini.
Sepanjang tahun ini hingga Jumat (3/12), timah mencatatkan penguatan harga tertinggi di antara logam industri. Harga komoditas ini naik 93,53%.
|
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.
Sudah Berlangganan? Masuk
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama dan gunakan akun Google sebagai metode pembayaran.
Business Insight
Artikel pilihan editor Kontan yang menyajikan analisis mendalam, didukung data dan investigasi.
Kontan Digital Premium Access
Paket bundling Kontan berisi Business Insight, e-paper harian dan tabloid serta arsip e-paper selama 30 hari.
Masuk untuk Melanjutkan Proses Berlangganan
Berita Terbaru
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 10:11 WIB
Transaksi Pembayaran Lewat QRIS Semakin SemarakBI menargetkan volume transaksi QRIS tahun 2025 mencapai 15,37 miliar atau melonjak 146,4% secara tahunan dengan nilai Rp 1.486,8 triliun
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 10:07 WIB
CIMB Niaga Syariah Jajaki Konsolidasi dengan BUSBank CIMB Niaga berpotensi memiliki bank syariah beraset jumbo. Pasalnya, bank melakukan penjajakan untuk konsolidasi dengan bank syariah
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 08:00 WIB
Ekonomi Tak Pasti, Kolektor Barang Mewah Berhati-hatiKondisi ekonomi global yang tak pasti serta suku bunga tinggi menekan industri barang mewah di tahun 2025
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 07:10 WIB
Berhentilah Menebang Masa DepanBencana banjir dan longsor di tiga provinsi Sumatra jadi momentum reformasi kebijakan perizinan dan tata ruang Indonesia.
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 07:00 WIB
Jangan Jadi TradisiLonjakan harga-harga komoditas pangan menjelang Nataru ataupun saat puasa dan Lebaran harus disikapi serius pemerintah lewat kebijakan.
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:55 WIB
Bos Martina Berto (MBTO) Memilih Investasi Berhorizon Menengah hingga PanjangDirektur Utama PT Martina Berto Tbk (MBTO), Bryan David Emil, memilih aset berjangka menengah panjang dalam portofolio investasinya.
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:50 WIB
Multifinance Kejar Pembiayaan MobilPemangkasan target penjualan mobil baru oleh Gaikindo menjadi 780.000 unit menegaskan tekanan pada industri otomotif belum mereda.
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:48 WIB
Daya Beli Pulih, Kredit Masih TertahanPemulihan daya beli masyarakat mulai terlihat di Oktober 2025, namun belum merata. Kredit rumahtangga jadi penopang utama pertumbuhan kredit OJK.
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:30 WIB
Rupiah Pekan Ini Terangkat Pelemahan DolarMengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot menguat 0,18% secara harian ke Rp 16.646 per dolar AS pada Jumat (12/12).
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 05:20 WIB
Sinergi Multi (SMLE) Bersiap Mengekspor Minyak NilamSMLE memperkuat bisnis nilam sebagai salah satu komoditas strategis di Indonesia dengan fokus pada kategori wewangian (fragrance & flavors). |
|---|
