Kerapuhan Pangan

Rabu, 19 Oktober 2022 | 08:00 WIB
Kerapuhan Pangan
[]
Reporter: Havid Vebri | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ancaman krisis pangan global di depan mata. Potensi ancaman itu disampaikan Organisasi Pangan dan Pertanian (Food and Agriculture Organization/FAO) saat memperingati Hari Pangan Sedunia atau World Food Day 2022 pada Minggu (16/10).

Potensi krisis pangan akut itu dipicu situasi global yang tidak menentu. Antara lain lonjakan harga pangan, energi, pupuk, krisis iklim hingga konflik Rusia-Ukraina yang berlangsung lama.

Terbitnya ancaman itu tak bisa dipandang sebelah mata, termasuk oleh Indonesia yang sebagian besar bahan pangannya masih disuplai dari impor. Ledakan krisis pangan global, jelas berdampak terhadap ketahanan pangan dalam negeri. 

Merespon ancaman krisis pangan ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengklaim bahwa Indonesia sudah jauh-jauh hari melakukan sejumlah persiapan untuk menghadapi ancaman krisis pangan.

Ya, benar apa yang disampaikan Presiden. Bahkan, sejak periode awal pemerintahannya, Jokowi telah menetapkan sejumlah komoditas pangan utama, seperti padi, jagung, dan kedelai dalam Nawacita di bidang swasembada pangan. 

Masih segar dalam ingatan publik, saat di periode pertamanya, Presiden Jokowi pernah menargetkan Indonesia bisa swasembada kedelai dalam waktu tiga tahun.

Bahkan, saat itu Jokowi mengklaim tak segan-segan memecat Menteri Pertanian (Mentan) jika target tersebut tidak tercapai. Saat itu, Mentan periode 2014-2019 dijabat oleh Amran Sulaiman.

"Saya beri target Menteri Pertanian tiga tahun, tidak boleh lebih. Hati-hati, tiga tahun belum swasembada, saya ganti menterinya," begitu tandas Presiden Jokowi pada pengujung 2014 silam. 

Tapi faktanya, sampai sekarang Indonesia masih bergantung dengan kedelai impor. Bagaimana dengan komoditas beras dan jagung? Juga, jauh panggang dari api. Swasembada tak lebih dari sekedar angan, aktivitas impor kedua komoditas pangan utama itu masih dominan sampai saat ini. 

Tentu menjadi keheranan kita semua, mengapa Indonesia masih saja mengimpor komoditas beras, kedelai dan jagung. Padahal, ketiga komoditas tanaman ini bisa ditanam di banyak wilayah yang tersebar di Tanah Air. 

Rasanya, di tengah ancaman krisis pangan global ini menjadi relevan bagi kita semua untuk kembali menagih janji swasembada pangan yang pernah dicanangkan Presiden Jokowi sejak lama.

Bagikan

Berita Terbaru

Wajib Setor Laporan Keuangan ke Pemerintah, Beban Bank Akan Bertambah
| Sabtu, 29 November 2025 | 04:50 WIB

Wajib Setor Laporan Keuangan ke Pemerintah, Beban Bank Akan Bertambah

PP Nomor 43 Tahun 2025 tentang Pelaporan Keuangan ini bertujuan untuk memperkuat transparansi dan akuntabilitas pelaporan keuangan nasional

Wajib Setor Laporan Keuangan ke Pemerintah, Beban Bank Akan Bertambah
| Sabtu, 29 November 2025 | 04:50 WIB

Wajib Setor Laporan Keuangan ke Pemerintah, Beban Bank Akan Bertambah

PP Nomor 43 Tahun 2025 tentang Pelaporan Keuangan ini bertujuan untuk memperkuat transparansi dan akuntabilitas pelaporan keuangan nasional

LPS Siapkan Skema Penjaminan Polis Asuransi, Ini Detailnya
| Sabtu, 29 November 2025 | 04:20 WIB

LPS Siapkan Skema Penjaminan Polis Asuransi, Ini Detailnya

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) kaji penjaminan polis asuransi hingga Rp 700 juta. Adatiga jenis jaminan untuk klaim dan pengalihan portofolio 

LPS Siapkan Skema Penjaminan Polis Asuransi, Ini Detailnya
| Sabtu, 29 November 2025 | 04:20 WIB

LPS Siapkan Skema Penjaminan Polis Asuransi, Ini Detailnya

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) kaji penjaminan polis asuransi hingga Rp 700 juta. Adatiga jenis jaminan untuk klaim dan pengalihan portofolio 

Fast Food Indonesia (FAST) Siapkan Ekspansi Ambisius
| Sabtu, 29 November 2025 | 04:20 WIB

Fast Food Indonesia (FAST) Siapkan Ekspansi Ambisius

FAST akanbuka 60 gerai baru di tahun 2026 dengan total Capex sekitar Rp 300 miliar yang 30% dari internal  dan 70%  kerjasama dengan investor.

Fast Food Indonesia (FAST) Siapkan Ekspansi Ambisius
| Sabtu, 29 November 2025 | 04:20 WIB

Fast Food Indonesia (FAST) Siapkan Ekspansi Ambisius

FAST akanbuka 60 gerai baru di tahun 2026 dengan total Capex sekitar Rp 300 miliar yang 30% dari internal  dan 70%  kerjasama dengan investor.

Bisnis Pembiayaan Mobil Bekas Mencoba Bertahan di Tengah Himpitan
| Sabtu, 29 November 2025 | 04:15 WIB

Bisnis Pembiayaan Mobil Bekas Mencoba Bertahan di Tengah Himpitan

Saat pasar mobil baru tertekan, kredit mobil seken menjadi pengharapan sejumlah multifinance agar kinerja tak semakin tergerus. 

Bisnis Pembiayaan Mobil Bekas Mencoba Bertahan di Tengah Himpitan
| Sabtu, 29 November 2025 | 04:15 WIB

Bisnis Pembiayaan Mobil Bekas Mencoba Bertahan di Tengah Himpitan

Saat pasar mobil baru tertekan, kredit mobil seken menjadi pengharapan sejumlah multifinance agar kinerja tak semakin tergerus. 

Beleid Baru Ojek Online Terancam Buntu
| Sabtu, 29 November 2025 | 04:10 WIB

Beleid Baru Ojek Online Terancam Buntu

Sampai saat ini Kemenaker masih melakukan dialog dengan pihak terkait, baik pengemudi ojol maupun aplikator.

Beleid Baru Ojek Online Terancam Buntu
| Sabtu, 29 November 2025 | 04:10 WIB

Beleid Baru Ojek Online Terancam Buntu

Sampai saat ini Kemenaker masih melakukan dialog dengan pihak terkait, baik pengemudi ojol maupun aplikator.

INDEKS BERITA