Kepala Daerah V2

Sabtu, 10 Agustus 2024 | 08:05 WIB
Kepala Daerah V2
[ILUSTRASI. TAJUK - Djumyati Partawidjaja]
Reporter: Djumyati Partawidjaja | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saat ada kewajiban mengerjakan peer bersama, sejak zaman bangku sekolah dulu, kita semua bakal ogah-ogahan. Bisa dipastikan, akhirnya peer itu tidak akan pernah ada orang yang mau menuntaskan. Bahkan untuk sekadar menyentuh pun, bisa jadi tak ada. 

Saat ini sebenarnya kita semua mempunyai peer bersama menghadapi perubahan iklim. Berbagai inisiatif dari global terus bermunculan.

Para petinggi di dunia menyadari pentingnya mengerem penggunaan bahan energi fosil. Berjilid-jilid pertemuan sudah dilakukan, Indonesia pun sudah memberikan komitmennya untuk berbagai inisiatif dalam transisi menjadi lebih hijau.

Bukan main-main, dalam dokumen National Determined Contribution (NDC), Indonesia sudah mendetailkan berbagai upaya penurunan emisi karbon dalam level sektoral. Sayangnya karena ini peer bersama, lebih banyak pihak yang memilih berpangku tangan. 

Bukan mengecilkan upaya pihak-pihak yang bekerja keras mengerjakan berbagai inisiatif untuk menjadi lebih hijau. Masalahnya ada terlalu banyak orang memilih berpangku tangan, karena dampak perubahan iklim ini tidak terlihat di depan mata.

Celakanya, pada saat bencana menimpa, orang-orang tak peduli itu bukannya bangkit mengerjakan peer-nya, tapi malah mengutuki orang lain. 

Contoh paling mudah adalah masalah banjir yang tiba-tiba melanda beberapa daerah Indonesia. Beberapa banjir adalah kasus baru, beberapa yang lain adalah kasus lama yang tak pernah selesai. Kasus tak pernah selesai, karena memang tidak ada inisiatif apa pun, terutama dari pemerintah daerah untuk menyelesaikan masalah banjir. 

Menurut seorang pakar kebencanaan yang bertemu dengan kepala daerah yang bermasalah,  sang kepala daerah ada dalam tahap putus asa dan bosan. Dalam kapasitasnya sebagai kepala daerah, ia hanya mengandalkan pakar dari universitas di daerahnya. Pakar-pakar yang tak mampu memberikan solusi.   

Masalah banjir dampak climate change memang membutuhkan pakar yang lebih mumpuni . 

Banjir di satu daerah akan jadi peer bersama, di mana kepala daerah yang diharapkan jadi ujung tombak solusi. Celakanya dengan sistem Pilkada kita ini, para politisi hanya berfokus menyelesaikan masalah 5-10 tahun di masa jabatannya. 

Saya hanya bermimpi di Pilkada November mendatang ada pemimpin yang bisa berpikir lebih cerdas. Tanpa itu kita semua akan dibiarkan mengambang dengan masalah.

Selanjutnya: Realisasi Penyaluran Dana Peremajaan Sawit Rp 9 T

Bagikan

Berita Terbaru

Pendapatan Industri Gim Melampaui Streaming dan Box Office, Prospeknya Makin Asyik
| Kamis, 12 September 2024 | 22:51 WIB

Pendapatan Industri Gim Melampaui Streaming dan Box Office, Prospeknya Makin Asyik

Pasal gim video global mencatatkan pendapatan senilai US$ 196 miliar di tahun 2023. 

China Kembali Negosiasi dengan Uni Eropa Terkait Bea Masuk Kendaraan Listrik
| Kamis, 12 September 2024 | 15:40 WIB

China Kembali Negosiasi dengan Uni Eropa Terkait Bea Masuk Kendaraan Listrik

Uni Eropa mengusulkan tarif akhir kendaraan listrik China sebesar 35,3%, di atas bea masuk impor mobil standar 10%.

Dicegat Saat Hendak ke Luar Negeri, Ini Awal Mula Bos Texmaco Terjerat Utang Negara
| Kamis, 12 September 2024 | 11:05 WIB

Dicegat Saat Hendak ke Luar Negeri, Ini Awal Mula Bos Texmaco Terjerat Utang Negara

Marimutu Sinivasan tidak menunjukkan itikad baik untuk menyelesaian kewajibannya kepada negara.

Banyak Faktor Pendukung, Simak Prospek Pasar Obligasi di Sisa 2024 dan Sepanjang 2025
| Kamis, 12 September 2024 | 10:05 WIB

Banyak Faktor Pendukung, Simak Prospek Pasar Obligasi di Sisa 2024 dan Sepanjang 2025

Imbal hasil obligasi Indonesia lebih menarrik dibanding banyak negara lain.

Beralih ke Pendanaan Hijau, ADRO Lepas Aset Batubara Termal Senilai US$ 2,63 Miliar
| Kamis, 12 September 2024 | 08:19 WIB

Beralih ke Pendanaan Hijau, ADRO Lepas Aset Batubara Termal Senilai US$ 2,63 Miliar

PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) akan melepas PT Adaro Andalan Indonesia yang bernilai US$ 2,63 miliar.

Saat Dolar AS Melemah, Prospek Valuta Utama Belum Pasti
| Kamis, 12 September 2024 | 08:16 WIB

Saat Dolar AS Melemah, Prospek Valuta Utama Belum Pasti

Ekspektasi pemangkasan suku bunga global yang semakin kuat membuat dolar Amerika Serikat (AS) melemah 

Prospek Energi Mega Persada (ENRG) Terangkat oleh Akuisisi Aset
| Kamis, 12 September 2024 | 08:14 WIB

Prospek Energi Mega Persada (ENRG) Terangkat oleh Akuisisi Aset

Menakar prospek kinerja PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) di tengah fluktuasi harga komoditas

Prospek Obligasi Tanah Air Terangkat Dana Asing
| Kamis, 12 September 2024 | 08:11 WIB

Prospek Obligasi Tanah Air Terangkat Dana Asing

Prospek pasar obligasi di sisa tahun 2024 dan tahun 2025 mendatang akan positif. 

Udang, Ekologi & Cuan
| Kamis, 12 September 2024 | 08:05 WIB

Udang, Ekologi & Cuan

Industri udang dalam negeri perlu mendapat perhatian pemerintah.

ASSA Menyerap Capex Rp 577,6 Miliar
| Kamis, 12 September 2024 | 08:00 WIB

ASSA Menyerap Capex Rp 577,6 Miliar

Mayoritas capex digunakan untuk peremajaan dan pembelian unit kendaraan baru untuk mendukung layanan bisnis rental.

INDEKS BERITA

Terpopuler