ILUSTRASI. Foto udara pekerja menggunakan alat berat mengangkut material batu andesit untuk pembangunan Bendungan Leuwikeris di Gunung Pangajar, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (7/3/2024). Kementerian PUPR terus mendorong optimalisasi pemanfaatan waduk atau bendungan multiguna untuk mencapai target Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada tahun 2025 menuju zero emission pada tahun 2060. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/YU
Reporter: Hendrika Yunapritta | Editor: Hendrika
Sejak akhir tahun 1990-an, nama Soeharto atau lebih dikenal dengan sebutan Pak Harto, seolah tersaput arus besar reformasi negeri ini. Nyaris tak terdengar di telinga masyarakat banyak, apalagi bagi kelompok usia muda yang lahir sejak awal tahun 2000-an.
Namun, pada awal tahun 2024, mendadak nama Pak Harto menyeruak kembali dalam perbincangan publik. Oleh seorang pengurus partai politik, beliau dihadirkan sebagai "juru kampanye" secara virtual lewat teknologi artificial intelligence. Lebih jauh, ada pula pegiat politik yang menggaungkan kembali usulan Pak Harto menjadi pahlawan nasional.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.