Khawatir Bunga Naik dan Resesi, Harga Minyak Turun

Selasa, 26 Juli 2022 | 04:35 WIB
Khawatir Bunga Naik dan Resesi, Harga Minyak Turun
[]
Reporter: Aris Nurjani | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) kembali bergerak di bawah US$ 100 per barel. Kenaikan suku bunga AS diperkirakan akan melemahkan permintaan bahan bakar.

Senin (25/7), per pukul 16.22 WIB, harga minyak mentah jenis WTI kontrak pengiriman September 2022 naik 0,9% dari hari sebelumnya ke US$ 95,55 per barel. Pada akhir pekan lalu, harga minyak WTI ditutup di US$ 94,70 per barel. 

Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures Nanang Wahyudin mengatakan, pemulihan ekonomi China melambat dan membebani sentimen pasar. China, yang merupakan negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia, hanya mencetak pertumbuhan ekonomi 0,4% secara tahunan, setelah terbebani lockdown karena Covid-19. 

Baca Juga: Bergulat Dengan Covid-19, Foxconn dan CNOOC Terapkan Sistem Loop Tertutup di Shenzhen

Secara teknikal, harga minyak pun masih dalam tekanan dan bisa menuju ke bawah US$ 90 per barel. "US$ 90 per barel menjadi area penting karena bisa mengantarkan harga minyak jatuh ke US$ 85 per barel," prediksi Nanang. Namun dengan ekspektasi pelemahan dollar AS, maka harga minyak bisa kembali ke atas US$ 100. 

Pasokan juga berpotensi naik. Nanang mengatakan, National Oil Corporation Libia akan mengembalikan produksi menjadi 1,2 juta barel per hari (bph) dalam dua minggu. "Uni Eropa mengatakan pekan lalu mengizinkan perusahaan milik negara Rusia untuk mengirim minyak ke negara ketiga dengan tujuan membatasi risiko keamanan energi global," ujar Nanang. 

Namun Gubernur Bank Sentral Rusia Elvira Nabiullina mengatakan, Rusia tidak akan memasok minyak ke negara yang memberlakukan pembatasan harga minyak. Sementara itu OPEC mempertahankan kuota produksi di 643.000 barel per hari. 

Namun potensi kenaikan suku bunga The Fed yang agresif pasar khawatir permintaan akan berkurang, sebagai efek dari pelemahan ekonomi akibat tingginya harga. 

Menurut Nanang, dengan penurunan harga minyak, maka harga komoditas energi lainnya, seperti gas alam dan batubara, juga akan turun. Saat ini harga gas alam tengah menguat, sementara Rusia akan mengurangi pasokan. 

Baca Juga: Harga Minyak Turun Karena Potensi Penurunan Permintaan Energi

"Presiden Rusia Vladimir Putin juga sudah membuat pernyataan yang memperingatkan kapasitas pengiriman melalui pipa Nord Stream turun menjadi 20% dari saat ini 40%," kata Nanang. 

 

Bagikan

Berita Terbaru

Kinerja April Kompak Melemah, Sektor Perbankan Diprediksi Tetap Akan Menguat
| Kamis, 05 Juni 2025 | 19:39 WIB

Kinerja April Kompak Melemah, Sektor Perbankan Diprediksi Tetap Akan Menguat

Perbaikan NIM akan berfungsi sebagai katalis pemeringkatan ulang bagi sektor perbankan dalam waktu dekat.

Transaksi Rp 673,74 Miliar Saham AADI di Pasar Negosiasi, di Bawah Harga Pasar
| Kamis, 05 Juni 2025 | 15:35 WIB

Transaksi Rp 673,74 Miliar Saham AADI di Pasar Negosiasi, di Bawah Harga Pasar

Jumlah saham yang ditransaksikan, nilainya tidak lebih dari 1,31% dari total jumlah saham AADI yang ditempatkan dan disetor penuh.

Ekonomi Syariah Tahun 2025 Ditargetkan Tumbuh 4,8%-5,6%, Lebih Tinggi dari Tahun Lalu
| Kamis, 05 Juni 2025 | 13:00 WIB

Ekonomi Syariah Tahun 2025 Ditargetkan Tumbuh 4,8%-5,6%, Lebih Tinggi dari Tahun Lalu

Terdapat sejumlah tantangan dalam mendorong kinerja perbankan syariah. Salah satunya, dampak dinamika perekonomian global.

Utang Negara Jatuh Tempo Bulan Juni 2025, Bakal Jadi Angka Tertinggi di Tahun 2025
| Kamis, 05 Juni 2025 | 12:00 WIB

Utang Negara Jatuh Tempo Bulan Juni 2025, Bakal Jadi Angka Tertinggi di Tahun 2025

Pelunasan utang, pemerintah, bisa berasal dari penerbitan obligasi baru, kas pemerintah dan pembiayaan non utang.

 Tarif Donald Trump, Aksi Sell America dan Arah IHSG
| Kamis, 05 Juni 2025 | 10:20 WIB

Tarif Donald Trump, Aksi Sell America dan Arah IHSG

Dunia mengatakan Sell America. Pelaku pasar global menjual aset AS, karena kebijakan Trump salah dan menembak kaki sendiri.

Saham DATA Sideways Usai Akuisisi Rampung, Ada Potensi Naik Kembali
| Kamis, 05 Juni 2025 | 10:00 WIB

Saham DATA Sideways Usai Akuisisi Rampung, Ada Potensi Naik Kembali

Dari segi PT iForte Solusi Infotek, pengambilalihan 40% saham DATA bertujuan untuk sinergi usaha di bidang digital infrastruktur telekomunikasi.

Harga Saham PACK Terus Melaju Meski Kena UMA, Layak Beli Atau Sebaiknya Dihindari?
| Kamis, 05 Juni 2025 | 08:42 WIB

Harga Saham PACK Terus Melaju Meski Kena UMA, Layak Beli Atau Sebaiknya Dihindari?

Secara teknikal sejumlah analis melihat saham PT Abadi Nusantara Hijau Investama Tbk (PACK) masih bisa dicermati.

Profit 33,38% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Kinclong (5 Juni 2025)
| Kamis, 05 Juni 2025 | 08:40 WIB

Profit 33,38% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Kinclong (5 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (5 Juni 2025) Rp 1.938.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 33,38% jika menjual hari ini.

Saham BUMI Tertahan di Rp 120-an Efek Distribusi Chengdong, Ada Peluang Akumulasi?
| Kamis, 05 Juni 2025 | 08:10 WIB

Saham BUMI Tertahan di Rp 120-an Efek Distribusi Chengdong, Ada Peluang Akumulasi?

PT Bumi Resources Tbk (BUMI) sejatinya dipayungi sentimen negatif, termasuk sokongan katalis dari BRMS dan DEWA.

HMSP Naik 31% Sejak Awal April 2025, Simak Analisis Teknikal dan Rekomendasi Sahamnya
| Kamis, 05 Juni 2025 | 07:36 WIB

HMSP Naik 31% Sejak Awal April 2025, Simak Analisis Teknikal dan Rekomendasi Sahamnya

PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) secara konsisten membagikan dividen dengan rasio pembayaran 100% sejak tahun 2012.

INDEKS BERITA

Terpopuler