Kimia Farma (KAEF) Memoles Bisnis Kosmetik

Jumat, 21 Juni 2019 | 07:28 WIB
Kimia Farma (KAEF) Memoles Bisnis Kosmetik
[]
Reporter: Agung Hidayat | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kimia Farma Tbk (KAEF) terus memoles pertumbuhan bisnis kosmetik. Pada tahun ini manajemen emiten tersebut akan menambah varian produk untuk melengkapi portofolio lini bisnis kosmetik.

"Kami akan melakukan pengembangan kosmetik dekoratif untuk melengkapi varian produk kosmetik yang ada saat ini," ungkap Ganti Winarno, Sekretaris Perusahaan PT Kimia Farma Tbk, kepada KONTAN, Kamis (20/6).

Namun dia enggan memerinci lebih mendetail berapa banyak stock keeping unit (SKU) yang bakal mereka rilis. Selama ini, Kimia Farma mengusung merek kosmetik dan personal care antara lain Marcks dan Venus.

Sejatinya, prospek bisnis kosmetik masih cantik. Kementerian Perindustrian (Kemperin) memproyeksikan industri kosmetik lokal dapat bertumbuh 9% di sepanjang tahun ini. Cuma, manajemen KAEF tak mematok target khusus untuk lini bisnis kosmetik, meski segmen tersebut berpeluang tumbuh di atas rata-rata industri. "Memang potensi sektor kosmetik masih sangat besar pada tahun-tahun mendatang," ucap Ganti.

Pada kuartal-I 2019, Kimia Farma mencatatkan segmen penjualan produksi entitas untuk obat over the counter (OTC) dan kosmetik senilai Rp 116,11 miliar.

Meski porsinya hanya 6,3% dari total pendapatan perusahaan yang saat itu mencapai Rp 1,18 triliun, penjualan kosmetik mencatatkan pertumbuhan hingga 75%, di mana perolehan pada periode yang sama tahun lalu hanya senilai Rp 66,37 miliar.

Tahun ini Kimia Farma mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) mencapai Rp 4,2 triliun. Dengan dana tersebut, KAEF siap mengembangkan usaha. Perinciannya, sebanyak Rp 2,5 triliun untuk mendanai bisnis organik dan Rp 1,7 triliun untuk bisnis anorganik.

Pada kuartal I-2019, pendapatan KAEF tumbuh 21,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Adapun laba kotornya Rp 625 miliar, masih tumbuh 21,1% dibandingkan kuartal pertama tahun lalu senilai Rp 516 miliar. Sementara laba bersih KAEF turun 45,95% year on year (yoy) menjadi Rp 16,7 miliar di kuartal pertama tahun ini.

Bagikan

Berita Terbaru

Proyek IKN Jadi Pedang Bermata Dua untuk Emiten BUMN Karya
| Rabu, 10 Desember 2025 | 07:51 WIB

Proyek IKN Jadi Pedang Bermata Dua untuk Emiten BUMN Karya

Kebutuhan modal kerja untuk mengerjakan proyek IKN justru bisa menambah tekanan arus kas dan memperburuk leverage.

Bangun Tiga Gerai Baru, DEPO Incar Pendapatan Rp 3 Triliun
| Rabu, 10 Desember 2025 | 07:49 WIB

Bangun Tiga Gerai Baru, DEPO Incar Pendapatan Rp 3 Triliun

Emiten bahan bangunan milik konglomerat Hermanto Tanoko itu berencana menambah tiga gerai baru tahun depan.

Cuaca Ekstrem dan Momentum Nataru Diklaim Jadi Pendorong Pemulihan Harga CPO
| Rabu, 10 Desember 2025 | 07:35 WIB

Cuaca Ekstrem dan Momentum Nataru Diklaim Jadi Pendorong Pemulihan Harga CPO

Emiten yang memiliki basis kebun kelapa sawit di Kalimantan diprediksi relatif lebih aman dari gangguan cuaca.

Mandiri Sekuritas Tangani 5 IPO Skala Jumbo Alias Lighthouse Company, Ini Bocorannya
| Rabu, 10 Desember 2025 | 07:34 WIB

Mandiri Sekuritas Tangani 5 IPO Skala Jumbo Alias Lighthouse Company, Ini Bocorannya

Minat korporasi melantai ke bursa terus meningkat dan akan terlihat di tahun 2026. ada empat sampai lima perusahaan yang sedang kami perhatikan. 

Tahun Ini Jeblok, Laba Bersih Emiten Diramal Akan Pulih Tahun Depan
| Rabu, 10 Desember 2025 | 06:57 WIB

Tahun Ini Jeblok, Laba Bersih Emiten Diramal Akan Pulih Tahun Depan

Mandiri Sekuritas memproyeksikan laba bersih emiten dalam cakupannya bisa tumbuh 14,2% dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 7,8%.

Demutualisasi Bursa Dikebut, Targetnya Rampung Pada Semester I-2026
| Rabu, 10 Desember 2025 | 06:54 WIB

Demutualisasi Bursa Dikebut, Targetnya Rampung Pada Semester I-2026

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menargetkan proses demutualisasi Bursa Efek Indonesia (BEI) segera rampung pada semester I-2026 mendatang.

Timbang-Timbang Investasi pada Produk ETF Emas
| Rabu, 10 Desember 2025 | 06:45 WIB

Timbang-Timbang Investasi pada Produk ETF Emas

Produk exchange-traded fund (ETF) emas siap meluncur awal tahun depan dari sejumlah manajer investasi (MI)

Sambil Menanti Data Penjualan Ritel, Simak Dulu Rekomendasi Saham Hari Ini
| Rabu, 10 Desember 2025 | 06:38 WIB

Sambil Menanti Data Penjualan Ritel, Simak Dulu Rekomendasi Saham Hari Ini

Pasar menantikan rilis data penjualan ritel bulan Oktober 2025 yang diproyeksikan tumbuh 4% secara tahunan. Meningkat dari 3,7% pada September.

Nilai Tukar Rupiah pada Rabu (10/12) Menanti Data Ekonomi
| Rabu, 10 Desember 2025 | 06:30 WIB

Nilai Tukar Rupiah pada Rabu (10/12) Menanti Data Ekonomi

Ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve masih menjadi sentimen dominan yang menahan penguatan dolar AS.

Harga Energi Masih Akan Tertekan Hingga Awal 2026
| Rabu, 10 Desember 2025 | 06:15 WIB

Harga Energi Masih Akan Tertekan Hingga Awal 2026

Proyeksi surplus dari IEA hingga 2026 serta revisi prospek surplus kuartal III oleh OPEC+ sebagai faktor pengganjal harga. 

INDEKS BERITA

Terpopuler