Keyakinan Konsumen Meningkat, Saham Barang Konsumen Makin Memikat

Senin, 17 Juni 2019 | 06:58 WIB
Keyakinan Konsumen Meningkat, Saham Barang Konsumen Makin Memikat
[]
Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konsumen Indonesia rupanya termasuk konsumen yang optimistis. Hal ini terlihat dari indeks keyakinan konsumen (IKK). Menurut hasil survei Bank Indonesia (BI), IKK periode Mei naik ke level 128,2.

Ini mengindikasikan, konsumen optimistis dengan kondisi ekonomi dan bisnis selama sekitar enam bulan ke depan. Bila konsumen optimistis, lazimnya konsumen jadi lebih berani mengeluarkan duit untuk kebutuhan konsumsi.

Meski begitu, analis menilai kenaikan IKK tak lantas mengindikasikan bisnis emiten sektor konsumsi jadi positif. Para analis menilai, emiten sektor konsumsi masih menghadapi banyak hambatan tahun ini. Tak heran, indeks saham sektor barang konsumsi merosot 4,75% bila dihitung sejak awal tahun hingga Jumat (14/6) lalu.

Maklum, beberapa saham sektor barang konsumsi memang menjadi saham pemberat atawa saham laggard di bursa. Misalnya saja saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM).

Saham-saham barang konsumsi berkapitalisasi besar juga cenderung mencatatkan penurunan harga sepanjang tahun ini. Saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) turun 4,55% sejak awal tahun. Sementara harga saham perusahaan induknya, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) turun 5,37% di periode yang sama.

Kepala Riset Samuel Sekuritas Suria Dharma juga menyebut, pergerakan indeks keyakinan konsumen tidak lantas menggambarkan prospek seluruh industri barang konsumen. “Secara industri laporan BI bagus, tapi buat segmentasi konsumen menengah ke atas belum cukup, misal konsumen mobil,” jelas dia, Jumat (14/6).

Meski begitu, Suria masih menilai saham sektor barang konsumsi memiliki prospek menarik tahun ini. Apalagi, ada sejumlah sentimen positif yang berpotensi mengerek naik kinerja perusahaan barang konsumsi. “Pemerintah memberikan gaji ke-13, ini akan positif bagi konsumen menengah ke bawah, sehingga konsumsinya lebih tinggi”, tutur Suria.

Analis JP Morgan Benny Kurniawan, dalam risetnya menulis, prospek sektor konsumser tahun ini masih cukup cerah. Ia masih optimistis emiten sektor konsumsi bisa berkembang.

Ini terlihat, penjualan sektor konsumsi dalam periode kuartal I-2019 yang mampu mencatatkan pertumbuhan sekitar 7% dibanding kuartal satu tahun lalu. Dalam periode yang sama, Benny juga menyebut, laba sebelum pajak rata-rata emiten barang konsumsi tumbuh 9%. Sehingga masih ada potensi tumbuh di tahun ini, jelas dia.

Di Juni ini, harga saham sejumlah emiten barang konsumsi memang sudah kembali menguat. Bulan ini saja, harga saham INDF sudah naik 6,82%. Sementara ICBP naik 1,79%.

Kepala Riset Trimegah Sekuritas Sebastian Tobing memandang pergerakan saham-saham sektor barang konsumsi dalam jangka pendek menengah juga akan dipengaruhi sentimen nilai tukar rupiah. Hasil rapat petinggi bank sentral AS serta petinggi Bank Indonesia soal suku bunga akan memengaruhi nilai tukar mata uang Garuda.

Bila tekanan terhadap rupiah menguat akibat kebijakan suku bunga bank sentral, maka kinerja emiten sektor barang konsumsi bisa tertekan. Maklum, beberapa bahan baku emiten barang konsumsi masih diimpor.

Tapi bila rupiah kembali berada dalam tren menguat, Sebastian optimistis ICBP bakal prospektif. Sebab, ICBP punya produk unggulan Indomie. Penguatan rupiah akan membuat harga bahan baku turun. Di saat yang sama, penjualan Indomie diyakini masih bakal meningkat.

Suria menyukai saham emiten konsumer yang memiliki segmentasi menengah ke bawah. Ia mencontohkan di antaranya PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), INDF dan ICBP. Emiten tersebut bakal mencetak kinerja ciamik tahun ini.

Dengan adanya sistem pembobotan free float baru di bursa, Suria memprediksi posisi INDF lebih unggul. Mengingat secara market cap peringkat INDF masih di atas ICBP. Asal tahu saja, free float INDF sudah 49,9%.

Senada Sebastian bilang INDF pun masih bisa tumbuh di tahun ini. Hanya saja bisnis tepung masih relatif kompetitif dibanding mi.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Daftar Lengkap Saham Indeks IDX30 Mulai 2 Mei 2025
| Jumat, 25 April 2025 | 14:35 WIB

Daftar Lengkap Saham Indeks IDX30 Mulai 2 Mei 2025

Saham yang masuk indeks IDX30 periode 2 Mei hingga 31 Juli 2025 adalah PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).

Daftar Lengkap Saham-Saham LQ45 Periode 2 Mei-31 Juli 2025
| Jumat, 25 April 2025 | 14:05 WIB

Daftar Lengkap Saham-Saham LQ45 Periode 2 Mei-31 Juli 2025

BEI mengocok ulang konstituen saham penghuni sejumlah indeks, termasuk indeks LQ45 untuk periode 2 Mei hingga 31 Juli 2025.

Profit 39,12% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Kembali Naik (25 April 2025)
| Jumat, 25 April 2025 | 08:41 WIB

Profit 39,12% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Kembali Naik (25 April 2025)

Harga emas Antam hari ini (25 April 2025) 1 gram Rp 1.986.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 39,12% jika menjual hari ini.

Prospek Trimegah Bangun Persada (NCKL) Kinclong, Analis Pasang Rekomendasi Beli
| Jumat, 25 April 2025 | 07:29 WIB

Prospek Trimegah Bangun Persada (NCKL) Kinclong, Analis Pasang Rekomendasi Beli

Prospek PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) diramal tetap solid, didukung oleh proyeksi pertumbuhan produksi dan kontrol biaya yang efisien.

Hartadinata (HRTA) Mengincar Kenaikan Penjualan 60%
| Jumat, 25 April 2025 | 07:26 WIB

Hartadinata (HRTA) Mengincar Kenaikan Penjualan 60%

Kinerja PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) berpeluang meningkat di tengah tren penguatan harga emas sepanjang tahun ini. 

Sikap Trump Melunak, Investor Mulai Melirik Aset Berisiko
| Jumat, 25 April 2025 | 07:19 WIB

Sikap Trump Melunak, Investor Mulai Melirik Aset Berisiko

Sikap Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mulai melunak terkait penetapan tarif ke China, mendorong penguatan sejumlah aset berisiko.

Upaya Efisiensi Unilever Indonesia (UNVR) Mulai Buahkan Hasil
| Jumat, 25 April 2025 | 07:15 WIB

Upaya Efisiensi Unilever Indonesia (UNVR) Mulai Buahkan Hasil

Kendati secara tahunan masih turun, kinerja PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mulai membaik secara kuartalan

Hari Ini Jumat (25/4), IHSG Berpotensi Limbung dan Kehilangan Tenaga
| Jumat, 25 April 2025 | 07:12 WIB

Hari Ini Jumat (25/4), IHSG Berpotensi Limbung dan Kehilangan Tenaga

Dari dalam negeri, perhatian pelaku pasar tertuju pada rilis data  money supply M2 atau jumlah uang beredar di Indonesia bulan Maret 2025. 

KPI Capai 78 Juta Barel Realisasi Total Intake
| Jumat, 25 April 2025 | 07:06 WIB

KPI Capai 78 Juta Barel Realisasi Total Intake

KPI memonitor plant availability factor (PAF). Pada kuartal I-2025, PAF tercatat 99,83%, melampaui standar minimal 99%

PLTN akan Menggantikan Pembangkit Berbasis Gas
| Jumat, 25 April 2025 | 07:03 WIB

PLTN akan Menggantikan Pembangkit Berbasis Gas

Pembangunan PLTN dalam negeri masih terkendala belum adanya studi kelayakan atau feasibility study yang memadai.

INDEKS BERITA

Terpopuler