Kendal dan Gresik Disiapkan Menjadi Kawasan Ekonomi Khusus

Senin, 01 April 2019 | 08:14 WIB
Kendal dan Gresik Disiapkan Menjadi Kawasan Ekonomi Khusus
[]
Reporter: Grace Olivia | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah tengah menyiapkan peralihan dua kawasan industri di Jawa menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Kedua kawasan industri yang diusulkan naik status itu adalah Kawasan Industri Kendal dan Kawasan Industri Gresik.

Usulan kawasan industri Kendal beralih menjadi KEK sudah disampaikan Gubernur Jawa Tengah. Dewan Nasional KEK sedang mengevaluasi usulan itu, sebelum direkomendasikan ke Presiden. "Sekarang dalam tahap evaluasi Tim Pelaksana Dewan Nasional. Minggu depan akan dibahas," ujar Enoh Suharto Pranoto, Sekretaris Dewan Nasional KEK kepada KONTAN, Minggu (29/3).

Tapi, Enoh tidak memerinci target peralihan status Kawasan Industri Kendal tersebut. Yang terang, perubahan status itu tidak lantas membuat investor lebih memilih KEK ranah Jawa ketimbang luar Jawa untuk berinvestasi.

Untuk KEK di luar Jawa, lebih difokuskan bagi industri berbasis pengolahan sumber daya alam. Sedang KEK di Jawa adalah buat industri yang sudah menerapkan teknologi tinggi, mengarah ke industri 4.0. Contoh, industri fesyen, farmasi, makanan dan minuman, juga kosmetik.

Intinya, industri yang ada tersebut bisa jadi substitusi produk impor dan berorientasi ekspor. "Jadi, tidak akan mengganggu industri yang sudah ada," kata Enoh.

Juliani Kusumaningrum, Head of Marketing Kawasan Industri Kendal, mengakui, pihaknya mengajukan peralihan status tersebut menjadi KEK. Sayang, ia tidak mau memerinci lebih lanjut soal progres perkembangannya. "Sudah tahap akhir, tapi saya belum bisa komentar lebih jauh lagi," sebut dia.

Yang jelas, Juliani mengungkapkan, ada 20 investor bersiap masuk Kawasan Industri Kendal. Total nilai investasi baru itu bakal mencapai US$ 1,5 miliar dari bidang makanan, furnitur, tekstil, garmen, serta apparel.

Sementara peralihan status Kawasan Industri Gresik jadi KEK belum semaju Kendal. Enoh menyatakan, masih dalam tahap penjajakan.

Sebelum paruh pertama tahun ini, ada enam KEK yang bisa beroperasi. Misalnya, Bitung (zona industri dan logistik), dan Morotai (pariwisata, industri dan logistik).

Bagikan

Berita Terbaru

Saham Prajogo Pangestu Bergerak Fenomenal, Ini Review dan Pilihan Saham 2026
| Kamis, 01 Januari 2026 | 06:06 WIB

Saham Prajogo Pangestu Bergerak Fenomenal, Ini Review dan Pilihan Saham 2026

Analis melihat TPIA layak dicermatiterutama jika valuasi kian rasional dan perkembangan ekspansi mulai tercermin dalam kinerja keuangan.

Menatap Tahun 2026, PJAA Genjot Optimalisasi Bisnis dan Proyek Reklamasi
| Kamis, 01 Januari 2026 | 05:28 WIB

Menatap Tahun 2026, PJAA Genjot Optimalisasi Bisnis dan Proyek Reklamasi

PJAA siapkan strategi 2026: optimalisasi bisnis eksisting, ekspansi reklamasi bertahap, capex Rp 123 miliar, target pendapatan 10% dan laba 29%.

Defisit Pasokan Bayangi Pasar, Harga Tembaga Berpeluang Tetap Tinggi di 2026
| Kamis, 01 Januari 2026 | 05:01 WIB

Defisit Pasokan Bayangi Pasar, Harga Tembaga Berpeluang Tetap Tinggi di 2026

Prospek harga tembaga 2026 tetap bullish berkat defisit pasokan 330 kmt dan permintaan EV. Analis proyeksi US$ 10.000-13.500 per ton.

Pasar Modal Indonesia 2025 Didominasi Investor Muda dan Ritel
| Rabu, 31 Desember 2025 | 20:14 WIB

Pasar Modal Indonesia 2025 Didominasi Investor Muda dan Ritel

Hingga 24 Desember 2025, KSEI mencatat jumlah investor pasar modal telah menembus 20,32 juta Single Investor Identification (SID).

Produsen Menahan Diri, Konsumen Mulai Optimistis: Gambaran Ekonomi 2025
| Rabu, 31 Desember 2025 | 19:01 WIB

Produsen Menahan Diri, Konsumen Mulai Optimistis: Gambaran Ekonomi 2025

Ekonomi Indonesia menunjukkan dua wajah yang berbeda. Produsen mulai bersikap lebih hati-hati saat keyakinan konsumen mulai membaik.

IHSG Menguat 22,13%, Asing Net Sell Rp 17,34 Triliun Pada 2025, Prospek 2026 Membaik
| Rabu, 31 Desember 2025 | 17:27 WIB

IHSG Menguat 22,13%, Asing Net Sell Rp 17,34 Triliun Pada 2025, Prospek 2026 Membaik

IHSG menguat 22,13% di 2025, ditutup 8.646,94, didorong investor lokal. Asing net sell Rp 17,34 triliun.

Saham ESSA Terkoreksi ke Area Support, Simak Prospek ke Depan
| Rabu, 31 Desember 2025 | 15:00 WIB

Saham ESSA Terkoreksi ke Area Support, Simak Prospek ke Depan

ESSA mulai menunjukkan sinyal yang semakin konstruktif dan menarik bagi investor dengan profil risiko lebih agresif.

2025, Kesepakatan Merger Akuisisi Sektor Keuangan Indonesia Capai Rp 9,21 triliun
| Rabu, 31 Desember 2025 | 14:05 WIB

2025, Kesepakatan Merger Akuisisi Sektor Keuangan Indonesia Capai Rp 9,21 triliun

Kesepakatan merger dan akuisisi di sektor keuangan melesat 56,3% secara tahunan, di saat total aktivitas merger dan akuisisi turun

Saham-Saham Paling Cuan dan Paling Jeblok Saat IHSG Naik 22% pada 2025
| Rabu, 31 Desember 2025 | 13:50 WIB

Saham-Saham Paling Cuan dan Paling Jeblok Saat IHSG Naik 22% pada 2025

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 22,13% sepanjang tahun 2025. IHSG ditutup pada level 8.646,94 pada perdagangan terakhir.

Nilai Kesepakatan Merger dan Akuisisi di Indonesia Merosot 72,1% di 2025
| Rabu, 31 Desember 2025 | 13:01 WIB

Nilai Kesepakatan Merger dan Akuisisi di Indonesia Merosot 72,1% di 2025

Nilai kesepakatan merger dan akuisisi yang terjadi sepanjang 2025 mencapai US$ 5,3 miliar, atau setara sekitar Rp 88,46 triliun

INDEKS BERITA

Terpopuler