Ada Kesepakatan Brexit, Harga Emas Hari Ini Melemah Tipis dan Kembali Ke US$ 1.480-an

Kamis, 17 Oktober 2019 | 18:38 WIB
Ada Kesepakatan Brexit, Harga Emas Hari Ini Melemah Tipis dan Kembali Ke US$ 1.480-an
[ILUSTRASI. Emas cair dimasukkan ke cetakan emas batangan di Newmont Minings Carlin dekat Elko, Nevada, 21 Mei 2014]
Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Harga emas hari ini turun tipis dan kembali ke kisaran US$ 1.480 per ons troi karena sentimen kesepakatan Brexit. Tapi, masih ada ketidakpastian dalam pembicaraan perdagangan Amerika Serikat (AS)-China.

Mengacu Bloomberg pukul 18.25 WIB, harga emas hari ini di pasar spot turun tipis 0,04% menjadi US$ 1.489,52 per ons troi. Sementara harga emas berjangka AS meurun 0,11% ke posisi US$ 1.492,30 per ons troi.

Presiden Komisi Uni Eropa Jean-Claude Juncker mengatakan, Inggris dan Uni Eropa menyetujui kesepakatan Brexit baru. "Pasar emas memang muncul setelah berita Brexit (kesepakatan)," kata Afshin Nabavi, Senior Vice President MKS SA, kepada Reuters.

Baca Juga: Harga emas Antam naik Rp 6.000 pada hari ini

Namun, Nabavi bilang, ada beragam informasi yang beredar dan lebih banyak kejelasan yang investor tunggu mengenai sikap Democratic Unionist Party. Partai Irlandia Utara ini menegaskan posisinya tentang Brexit tidak berubah dan tidak mendukung kesepakatan.

"Brexit menambahkan beberapa volatilitas pada harga (emas), tetapi itu adalah gambaran makro yang lebih luas. Dan, perkembangan perdagangan yang terus mendikte tindakan harga untuk emas," ujar Warren Patterson, Analis ING, kepada Reuters.

"Kita mungkin melihat jeda jangka pendek. Tapi, mengingat ketidakpastian makro yang lebih luas dan pertumbuhan ekonomi yang melambat, tren ini jelas baik untuk emas," imbuh Warren.

Sementara dolar AS jatuh ke level terendah selama lebih dari satu bulan terakhir, sehingga membatasi penurunan harga emas. Data penjualan ritel AS yang lemah menambah kekhawatiran tentang kesehatan ekonomi terbesar dunia itu, dan membantu sentimen safe-haven untuk emas.

Baca Juga: Harga emas terdongkrak penurunan penjualan ritel dan potensi kenaikan tensi AS-China

Sedang pembicaraan perdagangan AS-China, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin, para negosiator dari kedua belah pihak sedang berupaya untuk menyelesaikan teks kesepakatan fase 1 bagi Presiden mereka untuk ditandatangani bulan depan.

Kementerian Perdagangan China, Kamis, menyebutkan, Beijing berharap untuk mencapai kesepakatan bertahap dengan AS sedini mungkin.

Di sisi teknis, support berada di kisaran US$ 1.475 dan resistance sekitar US$ 1.515. "Kalau menembus US$ 1.525 seharusnya bisa menghasilkan pembelian yang lebih agresif," kata Nabavi.

Bagikan

Berita Terbaru

Pertaruhan Besar Nikel RI: Banjir Pasokan di Gudang LME, Kalah Saing Lawan LFP
| Minggu, 28 Desember 2025 | 13:00 WIB

Pertaruhan Besar Nikel RI: Banjir Pasokan di Gudang LME, Kalah Saing Lawan LFP

Indonesia mengalami ketergantungan akut pada China di saat minat Negeri Tirai Bambu terhadap baterai nikel justru memudar.

Restrukturisasi Garuda Indonesia Masuk Babak Baru, Simak Prospek GIAA Menuju 2026
| Minggu, 28 Desember 2025 | 11:15 WIB

Restrukturisasi Garuda Indonesia Masuk Babak Baru, Simak Prospek GIAA Menuju 2026

Restrukturisasi finansial saja tidak cukup untuk mengembalikan kepercayaan pasar secara total terhadap GIAA.​

Agar Kinerja Lebih Seksi, TBS Energi Utama (TOBA) Menggelar Aksi Pembelian Kembali
| Minggu, 28 Desember 2025 | 10:27 WIB

Agar Kinerja Lebih Seksi, TBS Energi Utama (TOBA) Menggelar Aksi Pembelian Kembali

Perkiraan dana pembelian kembali menggunakan harga saham perusahaan pada penutupan perdagangan 23 Desember 2025, yaitu Rp 710 per saham.

Provident Investasi Bersama (PALM) Tetap Fokus di Tiga Sektor Investasi di 2026
| Minggu, 28 Desember 2025 | 10:12 WIB

Provident Investasi Bersama (PALM) Tetap Fokus di Tiga Sektor Investasi di 2026

Tahun depan, PALM siap berinvetasi di sektor-sektor baru. Kami juga terbuka terhadap peluang investasi pada perusahaan tertutup.

Melalui Anak Usaha, Emiten Happy Hapsoro Ini Mencaplok Saham Kontraktor Hulu Migas
| Minggu, 28 Desember 2025 | 10:03 WIB

Melalui Anak Usaha, Emiten Happy Hapsoro Ini Mencaplok Saham Kontraktor Hulu Migas

HCM,  kontraktor kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi pada Wilayah Kerja Selat Madura berdasarkan production sharing contract dengan SKK Migas.

Okupansi Hotel Fluktuatif, DFAM Tancap Gas Garap Bisnis Katering
| Minggu, 28 Desember 2025 | 10:00 WIB

Okupansi Hotel Fluktuatif, DFAM Tancap Gas Garap Bisnis Katering

Penyesuaian pola belanja pemerintah pasca-efisiensi di tahun 2025 bisa membuat bisnis hotel lebih stabil.

Menjadi Adaptif Melalui Reksadana Campuran
| Minggu, 28 Desember 2025 | 08:20 WIB

Menjadi Adaptif Melalui Reksadana Campuran

Diversifikasi reksadana campuran memungkinkan investor menikmati pertumbuhan saham sekaligus stabilitas dari obligasi dan pasar uang 

Defensif Fondasi Keuangan, Agresif dalam Berinvestasi
| Minggu, 28 Desember 2025 | 08:15 WIB

Defensif Fondasi Keuangan, Agresif dalam Berinvestasi

Ekonomi dan konsumsi masyarakat berpotensi menguat di 2026. Simak strategi yang bisa Anda lakukan supaya keuangan tetap aman.

Cari Dana Modal Kerja dan Refinancing, Emiten Ramai-Ramai Rilis Surat Utang
| Minggu, 28 Desember 2025 | 08:02 WIB

Cari Dana Modal Kerja dan Refinancing, Emiten Ramai-Ramai Rilis Surat Utang

Ramainya rencana penerbitan obligasi yang berlangsung pada awal  tahun 2026 dipengaruhi kebutuhan refinancing dan pendanaan ekspansi.

Catat Perbaikan Kinerja di Kuartal III-2025, PANR Optimis Menatap Bisnis di 2026
| Minggu, 28 Desember 2025 | 08:00 WIB

Catat Perbaikan Kinerja di Kuartal III-2025, PANR Optimis Menatap Bisnis di 2026

Faktor cuaca ekstrem yang melanda sejumlah wilayah memaksa wisatawan domestik memilih destinasi yang dekat.​

INDEKS BERITA