Kesepakatan Brexit Kini Berada di Tangan Parlemen

Sabtu, 19 Oktober 2019 | 12:27 WIB
Kesepakatan Brexit Kini Berada di Tangan Parlemen
[ILUSTRASI. Boris Johnson]
Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - LONDON. Rencana Inggris untuk keluar dari Uni Eropa (Brexit) sudah mencapai kesepakatan. Namun, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson masih harus meminta persetujuan parleman Inggris pada hari ini, Sabtu (19/10). 

Dewan Parlemen akan duduk bersama untuk pertama kalinya dalam 37 tahun terakhir demi memberikan suara pada kesepakatan Brexit dari Johnson. House of Commons akan dimulai pukul 9.30 pagi waktu London, hingga waktu yang tidak ditentukan. 

Baca Juga: Harga emas Antam turun, peluang membeli dengan harga lebih murah

Johnson sudah berusaha meyakinkan para anggota parlemen untuk mendukung perjanjian yang telah disepakatinya dengan Uni Eropa. Namun, langkah ini dinilai tak akan langsung mulus. 

Mengutip BBC, Democratic Unionist Party atau Partai Persatuan Demokratik Irlandia Utara (DUP) dan partai oposisi dikabarkan berencana menentang kesepakatan tersebut. Wakil editor politik BBC John Pienaar mengatakan angka pemungutan suara tampak sangat ketat. 

Johnson nantinya akan membuat pernyataan dan menjawab pertanyaan anggota parlemen, sebelum melanjutkan ke perdebatan tentang kesepakatan Brexit. 

Waktu pemberian suara tergantung pada amandemen yang dipilih oleh Ketua Komisi, John Bercow. Mereka berharap pemungutan suara ini bisa terjadi sebelum pukul 14:30.

Baca Juga: Harga emas bisa berbalik menguat jika dua kesepakatan runtuh

Mengutip CNBC, beberapa laporan menunjukkan Johnson telah meyakinkan Brexiteers garis keras bahwa dengan memilih kesepakatannya, pemerintah dapat menjaga ancaman dari tidak ada kesepakatan ketika negosiasi perdagangan dimulai selama periode transisi Brexit.

Pemungutan suara diperkirakan akan ketat. Namun, cukup banyak pendukung dari Partai Konservatif yang siap untuk mendukung Johnson setelah sebelumnya menolak proposal Theresa May. 

Baca Juga: Review IHSG: Dipengaruhi Sentimen Politik 

Jika anggota parlemen menyetujui kesepakatan tanpa ada perubahan pada hari ini, pemerintah diharapkan untuk menyusun RUU Perjanjian Penarikan secepatnya pada Senin mendatang agar Inggris bisa meninggalkan Uni Eropa pada tanggal 31 Oktober.

Inggris akan memasuki masa transisi hingga akhir tahun 2020. Selama masa ini, Uni Eropa dan Inggris akan berusaha untuk menyelesaikan persyaratan perdagangan di masa depan.

Tapi, jika Johnson kalah dalam pemungutan suara, undang-undang Inggris menyarakan, Johnson memiliki waktu hingga pukul 11 malam waktu London untuk mengirim surat ke Brussels yang meminta perpanjangan batas waktu Brexit.

Baca Juga: Jual Beli Emas Online Kian Marak 

Johnson membutuhkan sekitar 318 suara untuk meloloskan mosi ini, tetapi saat ini hanya ada 288 anggota parlemen Partai Konservatif.

Jadi ini bergantung pada 10 suara dari DUP yang bersikeras bakal menentang pemerintah. Oposisi lainnya berasal dari Partai Buruh, Nasional Skotlandia, dan Demokrat Liberal. 

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Mengupas IPO RATU yang Bidik Dana Rp 624,46 Miliar, RAJA Ikut Divestasi Saham
| Senin, 16 Desember 2024 | 11:39 WIB

Mengupas IPO RATU yang Bidik Dana Rp 624,46 Miliar, RAJA Ikut Divestasi Saham

Dari jumlah dana IPO sebanyak-banyaknya Rp 624,46 miliar, sebanyak-banyaknya Rp 409,9 miliar bakal diterima oleh RAJA.​

 Prospek Saham Bank di Tengah Aksi Jual Investor Asing
| Senin, 16 Desember 2024 | 10:52 WIB

Prospek Saham Bank di Tengah Aksi Jual Investor Asing

Tren penurunan perbankan masih terjadi meski kinerjanya semakin membaik menjelang akhir tahun, terutama bank-bank besar. ​

Ramai Pilihan IPO di Akhir Tahun
| Senin, 16 Desember 2024 | 09:53 WIB

Ramai Pilihan IPO di Akhir Tahun

Ada satu calon emiten yang sudah mulai masuk masa penawaran umum saham IPO, lalu lima calon emiten lain tengah memasuki masa book building.

Emiten Tetap Hati-Hati Melakukan Ekspansi Tahun Depan
| Senin, 16 Desember 2024 | 09:48 WIB

Emiten Tetap Hati-Hati Melakukan Ekspansi Tahun Depan

Volatilitas nilai tukar rupiah dan penurunan suku bunga menjadi pertimbangan emiten dalam melakukan ekspansi

ADRO Rela Lepas Tulang Punggung, Agar Bisnis Hijau Raih Untung
| Senin, 16 Desember 2024 | 08:44 WIB

ADRO Rela Lepas Tulang Punggung, Agar Bisnis Hijau Raih Untung

PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) akan fokus pada bisnis batubara metalurgi dan proyek hijau. Seperti apa rekomendasi saham Grup Adaro?

Membedah Profil Kinerja dan Valuasi KSIX, Calon Emiten Milik Keluarga Grup Kalbe
| Senin, 16 Desember 2024 | 08:38 WIB

Membedah Profil Kinerja dan Valuasi KSIX, Calon Emiten Milik Keluarga Grup Kalbe

Saat ini, KSIX dipegang oleh anak-anak dan cucu perusahaan milik sanak famili mendiang Boenjamin Setiawan, pendiri PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).

Rupiah Sempat Tembus Rp 16.000, Ruang Penurunan BI-Rate Tertutup di Desember 2024
| Senin, 16 Desember 2024 | 08:18 WIB

Rupiah Sempat Tembus Rp 16.000, Ruang Penurunan BI-Rate Tertutup di Desember 2024

Tantangan yang dihadapi rupiah bukan hanya dari penguatan DXY saja, namun juga arah kebijakan China yang eksplisit mendorong pelemahan yuan.

Cukai Rokok Batal Naik, Angin Segar Bagi Emiten Rokok Indonesia
| Senin, 16 Desember 2024 | 08:07 WIB

Cukai Rokok Batal Naik, Angin Segar Bagi Emiten Rokok Indonesia

Perusahaan-perusahaan rokok akan didorong untuk menaikkan harga jual eceran tanpa harus membayar cukai yang lebih tinggi.

Harga Emas Berkilau, J Resources (PSAB) Berharap Kantongi US$ 240 Juta
| Senin, 16 Desember 2024 | 08:06 WIB

Harga Emas Berkilau, J Resources (PSAB) Berharap Kantongi US$ 240 Juta

Emiten pertambangan emas, PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) optimistis, kinerjanya akan berkilau sejalan lonjakan harga komoditas emas. 

Alarm Waspada di Pasar Keuangan Menyala Lagi
| Senin, 16 Desember 2024 | 07:48 WIB

Alarm Waspada di Pasar Keuangan Menyala Lagi

Pelaku pasar keuangan masih akan berhati-hati terhadap pelemahan kurs rupiah yang sudah ke Rp 16.000

INDEKS BERITA

Terpopuler