KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak resmi dibentuk pada tahun 2020, kinerja industri farmasi di bawah naungan Holding BUMN Farmasi PT Bio Farma (Persero) belum juga membaik.
Sejumlah BUMN anggota holding farmasi justru mengalami penyusutan kinerja. Bio Farma selaku holding bahkan melaporkan, kerugian yang harus ditanggung perusahaan-perusahaan farmasi pelat merah di bawah naungannya mencapai Rp 2,16 triliun pada 2023.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.