Ketidakpastian Hubungan Dagang AS Bawa Harga Emas Hari Ini Naik Mendekati US$ 1.500

Kamis, 17 Oktober 2019 | 23:06 WIB
Ketidakpastian Hubungan Dagang AS Bawa Harga Emas Hari Ini Naik Mendekati US$ 1.500
[ILUSTRASI. Seorang karyawan menunjukkan emas batangan 1 gram Combibar di pabrik penyuling emas dan produsen emas batangan Valcambi SA di Kota Balerna, Swiss, 20 Desember 2012.]
Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Harga emas hari ini (17/10) kembali menembus level US$ 1.490, lantaran investor fokus pada ketidakpastian yang melekat atas hubungan perdagangan Amerika Serikat (AS)-China.

Mengacu Bloomberg pukul 23. WIB, harga emas hari ini di pasar spot naik 0,42% menjadi US$ 1.496,50 per ons troi. Sementara harga emas berjangka AS naik 0,32% ke level US$ 1.498,80.

Sedang harga emas dalam mata uang sterling merosot sedalam 1,6% ke level terendah sejak 26 Juli di £ 1.141,86 per ons troi, setelah Inggris dan Uni Eropa menyetujui kesepakatan Brexit baru.

Baca Juga: Ada Kesepakatan Brexit, Harga Emas Hari Ini Melemah Tipis dan Kembali Ke US$ 1.480-an

Kesepakatan itu muncul lebih dari tiga tahun, pasca masyarakat Inggris memilih untuk meninggalkan Uni Eropa. Tapi, Perdana Menteri Boris Johnson masih menghadapi pemungutan suara di parlemen untuk mendapat restu.

"(Pasar) akan menempatkan ini (Brexit) sangat cepat di belakangnya, jangan mengharapkan dampak jangka panjang. Dan, fokus seluruhnya akan pada masalah besar kedua, konflik perdagangan (AS-Cina) yang sedang berlangsung dan ketidakpastian yang membayangi tentang jenis kesepakatan yang tercapai," kata Carsten Fritsch, Analis Commerzbank, kepada Reuters.

Dalam pembicaraan perdagangan AS-China, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin pada Rabu (16/10) mengatakan, para negosiator sedang mengerjakan rancangan teks kesepakatan perdagangan fase 1 untuk Presiden mereka tandatangani bulan depan.

Baca Juga: Harga emas Antam naik Rp 6.000 pada hari ini

Yang juga membantu menopang emas adalah, indeks dolar AS jatuh ke level terendah lebih dari satu bulan terakhir. Lalu, data penjualan ritel AS yang lemah yang keluar Rabu (16/10) lalu menambah kekhawatiran tentang kesehatan ekonomi terbesar dunia itu, dan membantu sentimen safe-haven untuk emas.

Di sisi teknikal, support ada di kisaran US$ 1.475 dan resistance berkisar US$ 1.515. "Menembus US$ 1.525 seharusnya bisa menghasilkan pembelian yang lebih agresif," kata Afshin Nabavi, Senior Vice President MKS SA, kepada Reuters.

Bagikan

Berita Terbaru

Penjualan Mobil Bekas Masih Tumbuh
| Sabtu, 19 Juli 2025 | 05:45 WIB

Penjualan Mobil Bekas Masih Tumbuh

Adanya pertumbuhan penjualan mobil bekas setidaknya tergambar dari pembiayaan multifinance yang meningkat.

 Impor Komoditas Energi Butuh Hitungan Pasti
| Sabtu, 19 Juli 2025 | 05:39 WIB

Impor Komoditas Energi Butuh Hitungan Pasti

Impor LPG, bahan bakar minyak, dan minyak mentah dari AS akan menambah beban fiskal karena jumlah subsidi membengkak

 Dari Finance Terjun ke Properti
| Sabtu, 19 Juli 2025 | 05:33 WIB

Dari Finance Terjun ke Properti

Perjalanan karier Surina sebagai ahli keuangan hingga menjadi Direktur PT Indonesian Paradise Property Tbk

Indo Tambangraya Megah (ITMG) Ekspansi ke Bisnis PLTS Atap
| Sabtu, 19 Juli 2025 | 04:21 WIB

Indo Tambangraya Megah (ITMG) Ekspansi ke Bisnis PLTS Atap

ITMG mengembangkan bisnis EBT melalui anak usahanya, PT ITM Bhinneka Power (IBP) dan PT ITM Energi Utama

Martina Berto (MBTO) Terus Mencari Peluang di Pasar Ekspor
| Sabtu, 19 Juli 2025 | 04:21 WIB

Martina Berto (MBTO) Terus Mencari Peluang di Pasar Ekspor

MBTO sudah aktif menjajaki pasar luar negeri sejak 2011 silam, dan terus meningkatkan agresivitas ekspansi mereka.

Nego Trump Lagi Agar Tarif Bisa Nol Persen
| Sabtu, 19 Juli 2025 | 04:21 WIB

Nego Trump Lagi Agar Tarif Bisa Nol Persen

Pemerintah ingin CPO hingga kayu manis dikenakan tarif bea masuk Amerika Serikat sebesar nol persen  

Lonjakan DPK Perbankan Tak Cerminkan Pemulihan Ekonomi
| Sabtu, 19 Juli 2025 | 04:20 WIB

Lonjakan DPK Perbankan Tak Cerminkan Pemulihan Ekonomi

Di tengah isu likuiditas ketat yang kerap dikeluhkan oleh bankir, secara mengejutkan Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan melesat pada Juni 2025. 

Peminat Insentif Pajak di IKN dan Daerah Mitra Masih Minim
| Sabtu, 19 Juli 2025 | 04:20 WIB

Peminat Insentif Pajak di IKN dan Daerah Mitra Masih Minim

DJP sebut belum ada satu pun wajib pajak yang mengajukan tax holiday terkait financial center, pemindahan kantor pusat, serta super tax deduction

Adhi Karya (ADHI) Terus Mengejar Kontrak Baru
| Sabtu, 19 Juli 2025 | 04:20 WIB

Adhi Karya (ADHI) Terus Mengejar Kontrak Baru

Mencatat perolehan kontrak baru sebesar Rp 3,5 triliun hingga akhir kuartal kedua tahun ini atau 30 Juni 2025.

Muhammadiyah Menjajaki Beli Saham KB Bank Syariah
| Sabtu, 19 Juli 2025 | 04:15 WIB

Muhammadiyah Menjajaki Beli Saham KB Bank Syariah

Muhammadiyah masih berniat untuk memiliki Bank Umum Syariah (BUS) dan tengah menjajaki membeli KB Bank Syariah.

INDEKS BERITA