Kinerja Bugar, Saham PRDA dan DGNS Tumbuh Sehat

Selasa, 09 November 2021 | 07:46 WIB
Kinerja Bugar, Saham PRDA dan DGNS Tumbuh Sehat
[ILUSTRASI. Petugas memeriksa alat otomatis penuh untuk RT PCR COVID-19 di Lab Prodia Pusat Rujukan Nasional, Jakarta, Kamis (10/9/2020). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN]
Reporter: Kenia Intan | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten laboratorium yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencetak kenaikan harga saham cukup tinggi. Bahkan, kenaikan harganya ada yang mencapai lebih dari dua digit.

Saham laboratorium tersebut adalah PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) dan PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS). Mengutip data RTI, saham PRDA naik 118,46% sejak awal tahun atau year to date (ytd), menjadi Rp 7.100 per saham.

Sementara, DGNS pada perdagangan Senin (8/11) terkoreksi 1,30% menjadi Rp 760 per saham. Tetapi, sejak listing perdana 15 Januari 2021 lalu, saham DGNS sudah menguat 280%.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto mencermati, walau sudah mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi, dua saham itu masih berpeluang mengalami kenaikan harga ke depan. Dia mengestimasi, PRDA bisa menyentuh harga Rp 8.500 per saham.

Sementara itu, DGNS bisa menyentuh harga Rp 1.020 per saham. "Harga masih bisa technical rebound, keduanya memang masih uptrend," kata William, Senin (8/11). Dia pun merekomendasikan buy dua saham tersebut.

 Sementara itu, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana bilang, untuk PRDA, ada peluang penguatan jika melihat indikator MACD, walaupun dari sisi stochastic akan bergerak sideways. "Kami perkirakan, untuk PRDA penguatannya akan menguji area 7.600-8.000," ujarnya, kemarin. Oleh karena itu, pelaku pasar dapat melakukan buy on weakness saham tersebut.

Adapun untuk pergerakan DGNS masih cenderung sideways. Ini tampak di MACD. Para pelaku pasar dapat mencermati dari stochastic yang rawan terkoreksi.

"Dapat diperhatikan level koreksi DGNS di area Rp 665-Rp 725," jelasnya. Pelaku pasar disarankan sell on strength terlebih dahulu apabila DGNS break dari 725.

Sekadar informasi, dua emiten laboratorium ini membukukan kinerja keuangan yang memuaskan sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini. Pertumbuhannya mencapai dua digit, bahkan lebih.

Mengutip laporan keuanganya, laba tahun berjalan DGNS meningkat 130,61% menjadi Rp 63,97 miliar. Kenaikan laba ini tidak lepas dari pendapatan yang juga melompat 149,10% menjadi Rp 250,83 miliar.

Sementara itu, pendapatan bersih PRDA meningkat 65,60% menjadi Rp 1,99 triliun. Laba bersih tahun berjalannya meningkat drastis 317,99% menjadi Rp 511,08 miliar.

"Pertumbuhan pendapatan dan laba bersih pada kuartal III-2021 ditopang oleh peningkatan permintaan pemeriksaan kesehatan, terutama pemeriksaan tes rutin untuk cek kesehatan secara umum dan tes esoterik yang mengalami pertumbuhan cukup baik," jelas Direktur Utama Prodia Dewi Muliaty.

 

 

Bagikan

Berita Terbaru

Penjualan Ritel Masih Tumbuh tapi Melambat, Sinyal Ada Masalah di Ekonomi RI
| Jumat, 18 April 2025 | 13:00 WIB

Penjualan Ritel Masih Tumbuh tapi Melambat, Sinyal Ada Masalah di Ekonomi RI

Meski tak sebagus tahun lalu, emiten peritel diprediksi masih bisa menuai berkah dari momen Ramadan dan Idulfitri 2025.

Dimotori BYD dan Wuling, Pabrikan China Kian Unjuk Gigi di Pasar Mobil Indonesia
| Jumat, 18 April 2025 | 10:00 WIB

Dimotori BYD dan Wuling, Pabrikan China Kian Unjuk Gigi di Pasar Mobil Indonesia

Pabrikan China berhasil mendongkak penjualan di tengah menurunnya penjualan mobil di Indonesia pada kuartal I 2025.

Profit 35,88% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melemah (18 April 2025)
| Jumat, 18 April 2025 | 09:32 WIB

Profit 35,88% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melemah (18 April 2025)

Harga emas Antam hari ini (18 April 2025) 1 gram Rp 1.965.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 35,88% jika menjual hari ini.

Erajaya (ERAA) Tengah Mempersiapkan Jalan Masuk Bagi Investor Baru di Erafone
| Jumat, 18 April 2025 | 09:00 WIB

Erajaya (ERAA) Tengah Mempersiapkan Jalan Masuk Bagi Investor Baru di Erafone

PT Erafone Artha Retailindo dan PT Teletama Artha Mandiri akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 29 April 2025.

Prospek Kinerja Masih Terjaga, MDKA Akan Perpanjang Umur Tambang Emas Tujuh Bukit
| Jumat, 18 April 2025 | 08:00 WIB

Prospek Kinerja Masih Terjaga, MDKA Akan Perpanjang Umur Tambang Emas Tujuh Bukit

Tahun ini PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) membidik target produksi emas sebanyak 100.000 ons hingga 110.000 ons.

Sariguna Primartirta (CLEO) Akan Membagikan Saham Bonus
| Jumat, 18 April 2025 | 07:38 WIB

Sariguna Primartirta (CLEO) Akan Membagikan Saham Bonus

Pembagian saham bonus baru kepada para pemegang saham perusahaan yang berasal dari tambahan modal disetor atau agio saham diusulkan Rp 240 miliar.

Telkom (TLKM) Buyback Saham Senilai Rp 3 Triliun
| Jumat, 18 April 2025 | 07:26 WIB

Telkom (TLKM) Buyback Saham Senilai Rp 3 Triliun

PT  Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) akan melakukan buyback saham maksimal 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh sesuai ketentuan.

Meski Pasar Saham Masih Lesu, Emiten Investasi Siap Menggenjot Portofolio
| Jumat, 18 April 2025 | 07:17 WIB

Meski Pasar Saham Masih Lesu, Emiten Investasi Siap Menggenjot Portofolio

Sejumlah emiten investasi berencana menggenjot portofolio mereka pada 2025. Alokasi belanja modal (capex) jumbo telah disiapkan emiten.

Mengusung Nama Baru, EXCL dan Smartfren Resmi Merger
| Jumat, 18 April 2025 | 07:11 WIB

Mengusung Nama Baru, EXCL dan Smartfren Resmi Merger

Status Smartfren Telecom dan Smart Telecom berakhir. EXCL jadi entitas bertahan dengan nama PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk. ​

Tarif Royalti Naik, Emiten Minerba Tercekik
| Jumat, 18 April 2025 | 07:03 WIB

Tarif Royalti Naik, Emiten Minerba Tercekik

Kenaikan tarif royalti mineral dan batubara diproyeksi akan membebani kinerja keuangan emiten di sepanjang tahun 2025.  

INDEKS BERITA

Terpopuler