Kendati Prospek Global Masih Lesu, Ekonomi Ditarget Tumbuh hingga 5,6% di 2020

Selasa, 21 Mei 2019 | 09:18 WIB
Kendati Prospek Global Masih Lesu,  Ekonomi Ditarget Tumbuh hingga 5,6% di 2020
[]
Reporter: Benedicta Prima, Grace Olivia | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perseteruan dagang Amerika Serikat (AS) dan China yang meruncing belakangan ini menyuramkan tak cuma perdagangan internasional, tetapi juga prospek pertumbuhan ekonomi dunia. Namun, pemerintah tetap memasang target ambisius pada rencana kerja tahun depan.

Dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2020 yang disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat paripurna di DPR, Senin (20/5), pemerintah memasang target pertumbuhan ekonomi di kisaran 5,3%–5,6%. Adapun target inflasi sekitar 2%–4% dan nilai tukar rupiah Rp 14.000–Rp 15.000 per dollar AS.

Adapun perkiraan rasio penerimaan pajak terhadap produk domestik bruto (PDB) 2020 ditargetkan 11,8%–12,4% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Batas bawah target 2020 lebih rendah ketimbang target di APBN 2019 yang sebesar 12,2% dari PDB.

Pertimbangannya, penerimaan perpajakan di APBN 2019 yang tergambar pada awal tahun ini terlihat lesu. Dampak perlambatan ekonomi global memengaruhi kinerja ekspor dan impor nasional yang masih berkontraksi hingga April 2019. Sementara penerimaan negara bukan pajak (PNBP) tahun depan ditargetkan mencapai 2%–2,5% terhadap PDB.

Untuk mencapai target-target tersebut, pemerintah berupaya menciptakan efisiensi di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020. Karena itu, pemerintah bakal melakukan penghematan belanja barang secara masif, dan menambah belanja modal. Selain itu pemerintah melanjutkan program reformasi belanja pegawai, agar efektivitas meningkat.

Pemerintah ingin ada ketepatan sasaran belanja bantuan sosial dan subsidi, serta penguatan belanja transfer ke daerah dan dana desa. Sehingga, belanja negara 2020 diperkirakan mencapai kisaran 14,4%–15,4% terhadap PDB.

"Kebijakan belanja bukan hanya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi semata, tetapi juga pemerataan pembangunan. Antara lain pengentasan kemiskinan, pengurangan kesenjangan, peningkatan kualitas tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja, peningkatan produktivitas, serta peningkatan daya beli," kata Sri Mulyani.

Dari gambaran ini, pemerintah ingin mempertahankan defisit anggaran 2020 pada kisaran 1,75%–1,52% terhadap PDB. Target ini lebih rendah dari target APBN 2019 sebesar 1,84% terhadap PDB. Adapun keseimbangan primer ditargetkan positif dan sementara rasio utang dijaga pada kisaran 30% terhadap PDB.

Melihat target ini, Kepala Penelitian Makroekonomi dan Finansial Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia Febrio Kacaribu menilai, pemerintah ingin menjaga disiplin fiskal di tengah tekanan ekonomi global. Pemerintah ingin kebijakan fiskal yang ekspansif, tapi tak mau memperlebar defisit. "Disiplin fiskal itu tidak ada tawar menawar. Defisit harus tetap di bawah 2,5%," katanya. Apalagi saat ini kondisi neraca dagang mapun transaksi berjalan Indonesia masih defisit.

Bagikan

Berita Terbaru

ABMM Agendakan Lebih Gencar Eksplorasi Setelah Akuisisi Tambang Entitas Usaha UNTR
| Selasa, 04 Maret 2025 | 21:32 WIB

ABMM Agendakan Lebih Gencar Eksplorasi Setelah Akuisisi Tambang Entitas Usaha UNTR

PT ABM Investama Tbk (ABMM) gencar menggelar ekspansi anorganik lewat akuisisi perusahaan dalam beberapa waktu terakhir.

Harga Bahan Pangan Sudah Naik di Awal Ramadan
| Selasa, 04 Maret 2025 | 13:27 WIB

Harga Bahan Pangan Sudah Naik di Awal Ramadan

Memasuki bulan Ramadan, harga beberapa bahan pangan mengalami kenaikan. Dari hasil pantauan, harga-harga ini sudah mulai naik sebelum Ramadan. 

Setelah SRIL Pailit, Kini Giliran Produsen GT Man (RICY) Digugat PKPU Askrindo
| Selasa, 04 Maret 2025 | 12:37 WIB

Setelah SRIL Pailit, Kini Giliran Produsen GT Man (RICY) Digugat PKPU Askrindo

Merujuk laporan keuangan RICY pada sembilan bulan pertama 2024, tercatat perusahaan ini memiliki liabilitas jangka pendek senilai Rp 1,23 triliun.

Awal Tahun Ini PTRO Bidik Rp 1,5 Triliun dari Obligasi Berkelanjutan dan Sukuk Ijarah
| Selasa, 04 Maret 2025 | 12:10 WIB

Awal Tahun Ini PTRO Bidik Rp 1,5 Triliun dari Obligasi Berkelanjutan dan Sukuk Ijarah

Seluruh dana yang diperoleh dari hasil obligasi dan sukuk ijarah akan digunakan untuk modal kerja proyek PTRO.​

Emiten Telko Berlomba di Lelang Spektrum 1,4 GHz, dari TLKM, ISAT, EXCL Hingga WIFI
| Selasa, 04 Maret 2025 | 11:12 WIB

Emiten Telko Berlomba di Lelang Spektrum 1,4 GHz, dari TLKM, ISAT, EXCL Hingga WIFI

Pemerintah diminta berhati-hati agar lelang tidak hanya menguntungkan segelintir pihak tanpa ada dampak nyata bagi pemerataan akses internet.

Pebisnis Minuman Beralkohol Sulit Dapat Izin Impor
| Selasa, 04 Maret 2025 | 10:15 WIB

Pebisnis Minuman Beralkohol Sulit Dapat Izin Impor

Setiap tahun para pebisnis mesti mengurus izin melalui sistem Inatrade di Kementerian Perdagangan (Kemendag)

Efisiensi Anggaran Ibu Kota Nusantara (IKN) dan Keberlanjutan Investasi Swasta
| Selasa, 04 Maret 2025 | 10:15 WIB

Efisiensi Anggaran Ibu Kota Nusantara (IKN) dan Keberlanjutan Investasi Swasta

Sederet perusahaan swasta sudah menyatakan komitmennya untuk terlibat dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Reksadana Dolar AS Pendapatan Tetap Menarik Untuk Dilirik
| Selasa, 04 Maret 2025 | 07:20 WIB

Reksadana Dolar AS Pendapatan Tetap Menarik Untuk Dilirik

Performa kinerja reksadana berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS) alias offshore diproyeksi akan positif, seiring otot dolar AS yang menguat

Rupiah Punya Potensi Naik Lagi Pada Selasa (4/3)
| Selasa, 04 Maret 2025 | 07:17 WIB

Rupiah Punya Potensi Naik Lagi Pada Selasa (4/3)

Rupiah mengalami rebound terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin (3/3), pasca terpuruk di akhir pekan.

Kupon ST014 di Dua Tenor Bisa Berada di Kisaran 6,1%-6,85%
| Selasa, 04 Maret 2025 | 07:13 WIB

Kupon ST014 di Dua Tenor Bisa Berada di Kisaran 6,1%-6,85%

Pemerintah akan kembali meluncurkan obligasi ritel. Adalah Sukuk Tabungan (ST) seri ST014, yang akan dirilis pada 7 Maret 2025. 

INDEKS BERITA

Terpopuler